BerandaTradisinesia
Minggu, 23 Apr 2022 14:34

Kirab Malam Selikuran Keraton Solo, Tradisi Ramadan Penuh Makna

Kirab Malam Selikuran Ramadan 2022 Keraton Solo. (Merahputih.com/Ismail)

Pada Jumat (22/4/2022) atau malam ke-21 Ramadan 2022, Keraton Solo mengadakan Kirab Malam Selikuran. Dalam kirab ini, ada tumpeng sewu (1.000) tumpeng yang diarak ke Masjid Agung Kota Solo. Seperti apa sih makna dari tradisi ini?

Inibaru.id – Pada Jumat (22/4/2022) malam, Keraton Solo menggelar Kirab Malam Selikuran Ramadan 2022. Pada acara ini, disajikan juga seribu tumpeng atau yang dikenal sebagai tumpeng sewu. Seperti apa sih keseruan dari tradisi ini?

Tradisi yang digelar pada malam ke-21 Ramadan ini diawali dengan dibukanya pintu dari Keraton Solo. Setelah itu, terlihat ratusan kerabat dan abdi dalem keluar dari keraton sembari membawa seribu tumpeng. Tumpeng yang ditempatkan di dalam kotak kayu dan dipanggul para abdi dalem ini diarak ke Masjid Agung Kota Solo.

Selama perjalanan, terdengar doa dan lantunan gamelan. Selain itu, arak-arakan tumpeng yang melewati Jalan Supit Urang, Pasar Kliwon ini juga dihiasi dengan lampion serta lampu ting sehingga membuatnya terlihat semakin meriah.

“Upacara ini dilaksanakan sebagai kewajiban Keraton Kasunanan Surakarta sebagai Kerajaan Mataram Islam, sampeyan dalam memerintahkan utusan dalam untuk membawa hajat dalam tumpeng sewu,” ungkap Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat KP Dani Nur Adiningrat saat berada di masjid Agung Kota Solo, Jumat (22/4).

Begitu seribu tumpeng ini sampai di serambi masjid, doa pun kembali dipanjatkan. Setelah itu, tumpeng pun dibagikan ke warga yang sudah menunggu dengan antusias.

Tumpeng sewu alias seribu tumpeng yang dikirab abdi dalem Keraton Solo. (Kompas/Fristin Intan Sulistyowati)

“Tumpeng sewu ini adalah untuk wilujeng. Wilujeng itu dari kata kawilujengan atau keselamatan. Jadi doa keselamatan dilambangkan 1.000 bulan lewat 1.000 tumpeng dan lewat lampu ting menandakan cahaya jadi penuh cahaya atau penuh barokah,” lanjut KP Dani Nur Adiningrat.

Nah, doa keselamatan ini ternyata untuk Raja Keraton Surakarta, Paku Buwono XIII Hangabehi serta kerabat, hingga seluruh rakyat dan juga negara Indonesia. Harapannya, dengan memanjatkan doa dan melakukan tradisi di bulan Ramadan yang penuh berkah, maka doa ini bisa terkabul.

Oya, nasi tumpeng yang diarak ini ukurannya kecil berupa nasi gurih dengan kedelai hitam, cabai hijau, mentimun, serta rambak. Selain itu, ada buah-buahan, apem, jadah, dan wajik.

“Mau dimakan (nasi tumpengnya) dijadikan berkah. Dapat satu pasang,” ujar salah seorang warga yang mendapatkan tumpeng, Puji Lestari.

Wah, tradisi tumpeng sewu malam selikuran Keraton Solo ini memang sangat menarik, ya Millens. (Kom/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024