BerandaTechno
Rabu, 8 Agu 2017 15:28

Mahasiswa UI Ciptakan ‘Cardium’, Alat Ukur Real Time Risiko Diabetes dan Jantung

Mahasiswa UI Ciptakan ‘Cardium’, Alat Ukur Real Time Risiko Diabetes dan Jantung

Alat Ukur Real Time. (Foto: netralnews.com)

Empat mahasiswa berhasil ciptakan Cardium, seperangkat alat pengukur risiko kejadian penyakit diabetes dan jantung koroner. Hebat!

Inibaru.id - Diabetes adalah penyakit serius yang telah menjadi konsentrasi negara-negara dunia sejak lama, lantaran jumlahnya yang terus meningkat dengan pesat dari tahun ke tahun. Hal serupa juga terjadi di Indonesia.

Penyakit yang disebabkan karena ketidakmampuan tubuh memproses gula ini juga tengah dijajaki dengan serius penanganannya. Indonesia merupakan negara urutan ke-4 dunia dalam prevalensi diabetes, hanya setingkat di bawah India, Tiongkok, dan AS.

Data WHO menyebutkan, jumlah penderita DM tipe 2 di Indonesia diperkirakan akan meningkat signifikan hingga 21,3 juta jiwa pada 2030 mendatang.

“Lebih dari 60 persen pengidap diabetes tidak sadar kalau terkena diabetes. Kebanyakan datang ke dokter dalam kondisi sudah komplikasi,” sebut Ahli Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran UGM, R Bowo Pramono.

Baca juga:
Festival Kreasi Teknologi Terbesar Indonesia di Festival Habibie 2017
Wow! Canggih! Telah Terpasang Kabel Laut di Sepanjang Indonesia - AS

Sementara itu, jantung koroner atau kardiovaskuler adalah penyakit paling mematikan di dunia. Setidaknya sekitar 380 ribu nyawa melayang tiap tahunnya. 50 persen penderita jantung koroner bahkan tak sempat mencapai rumah sakit ketika terkena serangan jantung.

Menanggapi dua fakta mengerikan terkait dua penyakit tersebut, sekelompok mahasiswa Universitas Indonesia (UI) pun berusaha menciptakan alat pengukur risiko kejadian penyakit itu secara seketika.

Dilansir dari Kompas.com, empat mahasiswa UI telah menciptakan Cardium, yakni seperangkat alat pengukur risiko kejadian penyakit diabetes dan jantung koroner dengan teknologi real time.

"Alat ini merupakan hasil karya empat mahasiswa UI yakni Zackie Alfian Rizaldy (Fakultas Kedokteran 2014), Gradi Adriandi (Fakultas Teknik 2014), Albertus Hendra (FT 2015 ) dan Arief Purnama M (FK 2015)," kata Kepala Humas dan KIP Universitas Indonesia, Rifelly Dewi Astuti di kampus UI Depok, Jumat (4/8).

Perhitungan risiko kejadian penyakit kardio vaskuler dan diabetes merupakan salah satu langkah yang penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan mengoptimalkan layanan kesehatan bagi penderitanya.

Baca juga:
Beginilah Giroskop Militer Dari Serat Optik Buatan Anak Indonesia
Gagas Lem Bedah Kebocoran Jantung, Lima Mahasiswa Unair Gunakan Lendir Ini

Penyakit kardiovascular dan diabetes merupakan salah satu penyebab kematian di Indonesia yaitu sebesar 37 persen serta penyakit diabetes sebesar 6 persen. Hal tersebut mendorong para mahasiswa ini untuk menciptakan sebuah alat yang mampu mengukur dan menginterpretasi faktor risiko penyakit diabetes dan kardiovaskular.

Di bawah bimbingan Prof Pradana Soewondo, alat ini dilengkapi dengan pengukur tekanan darah, nilai gula darah dan mikrocontroler arduino yang diharapkan mampu membantu petugas kesehatan di Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) dalam mendiagnosis penderita diabetes dan kardiovaskular.

Dengan adanya alat ini, petugas Posbindu PTM pun dapat segera merujuk penderita kefasilitas kesehatan yang lebih tinggi.

Melalui Inovasi teknologi ini, diharapkan Cardium dapat menjadi salah satu solusi bagi masyarakat Indonesia di dalam memenuhi peralatan kesehatan yang praktis, ergonomis, ekonomis dan dengan metode pengukuran terstandarisasi sehingga sangat berpotensi untuk mendukung program kesehatan nasional. (OS/IB)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Mengenal Getuk Kethek, Apakah Terkait dengan Monyet?

13 Apr 2025

Di Balik Mitos Suami Nggak Boleh Membunuh Hewan saat Istri sedang Hamil

13 Apr 2025

Kisah Kampung Laut di Cilacap; Dulu Permukiman Prajurit Mataram

13 Apr 2025

Mengapa Manusia Takut Ular?

13 Apr 2025

Nilai Tukar Rupiah Lebih Tinggi, Kita Bisa Liburan Murah di Negara-Negara Ini

13 Apr 2025

Perlu Nggak sih Matikan AC Sebelum Matikan Mesin Mobil?

14 Apr 2025

Antrean Panjang Fenomena 'War' Emas; Fomo atau Memang Melek Investasi?

14 Apr 2025

Tentang Mbah Alian, Inspirasi Nama Kecamatan Ngaliyan di Kota Semarang

14 Apr 2025

Mengenal Oman, Negeri Kaya Tanpa Gedung Pencakar Angkasa

14 Apr 2025

Farikha Sukrotun, Wasit Internasional Bulu Tangkis yang Berawal dari Kasir Toko Bangunan Kudus

14 Apr 2025

Haruskah Tetap Bekerja saat Masalah Pribadi Mengganggu Mood?

14 Apr 2025

Grebeg Getuk 2025 Sukses Meriahkan Hari Jadi ke-1.119 Kota Magelang

14 Apr 2025

Tradisi Bawa Kopi dan Santan dalam Pendakian Gunung Sumbing, Untuk Apa?

15 Apr 2025

Keindahan yang Menakutkan, Salju Turun saat Sakura Mekar di Korea Selatan

15 Apr 2025

Mereka yang Terlibat dalam Suap Putusan 'Onslag' Kasus Korupsi Minyak Goreng

15 Apr 2025

Harus Bagaimana Agar Ambulans Nggak Lagi Kena Tilang ETLE?

15 Apr 2025

Warga Semarang Sambut Gembira Penghapusan Denda Pajak Kendaraan

15 Apr 2025

Berasal dari Tradisi Eropa, Kelinci Paskah Jadi Simbol Kesuburan

15 Apr 2025

Alasan Sejumlah Asosiasi Jurnalis Menolak Program Rumah Subsidi Wartawan

16 Apr 2025

'Burning'; Ketika Ending Sebuah Film Justru Bikin Bingung Penontonnya

16 Apr 2025