BerandaTradisinesia
Rabu, 21 Jan 2025 11:15

Macam Tradisi Imlek: Dari Kimsin hingga Cheng Beng, Semua Penuh Filosofi

Membersihkan patung dewa dewi dilakukan seminggu menjelang Imlek. (Jpnn/Wisnu Indra Kusuma)

Bagi yang merayakan dan menghayati perayaan Tahun Baru Imlek, pasti akan melakukan rangkaian tradisi yang penuh filosofi, mulai dari Kimsin hingga Cheng Beng.

Inibaru.id - Klenteng atau tempat ibadah tri dharma (TITD) adalah salah satu tempat yang ramai menjelang Imlek atau Sincia. Selain untuk menyembah dewa, kaum Khonghucu juga melakukan beberapa tradisi yang pastinya punya filosofi mendalam.

Seminggu sebelum Tahun Baru Tionghoa misalnya, ada tradisi Kimsin. Itu adalah prosesi penyucian patung dewa dan dewi dari debu dan kotoran yang melekat di patung. Ada makna kenapa hal itu dilakukan sepekan sebelum Imlek. Pada waktu tersebut, dipercayai bahwa roh dewa naik ke surga untuk melaporkan perbuatan manusia selama setahun kepada Raja Langit.

Pada saat itu, patung-patung "kosong" sehingga jadi waktu yang tepat untuk dibersihkan dan berharap setelah perayaan Imlek, para dewa pulang dalam keadaan suci.

"Hal ini dilakukan sebagai persiapan menyambut Tahun Baru Imlek. Semuanya harus bersih, meninggalkan masa lalu, termasuk upaya untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Kami menyongsong tahun baru dengan kesucian," terang Herman Tanaka, pengurus sekaligus sesepuh TITD Hwie Ing Kiong atau Klenteng Madiun, dikutip dari Tempo (2/2/2024).

Herman menambahkan, proses pembersihan patung dilakukan dengan hati-hati dan menggunakan alat-alat baru seperti kuas dan lap, serta air hangat dan bunga. Peserta ritual juga diwajibkan membersihkan pikiran negatif, bermaksud untuk menjadi individu yang lebih baik. Sebelum menjalani upacara Kimsin, mereka menjalani mandi, keramas, bahkan beberapa di antaranya menjadi vegetarian dan nggak makan daging.

Tradisi Kumpul Keluarga

Kumpul keluarga dan makan bersama adalah kegiatan yang biasa dilakukan saat Imlek. (Getty Images/Simon2579)

Selain Kimsin, Imlek juga identik dengan kumpul keluarga. Sebelum Tahun Baru Imlek tiba, seluruh anggota keluarga bekerja sama membersihkan rumah. Proses pembersihan ini melibatkan setiap detail, sebagai simbol pembersihan dari segala nasib buruk tahun sebelumnya.

Oh iya, membersihkan rumah nggak boleh dilakukan pada malam tahun baru karena dipercayai dapat menghapus keberuntungan. Lalu, apa yang dilakukan pada malam tahun baru?

Pada malam tahun baru Imlek, keluarga umumnya berkumpul untuk makan malam bersama. Menu wajibnya adalah ikan bandeng, pangsit, dan berbagai kue khas Imlek seperti kue niangao dan kue keranjang. Konsumsi ikan dipercayai membawa keberuntungan finansial di awal tahun baru.

Saat Imlek tiba, ada tradisi memberikan angpao, yaitu amplop merah berisi uang yang umumnya dilakukan anggota keluarga dewasa ke anak-anak. Di lingkungan perusahaan Tionghoa, atasan juga dapat memberikan angpao kepada karyawan.

Petasan dan kembang api juga mewarnai kemeriahan Imlek yang memiliki makna upaya mengusir roh jahat, sesuai dengan kepercayaan sejarah. Ada juga tarian tradisional dan atraksi barongsai yang menambah keceriaan.

Pada hari ketiga Imlek, kaum Khonghucu datang ke vihara untuk menyalakan dupa dan berdoa kepada dewa, memohon berkat dan keberuntungan di tahun yang akan datang. Mereka juga melakukan tradisi penting lainnya, yaitu Cheng Beng. Itu adalah ziarah yang dilakukan masyarakat Tionghoa untuk mengenang leluhur mereka.

Begitulah kira-kira kegiatan para kaum Konghucu saat Imlek tiba. Apa yang jadi harapan baik dari setiap tradisi yang mereka lakukan, menjadi harapan juga bagi kita semua ya, Millens? (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bongkoroti, Salah Satu Penganan Langka di 'Pasar Kuliner Jadul' di Taman Menara Kudus

15 Jan 2025

Sekilas tentang Prompt Engineer, Profesi Anyar yang Muncul dari Perkembangan AI

15 Jan 2025

Kritik Rakyat adalah Hak, Permintaan Maaf adalah Kewajiban Pejabat yang Kelakuannya Nggak Patut

15 Jan 2025

Si-Manis Mart, Inovasi Stabilitas Harga di Jawa Tengah

15 Jan 2025

Uniknya Asal-usul Penamaan Desa Gamer di Kota Pekalongan, Jawa Tengah

15 Jan 2025

Cegah Bunuh Diri, Kafe di Jepang Sediakan Peti Mati untuk Merenung

15 Jan 2025

Meracik Rujak Mitoni di Batang, Kaya Rasa dengan Buah-buahan Belasan Macam

15 Jan 2025

Ipda Bakti Relakan Tabungan Haji Jadi TPA, Wujud Pengabdian Polisi kepada Masyarakat

15 Jan 2025

Buka Sampai Tengah Malam, Nasi Kuning Mbah Jo Yogyakarta Selalu Dijejali Pelanggan

16 Jan 2025

Sepakat Berdamai setelah Seteru Sengit Antara PP dan GRIB Jaya di Blora

16 Jan 2025

Gambaran Keindahan Kepulauan Canaria di Spanyol pada Film 'Killing Crabs'

16 Jan 2025

Kata Orang Tua Siswa tentang Penjual Jajanan di Sekolah

16 Jan 2025

Mulai 1 Februari, KA Sancaka Utara 'Comeback' dengan Relasi Diperpanjang hingga Cilacap

16 Jan 2025

Menghadapi Dilema Bekal vs Jajanan di Sekolah; Bagaimana Sikap Orang Tua?

16 Jan 2025

Rujak Mitoni dan Tradisi 'Gender Reveal' di Batang

16 Jan 2025

Bakal Diisi Siswa Pintar dan Berprestasi, Apa Itu SMA Unggulan Garuda?

17 Jan 2025

Mencari Tahu Sejarah Nama Kecamatan Kunduran di Blora

17 Jan 2025

204 Pendaftar Pelatihan Keterampilan Gratis di BLK Rembang, Bakery Jadi Kejuruan Favorit

17 Jan 2025

Fenomena 'Sad Beige Mom', Benarkah Warna Netral Bisa Mempengaruhi Perkembangan Anak?

17 Jan 2025

Mulai Hari Ini, Kamu Bisa Wisata Perahu di Kali Pepe di Gelaran Grebeg Sudiro Solo!

17 Jan 2025