BerandaTradisinesia
Jumat, 18 Jul 2019 11:22

Menari Bersama Kethek Ogleng di Panggung Jifolk 2019, Lucu dan Menggemaskan!

Nggak cuma pintar menari, kera putih dalam tarian Kethek Ogleng ini pun pintar mengundang tawa penonton. (Dok. Istimewa))

Penampilan Kethek Ogleng dalam JiFolk pada Jumat (21/7) lalu mencuri hati penonton. Nggak cuma pandai menari, kera-kera ini juga jenaka. Tarian ini juga punya makna yang diambil dari kebiasaan kera yang bergerombol lo.

Inibaru.id - Siapa yang nggak gemas melihat lincah dan lucunya gerombolan kera? Di Wonogiri, gerakan-gerakan lincah dan tingkah lucu kera dijadikan suatu mahakarya seni bernama Tari Kethek Ogleng. Tarian ini terilhami legenda Panji yang terdapat cerita tentang kera (Kethek) di dalamnya.

Di panggung JiFolk, belasan orang yang berperan sebagai kera memikat hati penonton dengan polah tingkahnya yang lucu. Menurut Loediro Pantjoko, pelatih Tari Kethek Ogleng, tarian yang dibawakan oleh anak didiknya di panggung JiFolk 2019 menampilkan belasan kera yang digabungkan dengan kreasi tarian yang menghibur.

Belasan kera dari Wonogiri ini tampil dalam JiFolk pada Jumat (12/7) lalu. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

“Kita nggak meninggalkan tradisi dan nilai klasiknya, kethek-nya nanti akan bermain-main dengan berbagai properti,” kata Loediro. Benar saja, belasan kera putih menari ke sana ke mari dengan gerakan yang kompak. Sesekali mereka menggaruk-garuk badan dan melompat lompat layaknya seekor kera.

Menurut Loediro, beberapa modifikasi kostum, properti dan musik turut memberikan warna pada penampilan Kethek Ogleng yang dia latih sendiri ini. Nggak hanya berjoget, salah satu monyet yang paling cerdik bermain dengan sebuah kursi yang bisa bikin penonton tertawa terkekeh-kekeh. Nggak sampai di situ saja, dia juga memanjat tiang panggung yang tinggi dan bergelantungan pada tali.

Duh, lincah banget deh kera-kera ini sampai bergelantungan di tali. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Gerakan-gerakannya yang lincah mengundang tepuk tangan dan sorak penonton. Si kera cerdik ini lalu "menyeret" dua orang penonton yang masik kecil untuk diajarinya menari dan melakukan beberapa trik ala kera. Nggak pakai lama, kedua anak laki-laki tersebut langsung lihai mempraktikkan berbagai gerakan dan trik si kera cerdik ini.

Selain menghibur, tarian ini sarat akan makna lo, Millens! Kera yang hidup bergerombol menandakan semangat kebersamaan yang tinggi. ”Bergerombol artinya kebersamaan, gotong royong dan kesatuan,” tutur pelatih sanggar tari Dharma Giri Budaya ini.

Kera nggak melulu identik dengan rupa jelek, tapi makna kebersamaan dan nhal baik lainnya. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

“Jangan diambil makna jeleknya, atau rupa ketheknya. Tapi karakter dan unsur kebersamaan, tingkah lucu dan hal baik lainnya,” lanjut Loediro. Dalam pementasan ini, dia menampilkan 15 penari dan 21 penabuh gamelan.

Tarian atraktif para penari Kethek Ogleng yang tampil di atas panggung JiFolk ini berhasil menarik perhatian penonton. Jifolk merupakan seni pertunjukan yang menampilkan kesenian dari 11 kota dan 11 negara. Acara yang berlangsung tiga hari ini memberikan panggung kepada 500 seniman untuk menampilkan kesenian daerah masing-masing.

Dia berharap, agar JiFolk tidak hanya digelar di Temanggung, namun juga di Wonogiri, Sukorejo atau daerah lain. “Supaya daerah lain juga merasakan. Kita juga siap kalau diminta mengisi JiFolk yg selanjutnya,” tutup Loediro.

Nah, kamu sudah pernah nonton Kethek Ogleng belum nih, Millens? (Zulfa Anisah/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: