BerandaTradisinesia
Jumat, 13 Feb 2020 11:04

Cerita di Balik Topeng Endel, Tari Tradisional dari Tegal

Tari Topeng Endel. (Wikimedia/Sudanto Ponco Sularso)

Tari Topeng Endel merupakan tari tradisional khas Tegal dengan gerakannya yang genit dan energetik. Tari ini sudah ada sejak 1950-an dan diciptakan seorang perempuan bernama Darem. Pengin tahu sejarahnya?

Inibaru.id – Gerakan tari ini begitu lekat dengan tarian Sunda, tapi menggunakan topeng seperti Tari Topeng Cirebon. Namun, kostumnya mirip Tari Gambyong. Yap, inilah Tari Topeng Endel yang dikenal sebagai tarian khas di Kota dan Kabupaten Tegal.

Saat ini, kamu bisa belajar tarian tersebut di Desa Slarang Lor, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Kamu juga bisa menyaksikan Topeng Endel kala dipentasan untuk menyambut tamu kehormatan atau sebagai tarian pembuka acara-acara tertentu di Kota Bahari.

Tari Topeng Endel khas Tegal. (Instagram/biduanbudaya)

Topeng Endel diciptakan penari asli Tegal bernama Darem pada 1950-an, yang kemudian diwariskan kepada anak perempuannya, Warni. Bersama tari ini, dia juga mewariskan lima tari lain, yakni Topeng Kresna, Topeng Ponggawa, Topeng Lanyapan Alus, Topeng Klana, dan Topeng Panji. Namun, hanya Topeng Endel yang paling terkenal.

Mencermikan Masyarakat Tegal

Semula, tarian ini menggambarkan seorang penari yang tengah menghibur raja dengan gerakan tari yang gemulai tapi menantang, energetik, lugas, dan erotis. Konon, tari ini mencerminkan masyarakat Tegal yang lugas, dengan cara bicara yang cepat dan keras, tapi memiliki sifat yang halus.

Menari Topeng Endel secara massal. (Instagram/nellzndinata)

Mendapat legasi dari sang ibu, Warni mulai mengenalkan Topeng Endel ke desa-desa bersama rombongan yang dikenal masyarakat sebagai Ronggeng Warni. Puncak kejayaan tarian tersebut terjadi pada 1950-1960. Kala itu, daya pikat tarian terletak pada kekenesan Warni.

Dari Warni, tarian ini kemudian diwariskan ke generasi ketiga, yakni Sawitri, yang hingga kini masih dianggap sebagai maestro Topeng Endel di Tegal.

Maestro Topeng Endel Bernama Sawitri

Berbeda dengan ibu dan neneknya, Sawitri memilih nggak lagi menari dari desa satu ke desa lain. Dia membuka sanggar tari di rumahnya, yakni di Desa Slarang Lor.

Sawitri menari bersama 2.019 penari di Alun-alun Hanggawana, Slawi. (Setda.tegalkab)

Ciri utama topeng pada Tari Topeng Endel bisa dilihat dari wujudnya yang berupa sosok perempuan perparas menawan, berkulit wajah putih, dengan bibir yang tersenyum dan mata yang merona. Mimik muka topeng ini menggambarkan keceriaan.

Selaras dengan topeng, tarian Topeng Endel juga dimainkan dengan lincah, diiringi gending lancaran ombak banyu laras slendro manyuro yang mengentak-entak. 

Bagaimana? Tariannya unik banget kan? Kamu bisa lansung cus ke Tegal kalau mau belajar tarian ini, Millens. Jadi, tunggu apa lagi? (MG26/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024