BerandaTradisinesia
Jumat, 23 Jan 2025 16:28

Pathol Sarang, Gulat Tradisional Khas Rembang yang Eksis Sejak Zaman Majapahit

Gulat tradisional Pathol Sarang khas Rembang sudah eksis sejak zaman Majapahit. (Jatengprov)

Ternyata, Indonesia juga punya gulat tradisional yang sudah eksis sejak lama. Pathol Sarang namanya. Konon, olahraga ini sudah ada sejak zaman Majapahit!

Inibaru.id – Sejarah mencatat Zaman Majapahit selesai pada 1527 alias hampir 5 abad silam. Tapi, berbagai warisan dan peninggalannya masih bertahan hingga sekarang. Salah satunya adalah olahraga tradisional yang masih bisa kamu lihat di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Pathol Sarang, namanya.

Pathol Sarang sebenarnya termasuk dalam olahraga berjenis gulat tradisional. Sekilas mirip dengan sumo khas Jepang gitu. Sebenarnya sih, olah raga ini bisa disebut dengan Pathol saja. Adanya embel-embel Sarang disebabkan oleh masih lestarinya olahraga ini di kecamatan dengan nama tersebut di Rembang. Bahkan, di sana setiap tahunnya masih rutin digelar kompetisi Pathol Sarang, Millens.

Salah satu tempat di mana kompetisi Pathol Sarang masih rutin digelar adalah Desa Karangmangu. Biasanya sih, kompetisinya jadi salah satu rangkaian acara sedekah laut. Alasannya, tentu saja karena kompetisi ini bisa bikin tradisi tersebut jadi semakin meriah.

“Kompetisinya digelar di desa maupun kecamatan. Biasanya momentumnya pas sedekah laut. Kebanyakan yang jadi peserta adalah para nelayan di Kecamatan Sarang. Tapi, banyak pula dari kecamatan lain atau bahkan dari luar Kabupaten Rembang seperti Jombang, Tuban, dan Pati,” ucap Kepala Desa Karangmangu Jumali sebagaimana dinukil dari Jatengprov, Kamis (9/3/2023).

Kebanyakan peserta Pathol Sarang dari Kabupaten Rembang berprofesi sebagai nelayan. (Jatengprov)

Aturan dari gulat tradisional ini sederhana, yaitu para peserta harus adu kekuatan sampai ada salah satu peserta yang jatuh di arena beralaskan pasir dengan ukuran 10 x 10 meter. Meski sederhana, nyatanya setiap kali ada pertandingan, penonton akan membeludak. Mereka juga meneriakkan dukungan yang bikin suasana kompetisi jadi semakin meriah.

O ya, pada zaman Majapahit dulu, Pathol digelar sebagai seleksi prajurit. Nah, karena Rembang adalah kawasan pesisir, peserta pathol tentu saja kebanyakan adalah para nelayan yang fisiknya dikenal kuat.

Sayangnya, tatkala Belanda menjajah, Pathol justru dijadikan tontonan bagi Bangsa Eropa yang pengin melihat warga lokal saling adu kekuatan. Mirip seperti orang menonton olahraga tinju pada zaman sekarang gitu. Yang lebih mengenaskan, kala itu, Pathol juga jadi ajang perjudian, lo!

Untungnya, setelah Indonesia merdeka, Pathol Sarang nggak lagi dijadikan ajang perjudian. Kompetisi ini justru jadi tradisi yang terus dilestarikan dan jadi ajang silaturahmi peserta dari Rembang atau dari wilayah-wilayah lain.

Semoga saja ya, Millens, anak cucu kita nanti juga masih bisa melihat langsung keseruan gulat tradisional Pathol Sarang ini. (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bongkoroti, Salah Satu Penganan Langka di 'Pasar Kuliner Jadul' di Taman Menara Kudus

15 Jan 2025

Sekilas tentang Prompt Engineer, Profesi Anyar yang Muncul dari Perkembangan AI

15 Jan 2025

Kritik Rakyat adalah Hak, Permintaan Maaf adalah Kewajiban Pejabat yang Kelakuannya Nggak Patut

15 Jan 2025

Si-Manis Mart, Inovasi Stabilitas Harga di Jawa Tengah

15 Jan 2025

Uniknya Asal-usul Penamaan Desa Gamer di Kota Pekalongan, Jawa Tengah

15 Jan 2025

Cegah Bunuh Diri, Kafe di Jepang Sediakan Peti Mati untuk Merenung

15 Jan 2025

Meracik Rujak Mitoni di Batang, Kaya Rasa dengan Buah-buahan Belasan Macam

15 Jan 2025

Ipda Bakti Relakan Tabungan Haji Jadi TPA, Wujud Pengabdian Polisi kepada Masyarakat

15 Jan 2025

Buka Sampai Tengah Malam, Nasi Kuning Mbah Jo Yogyakarta Selalu Dijejali Pelanggan

16 Jan 2025

Sepakat Berdamai setelah Seteru Sengit Antara PP dan GRIB Jaya di Blora

16 Jan 2025

Gambaran Keindahan Kepulauan Canaria di Spanyol pada Film 'Killing Crabs'

16 Jan 2025

Kata Orang Tua Siswa tentang Penjual Jajanan di Sekolah

16 Jan 2025

Mulai 1 Februari, KA Sancaka Utara 'Comeback' dengan Relasi Diperpanjang hingga Cilacap

16 Jan 2025

Menghadapi Dilema Bekal vs Jajanan di Sekolah; Bagaimana Sikap Orang Tua?

16 Jan 2025

Rujak Mitoni dan Tradisi 'Gender Reveal' di Batang

16 Jan 2025

Bakal Diisi Siswa Pintar dan Berprestasi, Apa Itu SMA Unggulan Garuda?

17 Jan 2025

Mencari Tahu Sejarah Nama Kecamatan Kunduran di Blora

17 Jan 2025

204 Pendaftar Pelatihan Keterampilan Gratis di BLK Rembang, Bakery Jadi Kejuruan Favorit

17 Jan 2025

Fenomena 'Sad Beige Mom', Benarkah Warna Netral Bisa Mempengaruhi Perkembangan Anak?

17 Jan 2025

Mulai Hari Ini, Kamu Bisa Wisata Perahu di Kali Pepe di Gelaran Grebeg Sudiro Solo!

17 Jan 2025