Harga kretek daun talas bisa jauh lebih murah dari rokok pada umumnya yang berada pada kisaran belasan hingga puluhan ribu rupiah lantaran belum kena cukai rokok yang terbilang tinggi. Perlu kamu tahu, sejauh ini hanya produk tembakau yang kena cukai rokok.

Berdasarkan UU No 39 Tahun 2007, Cukai Hasil Tembakau (CHT) atau "cukai rokok" adalah cukai yang dikenakan untuk barang hasil tembakau yang meliputi sigaret, cerutu, rokok daun, tembakau iris, dan hasil pengolahan tembakau lainnya (HPTL).

Karena belum terkena cukai, sangat wajar jika kretek daun talas bisa dijual dengan sangat murah. Salah satu produk rokok itu bisa kamu temukan di Kabupaten Kudus, tepatnya di Desa Pedurenan, Kecamatan Gebog.

Kamu tentu tahu bahwa Kudus dengan sederet perusahaan rokoknya telah lama dikenal sebagai Kota Kretek. Perkembangan rokok Nusantara nggak lepas dari kota tersebut, nggak terkecuali inovasi-inovasi terbaru mereka berkaitan dengan "kretek".

Adalah Ulwan Hakim, salah seorang pembuat rokok berbahan dasar daun talas di Kudus. Ide ini muncul saat dia mengetahui informasi tentang ekspor daun talas besar-besaran. Lalu, muncullah keinginan untuk menciptakan rokok dari daun yang masuk keluarga keladi tersebut pada 2022.

Setelah melakukan serangkaian uji coba selama kurang lebih setengah tahun, terciptalah kretek berbahan utama daun talas beneng (Xanthosoma undipes) yang dijual di pasaran sebagai "rokok herbal" dengan jenama Gupolo.

Berbeda dengan kretek daun talas di Jawa Timur yang rata-rata masih mencampurkan tembakau dalam produk buatan mereka, Ulwan Hakim mengaku nggak menambahkan sedikit pun pada Gupolo. Itulah mengapa dia bisa mengklaim rokoknya bebas tembakau dan tanpa cukai.

Namun, bukan perkara mudah bagi lelaki yang tercatat sebagai anggota legislatif di Kudus itu untuk mengembangkan "resep" kretek daun talas yang kini telah menjangkau pasar di Jawa dan Sumatra tersebut. Dia mengaku melakukan riset hingga lebih dari enam bulan.&nbsp;

Uji coba pertama dimulai pada 2022 saat dia mendatangkan talas beneng rajang dari Jawa Barat, Purbalingga, dan Temanggung. Percobaan itu gagal karena rokok terasa getir. Nggak putus asa, Ulwan mengmbinasikan talas beneng dengan daun lain, seperti daun teh, kopi, dan pepaya.

Nggak hanya daun, dia juga menambahkan pelbagai rempah untuk mendapatkan resep yang sesuai. Hasilnya, Gupolo pun tercipta dari 17 bahan rempah dengan bahan baku utama daun talas beneng. Produk ini sudah diuji coba di pasaran dan dikonsultasikan ke pihak Bea Cukai.

Hasilnya, karena nggak mengandung tembakau, Gupolo bebas cukai rokok. Kretek daun talas ini juga cukup berterima di sejumlah wilayah, khususnya di Sumatra dan beberapa daerah di Jawa.

"Respons masyarakat (terkait produk rokok daun talas) variatif, tapi banyak yang memberikan apresiasi dan menjadikannya sebagai alternatif, terutama para perokok berat yang sulit meninggalkan rokok tembakau," aku Ulwan pada pertengahan Januari 2023 lalu.

Buat kamu para perokok berat, berminat menjajal kretek daun talas yang bebas nikotin dan nggak kena cukai rokok ini nggak, nih? (Siti Khatijah/E07)

Inibaru.id&nbsp;- Rokok selalu identik dengan tembakau yang mengandung nikotin, yang diyakini berbahaya bagi kesehatan karena mengakibatkan kecanduan. Harga jualnya di pasaran juga cukup tinggi lantaran kena cukai yang lumayan besar.

Namun, rupanya nggak semua rokok mengandung nikotin dan dijual mahal di pasaran. Hanya dibanderol sekitar Rp5.000-an per bungkus, rokok berbahan dasar daun talas ini bisa menjadi alternatif buat kamu yang pengin tetap bisa sebat&nbsp;(merokok) tanpa merogoh kocek dalam-dalam.

Karena bukan dari tembakau, rokok bebas nikotin ini nggak kena cukai; membuat harganya jauh lebih murah dari produk-produk hisap lain di pasaran. Perkenalkan, kretek daun talas!

Kretek Daun Talas, Alternatif Rokok Bebas Nikotin dan Tanpa Cukai

“Konon, tradisi ini sudah eksis sejak Bupati Arungbinang menjabat
pada akhir 1800-an,” ungkap salah seorang warga Desa Bocor, Bulupesantren
bernama Anwar pada Minggu (23/3/2025).

Jadi, ceritanya dulu Bupati Arungbinang menggelar tumpengan
di pantai selatan Jawa seperti Pantai Setrojenar yang ada di Desa Setrojenar, Kecamatan
Bulupesantren. Nah, warga desa kemudian melakukan napak tilas acara tersebut
dengan cara berbondong-bondong pergi ke pantai dengan menggunakan gerobak yang
ditarik kuda sebagai cara untuk menikmati liburan setelah merayakan Idulfitri.

Biar meriah, gerobak-gerobak yang digunakan pun diberi hiasan
warna-warni termasuk umbul-umbul. Vibes-nya pun jadi seperti karnaval
17-an gitu, Millens.

“Selain iring-iringan gerobak yang seru, tradisi grobagan
juga jadi ajang silaturahmi warga dari beberapa desa yang jarang bertemu dalam keseharian. Di pantai tujuan bisa salam-salaman dan bercengkerama
gitu,” ungkap salah seorang warga lain yang juga ikut memeriahkan tradisi ini,
Hasan.

Bisanya, rute iring-iringan tradisi grobakan ini dimulai
dari Desa Indrosari, lalu dilanjutkan ke Desa Ampih, Desa Jogopaten, Desa
Kelapasawit, Desa Sangubanyu, dan kemudian berakhir di Pantai Setrojenar.

Iring-iringannya biasanya dimulai
pukul 09.00 WIB menuju titik-titik desa yang sudah disepakati. Setelah bertemu,
perwakilan dari desa lain kemudian menambah rombongan gerobak yang diarak.
Begitu terus sampai ke tempat tujuan.

“Saking meriahnya tradisi ini,
warga ada yang sukarela mengatur lalu lintas agar nggak macet. Ada juga warga
yang sengaja melatih kudanya agar bisa atraksi seperti menari, agar
iring-iringannya semakin meriah,"&nbsp;ungkap salah satu panitia, Eko Wahyudi.

Warga Desa Ampih itu menambahkan, ujung dari tradisi ini adalah sebagai ajang silaturahmi dan gotong-royong antarwarga dari beberapa desa di Bulupesantren.&nbsp;

Seru banget ya tradisi grobagan di
Kebumen ini. Jadi tertarik untuk melihatnya secara langsung kan, Millens?
(Arie Widodo/E10)

Inibaru.id – Di tengah masyarakat yang tengah disibukkan dengan aktivitas halal-bihalal atau menikmati waktu libur lebaran di pelbagai tempat wisata setelah Idulfitri, sebagian warga Kecamatan Bulupesantren, Kabupaten
Kebumen, menggelar tradisi berlebaran yang sangat menarik, yaitu Tradisi Grobagan.

Tradisi Grobagan nggak digelar oleh seluruh masyarakat Kecamatan Bulupensantren. Saat ini, warga yang berlokasi di sisi timur dari kecamatan tersebut saja yang menggelar tradisi itu.

Setiap H+2 Lebaran, Warga Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, menggelar tradisi Grobagan sembari piknik ke pantai.

Kemeriahan Tradisi Grobagan di Kebumen yang Digelar H+2 Lebaran

Hal ini sebagaimana dikatakan ahli kesehatan bidang THT-KL&nbsp;dr Raden Mohamad Krisna Wicaksono Barata. Sedikit informasi, THT-KL adalah kependekan dari telinga-hidung-tenggorokan-kepala-leher. Krisna adalah dokter spesialis THT-KL dari
Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Mahar Mardjono Jakarta.

“Saran saya, dalam memakai earphone adalah rumus 60-60; yaitu maksimalnya 60 menit sehari dengan volume maksimal 60 persen," terangnya, dikutip dari Antara (4/3/2025). "Terbiasa lebih dari itu, baik durasi atau volumenya, bisa
menyebabkan gangguan pendengaran.”

Suara dengan volume tinggi dalam rentang waktu yang lama di telinga berpotensi mengganggu aliran pembuluh darah menuju koklea. Kalau sudah begini, sel-sel
rambut yang ada pada telinga bagian dalam bisa rusak.

“Suara keras sebenarnya memberikan tekanan yang besar
juga. Kalau sering terpapar itu, gendang telinga bisa retak atau robek,” jelas dr Krisna.

Selain membatasi volume dan durasi
penggunaan earphone, dia juga memberi saran agar kita memberi waktu satu hari penuh untuk telinga nggak terpapar pelantang telinga. Tujuannya, agar telinga bisa beristirahat dari paparan earphone.

"Dengan melakukannya, kita bisa mengurangi risiko
terkena gangguan pendengaran, telinga berdenging, dan lain-lain," tegasnya.

Meski bermanfaat, ada baiknya kamu mulai membatasi penggunaan earphone agar nggak memberatkan organ pendengaranmu. Boleh pakai, tapi jangan berlebihan ya!&nbsp;(Arie Widodo/E10)

Inibaru.id – Masyarakat kekinian yang sehari-hari hidup dalam konten-konten audio visual hampir nggak mungkin menjauhkan diri dari earphone. Mendengarkan musik, berkomunikasi, hingga meeting daring merupakan aktivitas yang nggak bisa dilepaskan dari peran pelantang telinga tersebut.

Saking banyaknya hal yang biaa kita lakukan dengan earphone, terkadang kita sampai nggak sadar telah memakainya selama berjam-jam. Padahal, itu nggak bagus. Berlebihan memasang earphone di telinga bisa membahayakan kesehatan kita, lo!

Ternyata, dokter menyarankan kita untuk nggak terlalu lama memakai earphone dalam sehari. Berapa lama ya batas maksimalnya?

Batas Waktu Maksimal Memakai Earphone dalam Sehari

Secara ilmiah, memang ada gen tertentu yang berhubungan dengan aspek-aspek ini. Misalnya, gen ACTN3 sering dikaitkan dengan kemampuan atletik, sedangkan gen tertentu dalam sistem saraf dapat berpengaruh pada kecerdasan atau daya ingat. Namun, genetika bukan satu-satunya faktor yang menentukan potensi anak.  

Meskipun gen memiliki peran penting, faktor lingkungan, pola asuh, dan pengalaman anak juga sangat menentukan perkembangannya. Anak dengan kecenderungan genetik dalam musik, misalnya, tetap memerlukan latihan dan stimulasi yang tepat agar bakatnya berkembang. Begitu pula dengan kecerdasan, yang tidak hanya dipengaruhi oleh DNA, tetapi juga oleh nutrisi, pendidikan, serta lingkungan sosial.

- Membantu orang tua memahami kemungkinan bakat atau kelemahan anak.  

- Dapat digunakan sebagai panduan dalam mendukung minat dan pengembangan anak.  

- Bisa memberikan informasi tentang risiko kesehatan tertentu.

- Hasilnya bukan jaminan pasti mengenai masa depan anak.  

- Dapat menimbulkan ekspektasi berlebihan yang justru membatasi eksplorasi alami anak.  

- Nggak semua aspek potensi manusia dapat diukur melalui genetik.

Tes DNA memang dapat memberikan gambaran awal tentang potensi anak, tetapi bukan satu-satunya faktor yang menentukan keberhasilannya di masa depan. Orang tua tetap perlu mendukung anak melalui stimulasi, pendidikan, dan pengalaman yang beragam. 

Karena itu, daripada terlalu bergantung pada hasil tes DNA, yang lebih penting adalah memberikan ruang bagi anak untuk berkembang sesuai dengan minat dan kemampuannya sendiri. Kalau kamu tertarik melakukan tes ini untuk anakmu juga, Millens? (Siti Zumrokhatun/E05)

Inibaru.id - Tes DNA kini semakin populer, nggak hanya untuk mengetahui garis keturunan, tetapi juga untuk mengungkap potensi yang dimiliki seseorang, termasuk anak-anak. Banyak orang tua tertarik melakukan tes ini dengan harapan dapat memahami bakat alami, kecerdasan, hingga kecenderungan kesehatan anak mereka. Namun, benarkah tes DNA dapat memberikan gambaran akurat tentang potensi anak?

Tes DNA menganalisis kode genetik seseorang untuk mencari pola yang berhubungan dengan karakteristik tertentu. Dalam konteks potensi anak, beberapa perusahaan menawarkan tes genetik yang diklaim mampu mengidentifikasi bakat dalam bidang olahraga, musik, kecerdasan kognitif, dan bahkan kepribadian.

Katanya, tes DNA nggak hanya bisa mengungkap asal usul nenek moyang kita, tapi juga potensi diri seseorang. Benarkah?

Bisakah Tes DNA Mengungkap Potensi Anak?

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk melindungi kesehatan anak selama bersilaturahmi untuk merayakan Idulfitri:

   Sistem kekebalan tubuh bayi belum sepenuhnya berkembang, sehingga mereka lebih rentan terhadap infeksi virus dan bakteri. Kontak fisik langsung, seperti mencium atau memeluk, dapat menjadi media penularan penyakit.

Mengutip Antara&nbsp;(20/11/2020), dokter spesialis anak Prof Dr dr Soedjatmiko SpA (K) mengingatkan para orang tua agar menghindarkan bayi dari keluarga yang mengalami batuk atau pilek. Hindari sentuhan fisik seperti mencium. Jika nggak diindahkan, bisa jadi bayi akan mengidap pneumonia.

Eits, jangan sekalipun remehkan pneumonia pada bayi dan balita karena sangat berbahaya. Jika nggak segera ditangani, situasi ini dapat berujung pada kondisi yang lebih serius.

2. Minta tamu mencuci tangan sebelum menyentuh bayi

   Penularan penyakit dapat terjadi melalui sentuhan tangan yang terkontaminasi kuman. Meminta tamu mencuci tangan sebelum menyentuh atau menggendong bayi adalah langkah pencegahan yang efektif.

   Membawa bayi ke tempat keramaian atau pertemuan besar meningkatkan risiko terpapar berbagai penyakit. Usahakan untuk mengatur kunjungan dalam kelompok kecil dan di lingkungan yang terkontrol untuk meminimalisasi risiko infeksi.

   Vaksinasi sesuai jadwal membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak terhadap berbagai penyakit. Pastikan si kecil mendapatkan imunisasi yang diperlukan sebelum menghadiri acara kumpul keluarga.

   ASI mengandung antibodi yang dapat membantu melindungi bayi dari berbagai infeksi. Terus memberikan ASI selama periode lebaran dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh bayi.

   Pastikan lingkungan tempat berkumpul bersih dan memiliki ventilasi yang baik. Hindari paparan asap rokok dan pastikan area tersebut bebas dari sumber infeksi potensial.

Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, kamu dapat membantu melindungi si kecil dari risiko tertular penyakit selama perayaan lebaran, sehingga momen kebersamaan dapat dinikmati dengan aman dan nyaman.

Gimana, kamu sudah siap berlebaran bersama si Kecil dengan aman, Millens? (Siti Zumrokhatun/E10)

Inibaru.id - Lebaran adalah momen istimewa untuk bersilaturahmi dengan keluarga dan kerabat. Namun, bagi yang memiliki bayi atau anak kecil, penting untuk mewaspadai bahaya mengajak bayi bersilaturahmi yang memungkinkannya berinteraksi dengan tamu dan kerabat.

Sedikit informasi, sudah banyak kasus bayi yang tertular penyakit dari kerabat yang menciumnya. Hal ini mungkin terjadi karena si kecil rentan tertular penyakit; termasuk pneumonia.

Bisa jadi Lebaran kali ini anggota keluargamu bertambah dan kamu pengin mengajaknya eksis di depan keluarga dan tamu. Tapi, kamu perlu mewaspadai mengajak bayi bersilaturahmi karena si kecil rentan tertular penyakit.

Rentan Tertular Penyakit, Waspadai Bahaya Mengajak Bayi Bersilaturahmi

Inibaru.id &ndash; Pemandangan alam yang indah dari ketinggian biasanya identik dengan pemandangan dari puncak gunung. Padahal, untuk menyaksikannya, kamu nggak harus selalu naik gunung, lo.
Di Yogyakarta, ada beberapa tempat yang menyuguhkan keindahan alam tanpa harus naik gunung. Di mana saja ya?
<h3>Puncak Kosakora</h3>
<img src="https://www.alodiatour.com/wp-content/uploads/2018/02/wisata-puncak-kosakora.jpg" alt="https://www.alodiatour.com/wp-content/uploads/2018/02/wisata-puncak-kosakora.jpg" />
<code>Keren banget kan pantainya? (Alodia Tour)</code>
Puncak Kosakora masuk dalam kawasan Pantai Ngrumput. Kamu yang suka pantai sebaiknya menyediakan waktu untuk melihat sendiri panorama Pantai Ngrumput dari puncak ini.
Untuk tiba di Puncak Kosakora, jalur trekking yang dilalui pun cukup menantang. Berani melintasi pantai di Kabupaten Gunungkidul ini?
<h3>Puncak Becici</h3>
<img class="shrinkToFit" src="https://www.alodiatour.com/wp-content/uploads/2018/11/Harga-Tiket-Puncak-Becici.jpg" alt="https://www.alodiatour.com/wp-content/uploads/2018/11/Harga-Tiket-Puncak-Becici.jpg" width="995" height="664" />
<code>Gardu pandang di Puncak Becici. (Alodia Tour)</code>
Kalau pengin merasakan sensasi tidur di ketinggian dengan pemandangan langit yang menenangkan, Puncak Becici bisa jadi pilihan.
Di bawah puncak ini, ada pula kawasan hutan pinus seluas 4,4 hektar. &nbsp;Puncak Becici berada di Dusun Gunung Cilik, Desa Gunung Muntuk, Kecamatan Dlingo, Bantul.
<h3>Embung Batara Sriten</h3>
<img src="https://www.tuguwisata.com/wp-content/uploads/2017/11/echoharry_11_11_2017_12_51_23_976.jpg" alt="https://www.tuguwisata.com/wp-content/uploads/2017/11/echoharry_11_11_2017_12_51_23_976.jpg" />
<code>Ada ratusan berudu yang memenuhi embung ini. (Tugu Wisata)</code>
Embung Batara Sriten berada di Desa Pilangrejo, Kecamatan Nglipar, Gunungkidul. Meski merupakan embung buatan, lokasinya yang berada di ketinggian berhasil menarik minat wisatawan.
Di embung ini, terdapat ratusan berudu yang berenang. Embusan angin yang semilir bikin suasana Embung Batara Sriten makin dramatis. Nggak jauh dari embung ini, terdapat pula lokasi untuk melakukan paralayang, lo.
Sudah datang ke tiga tempat tersebut? Supaya acara jelajahmu makin seru, nggak ada salahnya mengajak banyak teman. Tapi ingat, selama berkunjung ke objek wisata mana pun, jangan merusak tempat atau membuang sampah sembarangan ya. (IB15/E03)

Ada beberapa tempat yang menyenangkan untuk dipakai nongkrong di Yogyakarta. Nggak sekadar menawarkan suasana yang asyik, beberapa tempat tersebut juga menawarkan pemandangan menawan dari ketinggian. Di mana saja ya?

3 Tempat di Yogyakarta Ini Suguhkan Eloknya Alam dari Ketinggian

Inibaru.id &ndash; Pasar Beringharjo di Kota Yogyakarta setiap hari nggak sepi oleh pengunjung. Di pasar ini, kamu bisa menjumpai aneka batik dengan harga yang miring. Yang nggak kalah seru, kamu juga bisa berwisata kuliner murah di sekitar pasar.
Berada di Jalan Margo Mulyo Nomor 16, Ngupasan, Pasar Beringharjo menyediakan batik-batik dengan corak khas Yogyakarta, Solo, dan daerah lainnya. Nggak hanya kain, benda-benda seperti tas, kemeja, topi, hingga tempat tisu dengan motif batik ada di sana. Benda-benda tersebut dijual dengan harga sekitar Rp 30 ribu hingga Rp 150 ribu.
<img class="shrinkToFit" src="https://www.sintiaastarina.com/wp-content/uploads/2017/09/Berkeliling-Sambil-Memotret-di-Pasar-Beringharjo-1-600x400@2x.jpg" alt="https://www.sintiaastarina.com/wp-content/uploads/2017/09/Berkeliling-Sambil-Memotret-di-Pasar-Beringharjo-1-600x400@2x.jpg" width="995" height="664" />
<code>Aneka tas batik ini bakal menunjang penampilanmu. (Sinta Atarina)</code>
Jika pandai menawar, penjual akan dengan suka rela memberikan barang incaranmu dengan harga miring. Hm, inilah saatnya mengasah keterampilan bicaramu! Ha-ha.
Baca Juga: <a href="/kulinary/yang-legendaris-di-pasar-beringharjo-es-dawet-mbah-hari" target="_blank">Yang Legendaris di Pasar Beringharjo: Es Dawet Mbah Hari </a><a href="/kulinary/mencicipi-perpaduan-rasa-bumbu-tiongkok-dan-jawa-dalam-nasi-goreng-beringharjo" target="_blank">Mencicipi Perpaduan Rasa Bumbu Tiongkok dengan Jawa Dalam Nasi Goreng Beringharjo</a>
Lantaran pasar ini cukup luas untuk dijelajahi, tenaga ekstra tentu dibutuhkan. Jika lapar, kamu bisa mampir ke warung-warung yang menjual pelbagai makanan di sana. Mulai dari bakso, bakpia, hingga es dawet bisa dipilih sesuai selera.
<img src="https://i.ytimg.com/vi/__vk-DL4VNo/maxresdefault.jpg" alt="" />
<code>Es Dawet Mbah Hari. (Youtube)</code>
Dari sekian banyak kuliner di sana, es dawet khas Yogyakarta patut kamu coba. Salah satunya Es Dawet Mbah Hari, yang merupakan salah satu kuliner legendaris di pasar ini.
Itu saja? Tunggu dulu! Selain Es Dawet Mbah Hari, cobalah menyantap Pecel Lontong Mbah Sri Cilik, Warung Empal Bu Warno, Soto Pithes Mbok Galak, dan Bakmi Pentil Bu Marzuki. Kamu yang berasal dari luar Yogyakarta bakal dengan mudah mencicipi masakan khas Jawa di sana.
<img src="https://cdn.idntimes.com/content-images/post/old/4b8fe-beringharjocover_visitingjogjacom_600x400.jpg" alt="https://cdn.idntimes.com/content-images/post/old/4b8fe-beringharjocover_visitingjogjacom_600x400.jpg" width="668" height="445" />
<code>Kuliner di Pasar Beringharjo bakal bikin kamu ketagihan datang lagi ke sana. (IDN Times)</code>
Gimana, kamu sudah siap memborong barang-barang itu sekaligus berwisata kuliner? Eh, sebelum ke Pasar Beringharjo, siapkan dulu dananya ya.
Karena pasar ini selalu ramai, sebaiknya berhati-hatilah selalu dengan menjaga barang-barang penting yang kamu bawa. Supaya lebih aman, ke sanalah bersama teman-teman! (IB15/E03)

Pasar Beringharjo adalah salah satu tempat wisatawan berbelanja saat berkunjung ke Yogyakarta. Nggak hanya berburu batik dengan harga yang miring, pengunjung juga bisa menyantap kuliner khas Kota Pelajar di sana. Hm, apa saja yang menarik?

Berburu Batik Khas Yogyakarta dan Mereguk Segarnya Es Dawet Mbah Hari di Pasar Beringharjo

Inibaru.id &ndash; Macapat merupakan kesenian yang masih diajarkan pada masyarakat umum. Untuk melestarikannya, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat membuka sekolah macapat gratis. Di sana, kamu bakal diajari cara nembang hingga maknanya. Hayoo, siapa yang pengin ikutan?
Sebelum ikutan belajar, nggak ada salahnya kalau kamu mempelajari sejarah kesenian ini. Menilik asal-usulnya, macapat telah ada sejak masa Kesultanan Mataram Kuno.
Menurut Manu Jayaatmaja Widya Saputra, pakar Sastra Jawa Kuno dari Universitas Gajah Mada, kesenian ini bermula dari sebuah daerah yang bernama Macapat. Daerah itu memiliki tembang-tembang yang khas sehingga kemudian diperkenalkan pada para bangsawan di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
<img src="https://d1lvv9gxe7n550.cloudfront.net/2017-07/904d25032778c0ca8589ffad5576aba6aa018cda.jpg" alt="" />
<code>Macapat. (Beritagar/Suryo Wibowo)</code>
Sebelum tembang-tembang dari Macapat masuk, Keraton sebenarnya sudah memiliki jenis tembang yang disebut Kakawin. Seiring dengan berkurangnya pengaruh budaya India dalam Keraton, pengaruh tembang-tembang Macapat justru menguat di sana. Macapat memiliki dua jenis tembang yang pada masa itu disebut kidung tantri Kediri dan tantri demung.
Menelusuri Macapat lebih jauh, daerah ini sebenarnya merupakan Yogyakarta di masa kini. Dulu, wilayah itu dihuni banyak brahmana yang menggunakan tembang sebagai media berdakwah.
Hingga Islam masuk ke Jawa, kesenian macapat tetap dipertahankan oleh Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Keraton Kasunan Surakarta. Kini, kesenian ini diajarkan secara gratis oleh para abdi dalem di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
<img src="http://kampoengilmu.com/wp-content/uploads/2016/04/Tembang-macapat.jpg" alt="" />
<code>Gamelan menjadi pengiring macapat. (Kampoengilmu)</code>
Wah, macapat ternyata memiliki sejarah yang menarik ya. Kamu yang pengin kesenian ini tetap hidup, nggak ada salahnya untuk ikut melestarikannya dengan belajar.
O ya, jika sudah merasa mendapatkan cukup ilmu, jangan ragu untuk bergabung dengan para seniman ya. Kamu bangga kan dengan budaya sendiri? Jadi, yuk, pamerkan macapat pada dunia! (IB06/E03)

Dulu, ada satu wilayah bernama Macapat yang dihuni para brahmana yang menggunakan tembang sebagai media berdakwah. Kini, daerah itu dikenal sebagai Yogyakarta, sedangkan tembang-tembang sarat ajaran itu dikenal sebagai macapat.

Tembang Macapat yang Melintas Zaman dan Tetap Menawan

Inibaru.id &ndash; Jika Keraton Kasunan Surakarta menggelar kirab Kebo Bule, Keraton Yogyakarta pun punya ritual tersendiri menyambut malam 1 Sura.
Untuk menyambut tahun baru versi kalender Sultan Agungan ini, Keraton Yogyakarta menggelar ritual tapa Bisu Mubeng Benteng. Ritual ini dilakukan dengan berjalan kaki sepanjang empat kilometer. Siapa pun diperbolehkan ikut asal bersedia diam selama perjalanan.
Sebelum dikenal dengan nama &ldquo;Mubeng Benteng&rdquo;, tradisi ini dulunya bernama &ldquo;Muser&rdquo; atau &ldquo;Munjer&rdquo;. Dalam bahasa Jawa, munjer berarti mengelilingi pusat wilayah desa yang juga menjadi tempatnya berdirinya Kerajaan Mataram.
Sembari membawa bendera dan panj&iacute;-panji keraton, para abdi dalem beserta warga melakukan doa. Doa ini tentu saja hanya diucapkan dalam hati ya, Millens. Selama perjalanan, momen ini juga menjadi waktu yang tepat untuk merenungkan segala perbuatan pada tahun lalu.
<img src="https://cdn2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/20141024_201845_perayaan-1-suro.jpg" alt="" width="675" height="379" />
<code>Tapa Bisu Mubeng Benteng. (Tribunnews)</code>
Ritual Tapa Bisu Mubeng Benteng biasanya dimulai pada pukul 00.01 WIB di pelataran Keben Keraton. Meski dimulai pada tengah malam, pelataran ini sudah dipenuhi warga yang tertarik ikut sejak pukul 20.00, lo.
Dimulai dari pelataran Keben, rombongan bakal melewati beberapa jalan yaitu Jalan Rotowijayan, Jalan Agus Salim, Jalan Mayjen Sutoyo, dan Jalan Brigjen Katamso. Mubeng Benteng akan diakhiri di Alun-Alun Utara.
Pengin ikutan? Hm, jangan lupa gunakan pakaian tebal ya. Hawa dingin malam hari mungkin bakal membuat badanmu menggigil. Namun, mendapatkan pengalaman menyaksikan di tradisi unik ini rasanya bakal sepadan kok. Jadi, siapkan diri menyambut malam 1 Sura ya! (IB15/E03)

Diam mengitari keraton, itulah Tapa Bisu Mubeng Benteng. Selama perjalanan, momen ini juga menjadi waktu yang tepat untuk merenungkan segala perbuatan pada tahun lalu.

Tapa Bisu Mubeng Benteng, Tradisi Sambut Malam Satu Sura di Yogyakarta

Inibaru.id &ndash; Yogyakarta menyimpan puluhan kue tradisional yang bisa kamu coba jika pengin memanjakan lidah. Nah, dari sekian banyaknya pilihan, kamu sebaiknya nggak melewatkan geblek. Makanan yang terbuat dari tepung kanji ini bisa kamu jumpai dengan mudah di pasar-pasar tradisional Kulon Progo, lo.
Selain tepung kanji, geblek dibuat dengan bumbu campuran bawang putih dan garam. Ya, dengan bahan-bahan yang sederhana, terciptalah makanan dengan rasa yang kenyal di dalam dan kering di luar. Selain bawang putih dan garam, geblek juga menggunakan bumbu-bumbu lain yakni kelapa parut, ketumbar, dan penyedap rasa.
<img src="http://usaharumahan.id/wp-content/uploads/2019/06/cara-membuat-geblek-dari-aci.jpg" alt="" />
<code>Geblek dengan tempe benguk. (Usaharumahan)</code>
Bentuk geblek yang menyerupai angka delapan konon punya nilai filosofi khusus, lo. Angka delapan yang tak putus merupakan simbol dari kekayaan tak terhingga yang dimiliki Kabupaten Kulon Progo. Kekayaan ini berupa objek-objek wisata yang menarik serta sumber daya manusia yang kreatif.
Itu saja? Tunggu dulu! Warna putih makanan ini mengandung arti yang dalam, Millens. Geblek biasanya dimakan bersama tempe benguk. Tempe benguk yang berwarna hitam dan geblek yang berwarna putih merupakan representasi dari keseimbangan. Mengingatkanmu pada lambang Yin dan Yang! He-he.
<img src="https://media.travelingyuk.com/wp-content/uploads/2018/07/Geblek-dan-tempe-benguk.jpg" alt="" />
<code>Geblek bersanding dengan kopi, teh, dan tempe benguk. (Travelingyuk)</code>
Gimana, tertarik untuk mencicipi rasa makanan ini? Geblek akan nikmat disantap saat masih hangat. Dengan cara pembuatannya yang cukup mudah, kamu bisa mencoba bikin sendiri, lo! (IB06/E03)

Terbuat dari singkong, geblek menjadi makanan tradisional yang mudah ditemukan di pasar-pasar Kulon Progo. Menggunakan ketumbar dan bawang putih sebagai rasa yang cukup dominan, seenak apa sih rasanya?

Kue Tradisional Geblek dari Yogyakarta, Bentuk Sederhana dengan Rasa Luar Biasa

Inibaru.id &ndash; Nggak hanya kaya budaya dan lokawisata, Yogyakarta juga punya beragam pilihan kuliner sedap. Selain gudeg, satai kere, dan satai klathak, kuliner apa lagi yang bisa kamu santap kala menyambangi Kota Pelajar itu?
Brongkos, salah satu makanan kesukaan Sri Sultan Hamengkubuwono X ini bisa jadi pilihanmu. Nah, di mana saja kamu bisa menemukan warung brongkos di Yogyakarta ya?
Brongkos Handayani
<img src="/nuploads/59/brongkos5.jpg" alt="" width="900" height="601" />
<code>Seporsi brongkos di Warung Handayani. (Njogja)</code>
Kalau kamu sedang berada di sekitar Alun-alun Selatan Yogyakarta, kamu bisa menuju ke Warung Brongkos Handayani. Warung yang buka mulai pukul 06.00 hingga 16.00 WIB ini berada di Jalan Gading nomor 2, hanya sepelemparan batu saja dari Alun-alun Selatan.
Warung Brongkos Handayani menyajikan seporsi brongkos dengan tambahan tahu dan tempe yang gurih, Millens. Fyi, biasanya warung ini dipadati pengunjung pada pagi hari.
Brongkos Bu Rini
<img src="/nuploads/59/brongkos7.jpg" alt="" width="900" height="518" />
<code>Seporsi brongkos di Warung Bu Rini. (Instagram.com/injogjafood)</code>
Lokasinya berada di Kampung Taman, Kelurahan Patehan, Kraton. Warung yang buka sejak 1973 ini juga dikenal dengan nama Warung Brongkos Bu Repan.
Selain kacang tolo, tahu, dan koyor, kamu juga bisa meminta tambahan telur dalam seporsi brongkos. Rasanya? Hm, dijamin sedap!
Brongkos Warung Ijo Bu Padmo
<img src="/nuploads/59/brongkos8.jpg" alt="" width="900" height="739" />
<code>Seporsi brongkos di Warung Ijo Bu Padmo. (Instagram.com/julianamagdalenabinti)</code>
Menuju ke utara Yogyakarta, di sana kamu bisa menemukan satu warung brongkos legendaris. Warung yang berdiri sejak 1950 itu bernama Warung Ijo Bu Padmo.
Lokasinya berada nggak jauh dari Pasar Tempel Sleman. Di warung ini, kamu bisa mendapat irisan daging sapi dan kacang tolo yang melimpah dalam seporsi brongkosmu lo.
Brongkos Mbak Prih
<img src="/nuploads/59/brongkos9.jpg" alt="" width="900" height="900" />
<code>Seporsi brongkos di Warung Mbak Prih. (Instagram.com/Endah_abisoed)</code>
Masih berada di wilayah utara Yogyakarta, ada Warung Brongkos Mbak Prih nih. Warung ini tepatnya berada di Jalan Yogya-Magelang kilometer 17, Tempel, Sleman. Warung tersebut nggak pernah sepi akan pembeli lo. Terang saja, kelezatannya sudah dikenal seantero Yogyakarta sih!
Setelah mengetahui empat rekomendasi warung brongkos lezat di Yogyakarta itu, kamu nggak bakal bingung lagi kan untuk menentukan tempat kuliner? Nah, jangan lupa mampir kalau ke sana ya! (IB10/E03)

Selain gudeg, satai kere, dan satai klatak, saat berkunjung ke Yogyakarta kamu juga harus mencoba kuliner brongkos. Salah satu kuliner kesukaan Sri Sultan Hamengkubuwono X ini dikenal gurih dan sedap lo!

Ke Yogyakarta? Cobain Brongkos di 4 Warung Ini!

Inibaru.id &ndash; Yangko adalah kue khas Yogyakarta dengan rasa yang manis. Tekstur kue ini pun lembut, membuat siapapun nggak kuasa menolaknya. Hm, daycation ke Kota Pelajar mungkin bakal menarik!
Namun, kalau nggak punya waktu, kamu juga bisa membuatnya sendiri di rumah, kok! Selain rasa kacang dan buah-buahan yang banyak dijual di pasaran, dengan membuat sendiri kamu juga bisa mengkreasikan yangko versimu sendiri, lo!
Tertarik membuatnya? Yuk, ikuti dulu cara-caranya berikut ini!
Bahan:
<ul>
<li>500 gram tepung ketan</li>
<li>100 gram tepung maizena</li>
<li>2 sendok makan margarin</li>
<li>&frac12; butir kelapa, parut, jadikan santan</li>
<li>garam secukupnya</li>
</ul>
Isian:
<ul>
<li>140 gram kacang tanah</li>
<li>140 gram gula pasir</li>
</ul>
Cara membuat:
<ol>
<li>Tumbuk kacang tanah hingga halus, lalu sangrai. Tambahkan gula pasir dan aduk lagi sampai merata.</li>
<li>Campurkan air dengan tepung ketan, kemudian ambil kain bersih dan gunakan untuk menyaring adonan.</li>
<li>Lelehkan margarin, lalu tuangkan santan, garam, dan pewarna makanan ke dalam adonan. Aduk supaya merata. Siapkan loyang yang sudah dilapisi dengan plastik.</li>
<li>Kukus adonan selama 45 menit, dinginkan, kemudian belah menjadi dua bagian.</li>
<li>Taburkan kacang pada bagian atas adonan yang telah matang, lalu tutup lagi dengan adonan yang lain. Potong yangko dan sajikan.</li>
</ol>
Oya, kamu bisa mengganti taburan kacang dengan rasa lain sesuai selera. Bisa kamu ganti dengan taburan keju, bubuk oreo, green tea, atau apapun yang menurutmu pas.
Sudah selesai? Jangan buru-buru menyantapnya, Millens! Supaya ngemilmu makin nikmat, nggak ada salahnya kamu menyiapkan secangkir teh manis lebih dulu. Hm, meski nikmat, kamu juga tetap harus atur porsinya supaya berat badanmu nggak bertambah ya! (IB10/E03)

Yangko memiliki rasa manis yang khas. Untuk mencicipi makanan ini, kamu nggak perlu jauh-jauh ke Yogyakarta. Dengan sedikit usaha, makanan ini bakal tersaji di meja makanmu. 

Nggak Sulit, Bikin Yangko Versimu Sendiri, yuk!

Inibaru.id &ndash; Selain terkenal sebagai pusat kerajinan perak, kawasan Kotagede di DI Yogyakarta juga terkenal sebagai pusat oleh-oleh yangko. Yap, selain bakpia, kue tradisional ini memang menjadi salah satu makanan yang diburu banyak wisatawan. Rasanya yang manis dengan tekstur yang kenyal bikin sebagian orang ketagihan.
Sebelum menjadi makanan rakyat, yangko rupanya punya sejarah yang menarik. Konon, di masa lampau makanan ini hanya menjadi suguhan para raja Mataram. Perlu kamu tahu, Kotagede dulu merupakan pusat Kerajaan Mataram.
Kala itu, nggak semua lapisan masyarakat bisa menikmati yangko karena kue ini dijual dengan harga yang sangat mahal.
<img src="https://pbs.twimg.com/media/CzCP2SuUoAA6eN4.jpg" alt="" />
<code>Yangko menggunakan kelapa sebagai campurannya. (Twitter)</code>
Menelusuri sejarahnya lebih jauh, nama &ldquo;yangko&rdquo; dipercaya berasal dari kata &ldquo;kiyangko&rdquo;. Namun, karena dianggap cukup ribet untuk lidah orang Jawa, kue ini lantas disebut yangko saja. Pada 1921, seorang lelaki bernama Mbah Ireng mulai menjual kue ini untuk masyarakat. Kini, usahanya dilanjutkan oleh Prapto, cucu buyut Mbah Ireng.
Hm, kini yangko juga dibuat di beberapa tempat di luar Kotagede. Kamu yang pengin merasakan enaknya kue ini bisa membelinya secara daring juga, lo. Yuk, borong yangko dan majukan kuliner tradisional Indonesia! (IB10/E03)

Sebelum dikonsumsi masyarakat dan menjadi oleh-oleh para wisatawan, yangko dulunya menjadi makanan para raja Mataram. Lantas, bagaimana kuliner ini "turun kelas"?

Yangko, Suguhan Para Raja Mataram yang Kini Membumi

Inibaru.id &ndash; Yogyakarta nggak hanya bakpia, karena ada kue satu ini yang juga menarik jadi oleh-oleh. Yangko, demikian nama kue ini, menjadi salah satu camilan yang cukup populer. Kalau kamu bingung mencari buah tangan apa untuk keluarga, yangko bisa jadi pilihan yang tepat.
Kue yang terbuat dari beras ketan ini berasal dari Kotagede. Sekilas, bentuknya bakal mengingatkanmu pada kue moci khas Jepang. Kali pertama menyantapnya, rasa kenyal dan lembut bakal menyapamu. Kue ini rasanya manis lantaran dicampur dengan air gula.
<img src="https://img-global.cpcdn.com/003_recipes/9e495785b9371177/751x532cq70/yangko-cemilan-khas-jogja-foto-resep-utama.jpg" alt="" />
<code>Yangko memiliki rasa yang manis dan tekstur yang kenyal. (img-global.cpcdn)</code>
Selain manis, aroma yangko juga wangi. Semula, yangko hanya dibuat dengan rasa kacang yang dikombinasikan dengan gula. Kemudian, supaya menjangkau konsumen lebih luas, pebisnis kemudian menambah varian rasa buah-buah seperti melon, stroberi, atau durian.
Tertarik mencicipinya? Belilah dan buktikan sendiri enaknya kue ini! Yangko biasanya dijual dengan harga sekitar Rp 17 ribu hingga Rp 40 ribu. Kalau pengin bikin sendiri, bisa kok. Simak resepnya di Inibaru.id ya! He-he.
&nbsp;
Hm, jadi pengin beli lagi, nih! Kira-kira, beli varian rasa apa ya, Millens? (IB10/E03)

Sebagai panganan khas Yogyakarta, yangko menjadi makanan yang diburu wisatawan. Nggak hanya bakpia, makanan ini bakal melengkapi petualanganmu di Kota Pelajar. Seperti apa rasanya?

Warna-warni Yangko, si Kue Moci dari Yogyakarta

Inibaru.id &ndash; Jika diartikan secara harfiah, wedang uwuh berarti minuman sampah. Istilah ini tercipta karena banyaknya rempah-rempah yang menjadi bahan pembuatnya. Yap, campuran bahan-bahan itu terlihat seperti &ldquo;sampah&rdquo; di dalam air.
Meski demikian, jangan sepelekan rasa dan khasiat dalam segelas wedang uwuh. Hm, memang apa saja sih yang dapat kamu temukan pada wedang uwuh? Dalam segelas wedang uwuh, setidaknya kamu dapat menjumpai jahe, kayu secang, kapulaga, kayu manis, cengkih, daun pala, dan serai.
Sebagai pelengkap, wedang uwuh dapat dibubuhi dengan gula batu yang dijamin nggak bikin batuk. Beberapa penjaja wedang uwuh juga mulai berinovasi dengan menambahkan susu atau jeruk nipis.
<img src="/nuploads/59/wedang%20uwuh%201.jpg" alt="" width="900" height="675" />
<code>Berbagai rempah dalam wedang uwuh. (Beepdo)</code>
Perlu kamu tahu, perpaduan rempah-rempah dalam segelas wedang uwuh dapat memberi banyak manfaat bagi tubuhmu lo. Jahe, misalnya, mampu menurunkan kadar kolesterol dalam tubuhmu. Jahe juga dapat membantu kelancaran peredaran darah dan membuat tubuhmu terasa hangat.
Dalam segelas wedang uwuh kamu juga dapat menemukan kayu secang yang membuat wedang berwarna kemerahan. Bahan yang satu ini dipercaya mampu meredakan batuk dan peradangan, serta melegakan pernapasan. Kayu secang juga dapat menjadi antioksidan bagi tubuh, lo.
Jahe dan kayu secang mungkin merupakan bahan utama dalam wedang uwuh. Namun bukan berarti bahan-bahan lainnya nggak memberi manfaat bagi tubuh, Millens.
<img src="/nuploads/59/wedang%20uwuh%204%20%281%29.jpg" alt="" width="900" height="504" />
<code>Ilustrasi segelas wedang uwuh. (Njogja.com)</code>
Konon, mengonsumsi segelas wedang uwuh mampu meningkatkan kekebalan tubuh dan membuat badan terasa lebih segar. Kamu yang sering merasa kembung dan masuk angin juga cocok banget mengonsumsi minuman hangat ini.
Nah, siapa bilang makanan dan minuman sehat harus mahal? Wedang uwuh, minuman tradisional yang sederhana ini nyatanya dapat memberi banyak manfaat yang baik untuk tubuhmu. Masih ragu untuk mencobanya? (IB10/E03)

Terbuat dari berbagai campuran rempah-rempah, wedang uwuh mampu memberi beragam khasiat yang baik untuk kesehatan tubuh.