BerandaTradisinesia
Sabtu, 5 Apr 2024 09:00

Cerita si Gringsing dan si Kasur di Tegal, Sering Dikaitkan dengan Bencana

Legenda si Gringsing dan si Kasur di Tegal. (FB/Infotegal)

Masyarakat Tegal percaya jika ada bencana seperti gempa atau tanah longsor di Tegal, terkait dengan cerita rakyat si Gringsing dan si Kasur. Memangnya, mereka ngapain sampai bisa memicu bencana alam itu?

Inibaru.id – Tegal nggak hanya populer berkat warung makannya yang menyebar hingga ke berbagai pelosok negeri. Di sini, juga ada cerita rakyat yang unik dan menarik. Salah satu di antaranya adalah Cerita Rakyat si Gringsing dan si Kasur. Seperti apa ya cerita legenda yang satu ini?

Ceritanya begini, si Gringsing dan si Kasur adalah pasangan istri suami. Konon, pasangan ini berubah menjadi ular yang hidup di sungai. Nah, keberadaan keduanya sering dianggap terkait dengan munculnya gempa, tanah longsor, atau bencana-bencana alam lainnya yang ada di Tegal dan sekitarnya.

Kok bisa-bisanya pasangan istri suami ini berubah jadi ular dan kemudian dikaitkan dengan bencana alam? Masyarakat setempat meyakini si Gringsing dan si Kasur awalnya hidup di Dukuh Lemah Abang, Desa Cawitali, Kecamatan Bumijaya, Kabupaten Tegal. Kalau dari Kota Tegal, jarak wilayah tersebut adalah 36,7 kilometer ke arah selatan.

Pasangan istri suami yang masih muda ini menjalani profesi sebagai petani. Si Kasur nggak melupakan tugasnya untuk menyediakan makanan untuk suaminya di sawah.

Pada suatu hari, si Kasur nggak kunjung sampai ke sawah pada jam makan siang. Si Gringsing yang sudah kadung kelaparan menemukan tiga butir telur nggak jauh dari sawah yang dia garap dan membakarnya. Dia lalu memakan dua butir telur tersebut untuk mengganjal perut. Sisanya akan dia berikan ke istrinya.

Jika ada bencana alam di Tegal, banyak warga Tegal yang menganggap pemicunya adalah legenda ini. (Viva/SAR Semarang)

Sayangnya, setelah makan, tubuhnya terasa panas sehingga membuatnya terpaksa menceburkan diri ke sungai. Saat itulah, tubuhnya berubah jadi ular.

Si Kasur yang datang membawa bekal kebingungan mencari suaminya. Lalu, si Gringsing yang sudah berubah menjadi ular datang. Dia menceritakan kisahnya ke istrinya. Yang bikin heran, si Kasur yang nggak mau hidup terpisah dari suaminya ikutan makan telur yang tersisa meski sudah dilarang oleh si Gringsing. Dia pun kemudian ikut berubah jadi ular setelah menceburkan diri ke sungai.

Pada suatu hari, mereka bertemu dengan seorang petapa untuk meminta bantuan. Mereka pengin bisa kembali jadi manusia. Sang petapa mau mengabulkan keinginan ini, asalkan mereka nggak boleh bertemu dalam waktu yang sangat lama.

Mereka pun harus hidup terpisah. Si Gringsing tinggal di Kali Gung, sebuah sungai dengan hulu di Gunung Slamet dan muara di Laut Jawa. Sementara itu, Si Kasur harus tinggal di Bukit Sitanjung yang ada di Kecamatan Lebaksiu.

Sayangnya, syarat sang petapa bahwa mereka nggak boleh bertemu dalam waktu yang lama nggak dituruti si Gringsing. Dia sudah terlanjur rindu dengan si Kasur. Saat pengin mendatangi belahan jiwanya, dia mengeluarkan kepalanya di tepi sungai. Dia pun langsung tersambar petir sampai membuat matanya buta sebelah. Sejak itulah, dia nggak lagi berani keluar untuk mencari istrinya.

Nah, konon, jika si Gringsing atau si Kasur sedang rindu untuk bertemu, mereka akan menggeliat dan menyebabkan bencana di Tegal dan sekitarnya. Unik banget ya cerita rakyat Tegal yang satu ini, Millens? (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT