Inibaru.id - Klenteng atau tempat ibadah tri dharma (TITD) adalah salah satu tempat yang ramai menjelang Imlek atau Sincia. Selain untuk menyembah dewa, kaum Khonghucu juga melakukan beberapa tradisi yang pastinya punya filosofi mendalam.
Seminggu sebelum Tahun Baru Tionghoa misalnya, ada tradisi Kimsin. Itu adalah prosesi penyucian patung dewa dan dewi dari debu dan kotoran yang melekat di patung. Ada makna kenapa hal itu dilakukan sepekan sebelum Imlek. Pada waktu tersebut, dipercayai bahwa roh dewa naik ke surga untuk melaporkan perbuatan manusia selama setahun kepada Raja Langit.
Pada saat itu, patung-patung "kosong" sehingga jadi waktu yang tepat untuk dibersihkan dan berharap setelah perayaan Imlek, para dewa pulang dalam keadaan suci.
"Hal ini dilakukan sebagai persiapan menyambut Tahun Baru Imlek. Semuanya harus bersih, meninggalkan masa lalu, termasuk upaya untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Kami menyongsong tahun baru dengan kesucian," terang Herman Tanaka, pengurus sekaligus sesepuh TITD Hwie Ing Kiong atau Klenteng Madiun, dikutip dari Tempo (2/2/2024).
Herman menambahkan, proses pembersihan patung dilakukan dengan hati-hati dan menggunakan alat-alat baru seperti kuas dan lap, serta air hangat dan bunga. Peserta ritual juga diwajibkan membersihkan pikiran negatif, bermaksud untuk menjadi individu yang lebih baik. Sebelum menjalani upacara Kimsin, mereka menjalani mandi, keramas, bahkan beberapa di antaranya menjadi vegetarian dan nggak makan daging.
Tradisi Kumpul Keluarga
Selain Kimsin, Imlek juga identik dengan kumpul keluarga. Sebelum Tahun Baru Imlek tiba, seluruh anggota keluarga bekerja sama membersihkan rumah. Proses pembersihan ini melibatkan setiap detail, sebagai simbol pembersihan dari segala nasib buruk tahun sebelumnya.
Oh iya, membersihkan rumah nggak boleh dilakukan pada malam tahun baru karena dipercayai dapat menghapus keberuntungan. Lalu, apa yang dilakukan pada malam tahun baru?
Pada malam tahun baru Imlek, keluarga umumnya berkumpul untuk makan malam bersama. Menu wajibnya adalah ikan bandeng, pangsit, dan berbagai kue khas Imlek seperti kue niangao dan kue keranjang. Konsumsi ikan dipercayai membawa keberuntungan finansial di awal tahun baru.
Saat Imlek tiba, ada tradisi memberikan angpao, yaitu amplop merah berisi uang yang umumnya dilakukan anggota keluarga dewasa ke anak-anak. Di lingkungan perusahaan Tionghoa, atasan juga dapat memberikan angpao kepada karyawan.
Petasan dan kembang api juga mewarnai kemeriahan Imlek yang memiliki makna upaya mengusir roh jahat, sesuai dengan kepercayaan sejarah. Ada juga tarian tradisional dan atraksi barongsai yang menambah keceriaan.
Pada hari ketiga Imlek, kaum Khonghucu datang ke vihara untuk menyalakan dupa dan berdoa kepada dewa, memohon berkat dan keberuntungan di tahun yang akan datang. Mereka juga melakukan tradisi penting lainnya, yaitu Cheng Beng. Itu adalah ziarah yang dilakukan masyarakat Tionghoa untuk mengenang leluhur mereka.
Begitulah kira-kira kegiatan para kaum Konghucu saat Imlek tiba. Apa yang jadi harapan baik dari setiap tradisi yang mereka lakukan, menjadi harapan juga bagi kita semua ya, Millens? (Siti Khatijah/E07)