BerandaTradisinesia
Jumat, 12 Apr 2018 08:07

Kentrung Demak, Sajian Cerita Tutur yang Hampir Hilang

Mbah Samsuri saat memainkan Kentrung.(coretan-indpras.blogspot.com)

Kentrung Demak merupakan seni bertutur yang dibawakan seorang dalang dengan iringan alat musik Terbang. Salah satu pelestari kentrung Demak yaitu Samsuri. Usianya yang sudah lanjut nggak melunturkan semangatnya untuk melestarikan kesenian yang hampir punah ini, lo. Keren banget!

Inibaru.id – Jauh sebelum Stand-up Comedy menjadi salah satu seni yang digandrungi anak zaman now, kesenian kentrung pernah menjadi magnet bagi orang-orang yang ingin melihat seni bertutur, lo. Bukan hanya soal seni, kentrung juga merupakan media dakwah bagi masyarakat yang berada di daerah pantura Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kesenian jenis apakah ini?

Kentrung merupakan seni bercerita dengan iringan alat musik pukul. Kentrung bisa dimainkan oleh satu orang atau lebih bergantung atas banyaknya alat musik yang digunakan. Nah, kalau di Demak, Jawa Tengah, seni kentrung hanya dimainkan oleh satu orang saja, lo. Orang itu berperan sebagai dalang sekaligus pemain musik. Alat musik yang dimainkan ada tiga, yang biasa disebut terbang.

Terbang ini terdiri dari keteplak (kecil), ketipung (sedang), dan gendung (besar). Cara memainkannya dengan dipukul menggunakan pola yang berbeda-beda. Fungsi terbang dalam kesenian ini sebagai penghubung antarkalimat. Terbang juga yang menjadikan pertunjukan Kentrung nggak monoton, mengingat waktu pertunjukan bisa mencapai dua hingga hingga jam.

Melansir laman humas.demakkab.go.id, Mochammad Samsuri, seorang seniman kentrung asal Demak berpendapat, kentrung berasal dari kata “njluntrung” yang berarti keliling. Pasalnya, seniman tutur pada zaman dulu suka berkeliling dari satu desa ke desa yang lain. Kalau di Eropa yang serupa itu disebut trubadur.

Dikenal sebagai Kota Wali, cerita yang dibawakan dalam kentrung Demak biasanya bernuansa Islam dengan menggunakan bahasa Kawi (Jawa Kuno)dan Jawa krama alus. Selain itu, tembang Jawa seperti Dandanggula, Pangkur, Sinom, Gambuh, dan tembang lainnya sering disisipkan di tengah-tengah cerita.

Menikmati kesenian ini memang nggak bisa serta-merta. Pasalnya, kentrung umumnya dimainkan pada hajatan seperti khitanan, pernikahan, tujuh bulanan, dan acara-acara peringatan hari besar seperti Garebek Besar Demak pada Agustus 2016.

Tapi tenang saja, kamu bisa kok melihat sajian kentrung Demak via Youtube. Ada beberapa kanal yang mengunggah pertunjukan Mbah Samsuri ketika bermain Kentrung. Selain kesenian kentrung Demak, kamu juga akan menemukan kesenian kentrung dari daerah lain seperti Tulungagung, Jepara, Grobogan, Lamongan, dan Pati.

Namun ketika kamu telusuri lebih dalam, ada satu persamaan kentrung daerah satu dan lainnya. Persamaan itu berpusat di dalangnya. Kamu akan menjumpai bahwa dalang Kentrung ini kebanyakan adalah orang tua yang umurnya lebih dari 50 tahun seperti Mbah Samsuri, Mbok Gimah, dan Mbah Sapuan.

Itulah kemungkinan jadi sebab kesenian kentrung ini menjadi kesenian yang terancam punah karena keminimalan regenerasi pemain. Intensitas permainan kentrung yang terbatas juga menjadi salah satu faktor ketidakberkembangan kesenian ini.

Nah, kamu generasi milenial perlu tergerak untuk melestarikannya nih…. (IB13/E02)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: