BerandaTradisinesia
Senin, 16 Jun 2019 18:45

Akulturasi Budaya Dalam Bangunan Masjid Agung Demak yang Melegenda

Masjid Agung Demak. (Jalanterus)

Budaya Indonesia begitu beragam, nggak mungkin jika nggak beririsan. Namun, alih-alih membenturkan, menyelaraskannya mungkin lebih menarik, seperti telah dilakukan para pendahulu kita, yang salah satunya terwujud dalam bangunan Masjid Agung Demak.

Inibaru.id – Kamu yang biasa membelah pusat kota di Kabupaten Demak tentu pernah melihat Masjid Demak yang berdiri megah di dekat alun-alun kota. Masjid tersebut begitu erat kaitannya dengan ihwal Islam di Jawa. Namun, tahukah kamu kalau masjid seluas 11.220 ini sarat akan perpaduan budaya?

Dibangun Raden Patah, raja pertama Kesultanan Demak, pada abad ke-15, Masjid Demak begitu kental dengan aksen bangunan Jawa. Yang unik, ada empat saka guru (tiang penyangga) setinggi 19,54 meter dengan diameter 1,45 meter yang dipercaya sebagai sumbangan empat wali penyebar Islam di Jawa.

Sambangilah masjid tersebut, maka kamu akan menemukan museum dengan 60 koleksinya yang bersejarah, di antaranya beduk , kentongan peninggalan Walisongo, Alquran kuno tulisan tangan, dan gambar-gambar sejarah pembangunan Masjid Demak.

Alih-alih menggunakan kubah melengkung pada bagian atap, masjid kebanggaan Kota Wali ini berupa tajug tumpang tiga yang berbentuk segi empat, mirip bangunan suci umat Hindu. Mungkin, itu merupakan bentuk akulturasi.

Lalu, ada “Serambi Majapahit” seluas 31x15 meter di masjid yang dibangun pada masa Adipati Unus tersebut, dengan delapan pilar penyangga berukiran khas Kerajaan Majapahit. Konon, penyangga itu memang berasal dari Majapahit.

Lantaran Raden Patah dipercaya besar di Sumatra, banyak yang bilang gaya Masjid Agung Demak mengadopsi menara masjid Melayu dengan mustaka atau mahkota berhiaskan asma Allah.

Hm, ada yang baru tahu? Tenang, kamu nggak sendirian. Jika ulama zaman dahulu saja mengedepankan keselarasan antarbudaya, kenapa kita tidak melakukannya? (IB20/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Cara Bikin YouTube Recap, YouTube Music Recap, dan Spotify Wrapped 2025

5 Des 2025

Data FPEM FEB UI Ungkap Ribuan Lulusan S1 Putus Asa Mencari Kerja

5 Des 2025

Terpanjang dan Terdalam; Terowongan Bawah Laut Rogfast di Nowegia

5 Des 2025

Jaga Buah Hati; Potensi Cuaca Ekstrem Masih Mengintai hingga Awal 2026!

5 Des 2025

Gajah Punah, Ekosistem Runtuh

5 Des 2025

Bantuan Jateng Tiba di Sumbar Setelah 105 Jam di Darat

5 Des 2025

Warung Londo Warsoe Solo, Tempat Makan Bergaya Barat yang Digemari Warga Lokal

6 Des 2025

Forda Jateng 2025 di Solo, Target Kormi Semarang: Juara Umum Lagi!

6 Des 2025

Yang Perlu Diperhatikan Saat Mobil Akan Melintas Genangan Banjir

6 Des 2025

Tiba-Tiba Badminton; Upaya Cari Keringat di Tengah Deadline yang Ketat

6 Des 2025

Opak Angin, Cemilan Legendaris Solo Khas Malam 1 Suro!

6 Des 2025

Raffi Ahmad 'Spill' Hasil Pertemuan dengan Ahmad Luthfi, Ada Apa?

6 Des 2025

Uniknya Makam Mbah Lancing di Kebumen, Pusaranya Ditumpuk Ratusan Kain Batik

7 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: