BerandaHits
Kamis, 16 Apr 2025 09:01

Alasan Sejumlah Asosiasi Jurnalis Menolak Program Rumah Subsidi Wartawan

Ilustrasi: Program rumah subsidi untuk jurnalis. (Antara/Vista Land)

Bukannya mendukung, sejumlah asosiasi jurnalis yakni AJI, IJTI, dan PFI justru menolak program rumah subsidi wartawan yang disediakan pemerintah. Mengapa?

Inibaru.id – Kementerian Perumahan Rakyat dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) belum lama ini mengeluarkan satu pernyataan menarik, yaitu rencana mereka untuk membuat program 1.000 rumah subsidi dan layak huni bagi para wartawan di Indonesia.

Kabar yang berembus, rumah subsidi wartawan ini bakal mulai disalurkan pada awal Mei 2025 nanti melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dengan jumlah pendapatan bulanan, bunga cicilan, hingga uang muka yang sudah jelas.

Menurut Menteri Komdigi Meutya Hafid yang merupakan mantan jurnalis, program ini adalah cara pemerintah untuk lebih memperhatikan kesejahteraan jurnalis. Dia sekaligus membantah anggapan bahwa program ini dipakai untuk membungkam media agar nggak mengkritik pemerintah.

Menanggapi hal ini, sejumlah asosiasi wartawan dengan tegas menolaknya. Pewarta Foto Indonesia (PFI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) kompak menyatakan penolakan ini agar nggak terkesan profesi jurnalis lebih diistimewakan dibanding lainnya.

PFI menilai, program ini membuat profesi jurnalis terkesan buruk karena tampak lebih diistimewakan sementara orang-orang dengan profesi lain yang sama-sama berjuang keras hanya bisa mendapatkan rumah subsidi lewat jalur normal.

“Seharusnya, apa pun profesinya, setiap warga bisa mendapatkan rumah subsidi,” ucap Ketua Umum PFI Reno Esnir.

Program rumah subsidi untuk jurnalis dibuat oleh Kementerian Perumahan Rakyat dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). (Komdigi)

Hal senada diungkap Ketua Umum AJI Nany Afrida. Dia khawatir nantinya program ini justru bikin publik menganggap media jadi nggak kritis lagi karena diistimewakan pemerintah.

“Sebaiknya program ini dihentikan saja. Biar teman-teman nanti mendapatkan kredit lewat jalur yang normal layaknya lewat bank atau Tapera,” ucap Nany dalam rilis resmi yang dikeluarkan pada Selasa (15/4/2025).

Ketimbang rumah subsidi wartawan, Ketua Umum IJTI Herik Kurniawan menilai, pemerintah sebaiknya fokus menciptakan program yang membuat persyaratan kredit rumah terjangkau untuk semua lapisan masyarakat, termasuk jurnalis.

Jika tujuannya untuk mendukung pers, Herik menilai, pemerintah bisa membuat regulasi yang mampu membangun ekosistem media menjadi lebih baik. Misalnya, membuat penerapan UU Tenaga Kerja lebih fair sehingga perusahaan media benar-benar menjalankannya.

“Kalau bisa memastikan upah minimun jurnalis (layak), memperbaiki ekosistem media, dan menghormati kerja-kerja jurnalis, kredit rumah tentu bakal mudah dipenuhi,” ucap Nany.

Yap, ada alasan jelas mengapa sejumlah asosiasi jurnalis ini menolak program rumah subsidi wartawan yang disediakan pemerintah. Kalau kamu, setuju dengan penolakan ini nggak, Millens? (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: