BerandaTradisinesia
Rabu, 7 Agu 2018 12:02

Ketelitian Jadi Kunci Pembuatan Wayang Potehi

Pertunjukkan Wayang Potehi. (indonesiakaya.com)

Terbuat dari kain dan kayu, wayang potehi dikenal sebagai wayang khas Tionghoa. Butuh ketelitian lo dalam pembuatannya. Yuk simak prosesnya!

Inibaru.id – Selain Barongsai, Tionghoa juga memiliki salah satu kesenian khas yakni wayang potehi. Potehi diambil dari bahasa Tiongkok dialek Hokkian yang berarti boneka kantong berbahan kain. Wayang potehi ini telah sampai di Indonesia lewat jalur perdagangan.

Awalnya, wayang potehi diciptakan dari kain seadanya oleh lima orang terpidana mati pada jaman dinasti Tsang Tian. Wayang tersebut dimainkan dengan alat musik pengiring yang dibuat juga dari barang rumah tangga seadanya yang ditemukan di dalam lingkungan penjara.

Di Indonesia, hingga saat ini keberadaan pembuatan wayang potehi masih bisa ditemukan di beberapa tempat, meskipun lumayan langka. Salah satunya di kelurahan Kutoanyar, Kabupaten Tulungagung.

http://disk.mediaindonesia.com/thumbs/590x400/news/2017/01/wayang-potehi.jpg

Aneka karakter wayang potehi. (MediaIndonesia.com/Immanuel Antonius)

Tulungagung dikenal memiliki kemajemukan yang multietnis. Mulai dari etnis Arab hingga Tionghoa. Kesenian wayang potehi yang berasal dari Tiongkok pun ikut dilestarikan berkat ketekunan tangan Kuato. Sejak tahun 2010 hingga saat ini masih setia membuat dan mempopulerkan wayang potehi.

Proses Pembuatan Potehi

Wayang potehi buatannya, dibuat dari bahan kayu waru gunung, karena teksturnya mudah diukir dan dibentuk. Awalnya potongan kayu dibentuk pola kepala wayang, kemudian diukir menjadi kepala wayang, menggunakan alat tradisional. Pada tahap pengukiran bentuk wajah, pengukir membutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi, sebab wayang potehi memiliki banyak karakter dan wajahnya hampir mirip. Namun tetap memiliki perbedaan.

Setelah diukir, kayu-kayu wayang potehi kemudian dihaluskan permukaannya. Pemberian warna juga diberikan untuk menambah daya tarik dengan dicat warna-warni sesuai dengan karakter dan watak tokoh wayang. Terakhir, wayang kemudian diberi baju sesuai dengan peran yang akan dimainkan.

"Bahan baku yang saya pakai kala itu adalah kayu waru dan pisau ukir," ungkap Kuato, seperti ditulis Jatimtimes.com, Jumat (16/2/2018). 

Menurutnya, kesulitan pembuatan wayang yang memakan waktu adalah membuat detail karakter boneka. Misalnya karakter antagonis yang disebut sebagai Bloreng. Ini karena wajahnya hitam, kemudian ada garis-garis putih. Butuh ketelitian yang tinggi ketika mengukir bentuk wajah, maupun dalam mewarnai.

https://i.pinimg.com/originals/fe/cb/56/fecb5685a404868be566a964172a8c57.jpg

Mengukir karakter wayang potehi. (pinterest.com)

“Yang membedakan harga bukan saja karakternya. Tapi kesulitan pembuatannya, seperti Bloreng ini,” tambah Kuato.

Baginya, membuat boneka wayang potehi nggak cuma membutuhkan kepandaian dan keahlian mengukir saja. Tapi juga harus memahami detail pakaian setiap tokoh seperti raja dan para menterinya yang menggunakan pakaian bermotif naga. Ada pakem yang nggak boleh sampai dilalaikan.

Saat ini karakter yang paling banyak dicari adalah Guan Yu yang juga  dikenal  sebagai Kwan Kong atau Guan Gong, seorang panglima perang. Untuk satu boneka, harga  wayang potehi buatan Kuato berkisar Rp 750 ribu hingga di atas satu juta rupiah. (IB07/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: