BerandaTradisinesia
Rabu, 13 Mei 2025 09:46

Pengalaman Magis Pelepasan Lampion pada Perayaan Waisak di Candi Borobudur

Pelepasan lampion saat perayaan Waisak di Candi Borobudur. (Inibaru.id/Hayyina Hilal)

Bertahun-tahun nggak bisa melihat acara pelepasan lampion saat perayaan Waisak di Candi Borobudur, Dika akhirnya bisa melihat lampion-lampion tersebut terbang di langit meski dari kejauhan. Seperti apa ya pengalamannya ini?

Inibaru.id – Meski sudah bertahun-tahun ingin melihat langsung pelepasan lampion saat perayaan Waisak di Candi Borobudur, Dika Saraswati nggak benar-benar serius mencari cara agar bisa melakukannya. Namun, keberuntungan sepertinya memihak padanya tahun ini.

Pada perayaan Waisak 2025 yang digelar pada Senin (12/5/2025), dia secara nggak sengaja berhasil melihat lampion-lampion terbang dari Candi Borobudur meski dari kejauhan.

Awalnya, perempuan asli Mranggen, Kabupaten Demak berusia 35 tahun tersebut datang ke Bandungan, Kabupaten Semarang pada Sabtu (10/5) untuk menghadiri reuni dengan teman satu sirkel kuliahnya. Salah satu temannya yang juga datang dalam reuni itu rupanya berasal dari Kecamatan Borobudur.

Dia yang tinggal di Jalan Sampula, yang hanya berjarak sekitar 500-an meter dari Candi Borobudur, kemudian mengundang Dika untuk sekalian mampir ke rumahnya selagi masih libur panjang, yang sudah pasti disambut anggukan kepala keras-keras oleh Dika.

“Kalau harus ticket war kayaknya sudah nggak bisa. Tapi, pas teman saya bilang dari rumahnya juga bisa melihat ribuan lampion terbang dari Borobudur, saya langsung ikut dia pulang ke rumahnya,” cerita Dika lewat pesan WhatsApp pada Senin (12/5) malam.

Puncak Perayaan Waisak

Sejak kali pertama diadakan pada 1966, pelepasan lampion saat Perayaan Waisak di Candi Borobudur memang jadi acara puncak yang dinanti-nantikan begitu banyak orang di Indonesia.

Maka, begitu ada pengumuman tiket untuk mengikuti acara tersebut dibuka, ticket war untuk mengikuti acara ini nggak kalah sengit dibandingkan dengan konser para penyanyiinternasional atau tiket pertandingan sepak bola Timnas.

Meski merupakan perayaan hari besar penganut agama Buddha, Waisak tergolong sebagai salah satu perayaan yang selalu disambut meriah di negeri yang didominasi muslim ini layaknya Idulfitri. Perayaan ini juga sangat dihormati layaknya hari besar seperti Natal, Paskah, Nyepi, dan Imlek.

“Perayaan Waisak menjadi salah satu tradisi yang banyak disorot media. Saya jadi penasaran untuk nonton langsung; terlebih yang ikut acara pelepasan lampion juga boleh siapa saja," kata Dika.

Melepas Hal-Hal Negatif

Ribuan lampion yang terbang saat perayaan Waisak di Candi Borobudur. (X/Jateng_Twit/Arka Amaral)

Dika mengungkapkan, teman-temannya mengatakan, pelepasan lampion yang jumlahnya ribuan ini adalah momen magis yang nggak terlupakan, karena melambangkan pelepasan hal-hal negatif dan simbol harapan atau doa.

"Teman saya sampai nangis karena melihat pemandangan ribuan lampion beterbangan di atasnya yang sangat cantik,” ungkap Dika.

Sayangnya, karena anaknya masih kecil dan membutuhkan perhatian penuh, Dika masih belum bisa merasakan pengalaman tersebut. Untungnya, dengan menerima undangan temannya, dia akhirnya bisa melihat sendiri ribuan lampion terbang di atas langit yang selama ini hanya dia lihat di foto-foto atau video.

“Nggak sampai nangis seperti teman saya sih, mungkin karena nggak melepas langsung lampionnya sendiri dan hanya melihat dari kejauhan. Tapi tetap saja benar-benar cantik pemandangannya. Ada drone show juga tadi. Jadi, walau dari kejauhan dan nggak jelas, cukup puas melihatnya,” ceritanya.

Setelah melihat momen ini, Dika semakin membulatkan tekad untuk ikut serta dalam acara Waisak mendatang. Targetnya adalah tahun depan atau depannya. Adakah yang punya keinginan seperti Dika? (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: