BerandaHits
Kamis, 16 Apr 2025 11:09

'Burning'; Ketika Ending Sebuah Film Justru Bikin Bingung Penontonnya

Film Korea 'Burning' yang dirilis pada 2018 lalu. (CGV Arthouse)

'Burning' dianggap sebagai film yang mampu menghidupkan cerpen karya Haruki Murakami dengan istimewa.

Inibaru.id – Nggak hanya Drive My Car (2021), film yang dibuat dari cerita pendek (cerpen) karangan penulis Jepang terkemuka, Haruki Murakami. Ada film lain yang dibuat berdasarkan cerpen dari orang yang sama, yaitu Burning (Beoning), sebuah film Korea yang dirilis pada 2018 lalu.

Burning adalah adaptasi dari cerpen berjudul "Barn Burning" di buku berjudul The Elephant Vanishes yang dirilis pada 1993. Disutradarai oleh Lee Chang-dong, film ini dibintangi oleh Yoo ah-in, Jeon Jong-seo, dan juga Steven Yeun.

Layaknya cerpennya yang acap dianggap nggak jelas arahnya ke mana, film ini juga dibuat dengan ending yang sama. Bisa dikatakan, ketika film dengan durasi 148 menit berakhir, kamu bakal kebingungan dengan apa yang sebenarnya terjadi pada ketiga tokoh yang ada di film tersebut.

Kalau filmnya membingungkan, mengapa justru direkomendasikan untuk ditonton? Usut punya usut, banyak kritikus film yang menganggap Lee Chang-dong berhasil menghidupkan cerpen Murakami ini dengan jenius.

Kita memang diberi petunjuk satu demi satu tentang karakter dan kehidupan dari semua tokohnya dengan jelas. Tapi, pada akhirnya, kita sama sekali nggak diberi jawaban tentang bagaimana kelanjutan dari kehidupan ketiganya.

Sebagai contoh, karakter Hae-mi yang diperankan Jeon Jong-seo mengaku dirinya pengin "menghilang" begitu saja dari dunia ini. Tapi, pada akhir film, nggak jelas apakah dia kabur, menjalani operasi plastik sampai nggak lagi dikenali, bunuh diri, atau malah dibunuh oleh Ben yang diperankan oleh Steven Yeun. Bisa dikatakan, dia benar-benar menghilang begitu saja!

Meski endingnya bikin bingung, film ini mendapatkan banyak penilaian positif dari kritikus film dunia. (CGV Arthouse)

Meski ending-nya nggak jelas, Burning yang bertipe slow burn ini dianggap sebagai film yang indah karena mampu menunjukkan sifat dan emosi manusia dengan kompleks. Karena rumit pula, kita jadi kesulitan menebak apakah satu tokoh memang baik atau jahat. Pada film ini, manusia dijabarkan dengan sangat manusiawi.

Lebih dari itu, kesenjangan sosial di antara si kaya dan si miskin dijabarkan dengan istimewa di sini. Kamu bisa merasakan perjuangan orang-orang dari kalangan kelas bawah, apalagi di kawasan pedesaan di Korea yang keras, dan betapa nggak menapak tanahnya terkadang hobi dari orang-orang dari kalangan kelas atas.

Maka dari itu, jangan heran kalau di situs Rotten Tomatoes, Burning sampai mendapatkan rating 95 persen. Di Metacritic, score-nya juga mencapai 91 persen. Artinya, film bergenre thriller psikologis ini memang istimewa.

Meski endingnya membingungkan, sebenarnya jika kita melirik kehidupan sehari-hari, banyak hal-hal yang nggak terjawab dan akhirnya memaksa kita untuk mengikhlaskannya tanpa jawaban yang pasti. Bisa jadi, hal ini pulalah yang dikedepankan dalam film ini. It is what it is, bukan?

Gimana, tertarik untuk menonton film yang memenangi 2 penghargaan di Cannes Film Festival 2018, nggak, Millens? Cari saja di kanal streaming resmi, ya? (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: