BerandaTradisinesia
Minggu, 20 Agu 2022 15:20

Setidaknya Ada Tiga Kasta Makhluk Halus di Gunung Merapi

Kasta makhluk halus di Gunung Merapi diungkapkan dalam buku Lucas Sasongko Triyoga berjudul Manusia Jawa dan Gunung Merapi, Persepsi dan Kepercayaannya yang terbit pada 1991 . (Tanahnusantara)

Gunung Merapi dikenal kaya akan kisah mistis. Tapi, makhluk halus di sana kabarnya bisa dibedakan dalam tiga kasta. Apa saja ya kasta-kasta tersebut?

Inibaru.id – Sebagaimana gunung-gunung lain di Indonesia, Gunung Merapi juga punya cerita mistisnya sendiri. Kamu tahu nggak kalau makhluk halus di sana memiliki tingkatan kasta?

Meski terkesan seperti hal yang mengada-ada, kasta makhluk halus ini dijelaskan dalam sebuah buku karya Lucas Sasongko Triyoga berjudul Manusia Jawa dan Gunung Merapi, Persepsi dan Kepercayaannya yang terbit pada 1991.

Buku ini nggak ditulis asal-asalan. Penerbitnya saja adalah Gadjah Mada University Press. Isinya terkait dengan kebudayaan Jawa yang didapatkan dari hasil penelitian antropologi dari masyarakat yang tinggal di tiga desa paling tinggi di Gunung Merapi pada 1984 dan 1985, Millens.

Jadi, penyebutan kasta makhluk halus ini juga terkait dengan kultur yang diyakini masyarakat setempat. Berikut adalah ketiga kasta makhluk halus di Gunung Merapi.

1. Kasta Leluhur

Makhluk halus golongan leluhur berasal dari roh orang yang sudah meninggal. (Kompas/Kristianto Purnomo)

Kasta pertama dari makhluk halus yang ada di Gunung Merapi adalah leluhur atau roh-roh dari orang yang sudah meninggal. Tapi di kasta ini, roh orang yang selama hidupnya baik dan yang hidupnya jahat dibedakan.

Roh orang yang saat hidup dikenal sebagai orang baik bakal ditempatkan di Keraton Merapi. Merekalah yang bakal jadi pelindung anak cucunya yang masih hidup.

Sementara itu, roh-roh orang jahat bakal melayang nggak punya tujuan. Merekalah yang kemudian menempati batu, pepohonan, sungai, atau tempat-tempat yang sering dianggap punya penunggunya.

2. Kasta Dhanhyang

Kasta-kasta makhluk halus di Gunung Merapi ditentukan dari asalnya. (AFP Photo/Agung Supriyanto)

Dhanhyang adalah makhluk halus yang dianggap sebagai penguasa tempat-tempat tertentu seperti sungai, mata air, bukit, bahkan desa. Seringkali, dhanhyang dianggap sebagai makhluk halus dengan sifat baik dan bisa membantu manusia yang masih hidup.

Tapi, dhanhyang dianggap berbeda dengan roh manusia yang sudah meninggal. Kabarnya, dhanhyang masuk dalam bangsa jin yang beriman kepada Tuhan. Tapi, ada juga yang menyebut dhanhyang berasal dari wahyu Tuhan semenjak dunia ini kali pertama diciptakan.

3. Kasta Lelembut

Kasta lelembut adalah yang paling rendah dari ketiga kasta makhluk halus di Gunung Merapi. Konon, lelembut sudah eksis sejak kali pertama dunia ini diciptakan

Tapi, ada juga yang menyebut lelembut berasal dari roh manusia jahat yang suka mengganggu manusia yang masih hidup. Merekalah yang suka menampakkan diri dan menakut-nakuti manusia. Oleh karena itu, lelembut yang sering usil disebut juga memedi.

Jenisnya lelembut ini bermacam-macam dan pasti sering kamu dengar dari cerita-cerita hantu khas Jawa seperti Banaspati, Wewe, Genderuwo, Jrangkong, Buto, Gundhul Pringis, dan lain-lain.

Hm, nggak nyangka ya kalau dalam dunia makhluk halus juga ada kastanya, Millens? (Det/IB09/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024

Sepenting Apa AI dan Coding hingga Dijadikan Mata Pelajaran di SD dan SMP?

12 Nov 2024

Berkunjung ke Dukuh Kalitekuk, Sentra Penghasil Kerupuk Tayamum

12 Nov 2024

WNI hendak Jual Ginjal; Risiko Kesehatan Apa yang Bisa Terjadi?

13 Nov 2024

Nggak Bikin Mabuk, Kok Namanya Es Teler?

13 Nov 2024

Kompetisi Mirip Nicholas Saputra akan Digelar di GBK

13 Nov 2024

Duh, Orang Indonesia Ketergantungan Bansos

13 Nov 2024

Mengapa Aparat Hukum yang Paham Aturan Justru Melanggar dan Main Hakim Sendiri?

13 Nov 2024

Lindungi Anak dari Judol, Meutya Hafid: Pengawasan Ibu Sangat Diperlukan

13 Nov 2024

Diusulkan Jadi Menu Makan Sehat Gratis, Bagaimana Nutrisi Ikan Sarden?

14 Nov 2024

Mencicipi Tahu Kupat Bu Endang Pluneng yang Melegenda Sejak 1985

14 Nov 2024

PP Penghapusan Utang: Beban Utang Nelayan Rp4,1 Miliar di Batang Dihapus

14 Nov 2024

Tanda Kiamat Semakin Bertambah; Sungai Eufrat Mengering!

14 Nov 2024

Sah! Nggak Boleh Ada Pembagian Bansos dari APBD Jelang Coblosan Pilkada

14 Nov 2024

Pesan Sekda Jateng saat Lantik 262 Pejabat Fungsional: Jangan Anti-Kritik!

14 Nov 2024