BerandaTradisinesia
Selasa, 14 Apr 2025 11:06

Tentang Mbah Alian, Inspirasi Nama Kecamatan Ngaliyan di Kota Semarang

Nama Kecamatan Ngaliyan terinspirasi dari nama tokoh bernama Mbah Alian. (Google Street View)

Konon, Mbah Alian yang merupakan kerabat dari Kesultanan Cirebon kerap mengembara untuk berdakwah. Di Kota Semarang, dia membabat alas untuk dijadikan permukiman yang kini berkembang jadi Kecamatan Ngaliyan.

Inibaru.id – Lebih dari tiga dekade lahir dan hidup di wilayah Jrakah, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Mugiyati nggak begitu paham tentang sejarah nama Ngaliyan. Tapi, dia sempat keheranan pas tahu bahwa nama Ngaliyan ini juga dipakai di daerah-daerah lain seperti di Tegal, Batang, atau Salatiga.

Lebih dari itu, kalau dicermati, ada daerah lain di luar Jawa Tengah seperti Ponorogo, Pasuruan, hingga Cirebon yang juga memiliki wilayah bernama Ngaliyan. Konon, semua wilayah ini bermuara pada satu tokoh yang sama bernama Mbah Alian.

“Pernah melihat nama Ngaliyan di Tegal. Lalu, sepupu saya di UIN Walisongo Semarang bilang, ada riset di koran kampus yang menyebut nama Ngaliyan terinspirasi dari nama Mbah Alian, seorang pengembara dari masa lampau,” ungkap Mugiyati pada Minggu (13/4/2025).

Belum ada catatan resmi kapan Mbah Alian hidup, tapi cerita rakyat di Tambakaji yang merupakan lokasi petilasan sosok itu berada menyebutkan bahwa dia masih memiliki hubungan kekerabatan dengan keluarga Keraton Kesultanan Cirebon.

Alih-alih hidup sebagai bangsawan, Mbah Alian memilih untuk mengembara dari Jawa Barat ke timur menuju Jawa Tengah hingga Jawa Timur. Selama perjalanan, dia biasa singgah untuk melakukan babat alas dan membuka permukiman baru.

Persinggahan sementara untuk berdakwah ini rupanya menarik perhatian sejumlah warga lokal untuk membangun hunian di wilayah tersebut sehingga menjadi permukiman. Permukiman-permukiman itu kemudian selalu diberi nama Ngaliyan.

Perumahan Wahyu Utomo, lokasi Petilasan Mbah Alian berada. (Google Street View)

“Nggak ada yang tahu pasti kapan Mbah Alian membabat alas sini. Tapi warga setempat percaya petilasannya benar yang ada di kompleks Perumahan Wahyu Utomo, Kelurahan Tambakaji sini,” ucap pengurus petilasan, Suparto, sebagaimana dinukil dari Suara Merdeka (13/12/2019).

Nama Mbah Alian diyakini berasal dari kata "alih-alihan" yang bermakna sering berpindah. Pas banget dengan kisah Mbah Alian yang merupakan pengembara, ya?

Yang pasti, hingga sekarang, sumur yang ada di petilasan tersebut masih kerap didatangi orang-orang dari luar daerah untuk mandi dan mencari berkah. Padahal, kalau menurut Suprapto, sumur itu buatan warga setempat yang kebetulan berada di dekat petilasan saja.

“Itu sumur sebagai sumber air pas musim kemarau. Banyak orang datang dan diberitahu soal hal ini, tapi tetap saja ada yang datang karena mengira sumur keramat,” tandas Suparto.

Setidaknya, kini kita jadi tahu kalau ternyata nama Ngaliyan berasal dari seorang tokoh bernama Mbah Alian. Kalau kamu sendiri, sudah tahu tentang cerita rakyat ini sebelumnya belum, nih? (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: