BerandaAdventurial
Selasa, 14 Apr 2025 13:06

Mengenal Oman, Negeri Kaya Tanpa Gedung Pencakar Angkasa

Ibukota Oman, Muscat, tanpa gedung pencakar langit. (Goway)

Alih-alih bikin gedung pencakar angkasa nan megah, pemerintah Kesultanan Oman lebih suka menyejahterakan warganya dan membikin bangunan dengan arsitektur Arab yang lebih berguna.

Inibaru.id – Dari sekian banyak negara maju yang ada di Timur Tengah, barangkali Oman adalah yang paling nggak populer bagi orang Indonesia. Alasannya banyak, tapi barangkali salah satunya adalah karena tim nasional sepak bolanya sudah lama nggak bertanding melawan Timnas Indonesia.

Hal ini tentu berbeda dengan timnas di negara-negara Timur Tengah lain seperti Irak, Bahrain, Qatar, Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Palestina, Yordania, atau Yaman yang kerap masuk berita olahraga Indonesia dalam beberapa waktu belakangan. Negara-negara itu tentu lebih akrab di telinga kita.

Namun, kali ini kita nggak akan membahas soal timnas sepak bola yang ada di ujung timur Semenanjung Arab ini ya. Kita bakal mengulas bab keunikan negara dengan pendapatan per kapita lebih dari 18 ribu dollar ini, yang berarti hampir 4 kali lipat pendapatan kita.

Salah satu keunikan Oman adalah nggak ada gedung pencakar langit di sana. Ini tentu berbeda dengan negara-negara tajir lain seperti Arab Saudi, UEA, Qatar, atau Bahrain, yang dihiasi pelbagai gedung menjulang dengan desain futuristik. Mengapa begitu?

Semua bermula saat Oman berada di bawah pemerintahan Sultan Qaboos bin Said al-Said, pendahulu Sultan Oman sekarang, Haitham bin Tariq. Saat memerintah dari 1970 sampai 2020, Sultan Qaboos bertekad untuk memajukan Oman, menyejahterakan warganya, dan nggak mau merusak alam.

Salah satu cara untuk nggak merusak alam adalah dengan membuat peraturan melarang pembangunan gedung lebih tinggi dari lima lantai. Sultan Qaboos percaya. pembangunan gedung pencakar langit hanya akan merusak lingkungan.

Di Oman, nggak boleh ada pembangunan gedung lebih dari lima lantai. (Wereldreizigers)

Sultan Qaboos selalu menganggap gedung tinggi hanya akan dinikmati kalangan kelas atas. Maka, keberadaannya justru akan membuat ketimpangan ekonomi dan sosial di antara kalangan kelas atas, menengah, dan bawah semakin kentara.

"Menurut cerita teman saya yang orang tuanya staf Kedutaan Oman di Doha, Qatar, Sultan Qaboos lebih suka uang negara dipakai untuk kesejahteraan rakyat seperti infrastruktur, sekolah, perumahan, atau rumah sakit," tutur Arum Setyaningsih yang pernah tiga tahun mengenyam pendidikan di Doha, Sabtu (12/4/2025).

Lebih dari itu, Sultan Qaboos juga lebih suka mengedepankan bangunan-bangunan khas Arab yang dikenal punya arsitektur lebih sederhana, ramah lingkungan, dan nggak berbentuk menjulang sebagaimana bangunan modern saat ini,

Meski bikin negaranya jadi nggak punya penampilan futuristik atau superkeren, Sultan Qaboos dicintai warganya karena bikin mereka hidup makmur. Pendidikan dan layanan kesehatan di sana gratis, sejalan dengan tingkat kemiskinan dan kriminalitas yang juga sangat rendah.

Ternyata begini ya, Millens, jika negara diurus dengan benar dan mengedepankan kesejahteraan warganya. Nggak harus terlihat megah, padahal aslinya malah lebih dari berkecukupan. Jadi kepikiran untuk main ke Oman dan melihat keindahan negara tanpa gedung pencakar langit ini, nggak? (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: