BerandaTradisinesia
Sabtu, 30 Agu 2024 12:43

Awali Masa Panen, Tradisi Tungguk Tembakau Digelar di Boyolali

Tradisi Tungguk Tembakau di Boyolali. (Elshinta/Sarwoto)

Tradisi Tungguk Tembakau yang selalu digelar di awal masa panen tembakau di Boyolali kini telah diresmikan jadi warisan budaya tak benda Indonesia.

Inibaru.id – Selain dikenal sebagai bulan kemerdekaan Indonesia, Agustus dikenal sebagai masa puncak musim kemarau di Tanah Air. Bagi petani tembakau, bulan ini juga jadi masa saat musim panen tembakau terjadi.

Mengingat tembakau dikenal sebagai salah satu produk andalan yang bisa menghasilkan cuan, wajar jika setiap kali panen, ada tradisi yang digelar. Salah satu tradisi tersebut adalah Tungguk Tembakau di Boyolali.

Buat kamu yang nggak tahu, masa panen tembakau biasanya dimulai pada awal sampai pertengahan Agustus. Tapi, masa panennya cukup lama, yaitu mencapai 40-50 hari. Pemetikannya bisa sampai 5-7 kali dengan jeda antar-pemetikan sekitar 3 sampai 7 hari.

Daun tembakau yang dipanen bisa dijual dalam berbagai jenis seperti berupa lembaran yang masih hijau, tembakau cacah yang sudah dikeringkan, dan lain-lain. Setiap jenis hasil panen punya harga yang berbeda-beda. Namun, biasanya di musim panen seperti sekarang, bisa sampai puluhan ribu atau bahkan ratusan ribu Rupiah per kilogramnya, lo.

Karena harga jual tembakau yang menguntungkan inilah, warga Desa Senden, Kecamatan Selo, Boyolali, rutin menggelar Kirab Tungguk Tembakau. Buat informasi aja nih, “tungguk” berarti “memetik”. Oleh karena itulah, tradisi ini digelar setiap kali masa panen tembakau dimulai.

Tradisi Tungguk Tembakau digelar pada masa awal panen tembakau di Boyolali. (Mediatama)

“Tradisi Tungguk Tembakau selalu kami rayakan di Senden sejak 2016. Tradisi ini adalah kebanggaan dan aset budaya Desa Senden yang bakal terus kami lestarikan,” ucap Kepala Desa Senden Sularsih sebagaimaan dilansir dari Fokusjateng, Rabu (28/8/2024).

Dalam tradisi ini, warga menyiapkan banyak sesaji, hasil bumi, gunungan, hingga nasi tumpeng yang kemudian diarak ke ladang tembakau. Selama perjalanan arak-arakan, digelar pula Tari Bedhayan. Setelah itu, diadakan acara doa bersama agar panen tembakau pada tahun ini bisa memberikan berkah bagi warga.

Karena berlangsung meriah dan punya makna yang mendalam, sejak 2022 lalu pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali mendaftarkan tradisi ini sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia. Setelah menunggu cukup lama, pada tahun ini, Tungguk Tembakau dipastikan masuk dalam daftar tersebut, Millens.

“Tradisi ini sudah membudaya di lereng Merbabu – Merapi dan sudah eksis sejak bertahun-tahun yang lalu sebagai wujud syukur panen yang baik setelah merawat tanaman tembakau selama enam bulan. Dengan pengakuan Pungguk Tembakau sebagai Warisan Budaya Tak Benda, saya harap tradisi ini tetap lestari,” ucap Kabid Kebudayaan Disdikbud Boyolali Eko Sumardiyanto sebagaimana dinukil dari Solopos, Kamis (29/8).

Ikut bangga ya, tradisi Tungguk Tembakau di Boyolali mendapatkan pengakuan di Indonesia. Semoga saja kita bisa terusmelihat tradisi ini digelar di masa depan. (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: