Nah, karena dikenal sebagai jajanan tradisional yang digemari
warga Pekalongan dan sekitarnya, sejak lebih dari 20 tahun silam, warga
Kelurahan Pekajangan Gang 20, Kecamatan Kedungwungi Kabupaten Pekalongan, menjadikan
gebral sebagai bagian dari tradisi lebaran bernama Gunungan Gebral Syawalan.

Dari namanya saja, kita sudah tahu kalau tradisi ini digelar
saat Syawalan alias H+7 Idulfitri. Tapi, proses persiapan tradisi ini bahkan
sudah dilakukan sejak beberapa hari sebelum lebaran, lo! Ini dilakukan karena nantinya gunungan gebral ini bakal berukuran
raksasa, bisa sampai setinggi 2-3 meter, lo!

Karena jumlah gebral yang dibuat cukup banyak, jangan heran
kalau singkong yang disiapkan bisa sampai lebih dari 100 kilogram, gula jawa
yang dipakai mencapai 5 kilogram, gula pasir mencapai 10 kilogram, hingga lebih
dari 50 butir buah kelapa. Seperti mempersiapkan pesta besar, ya?

Yang pasti, gebral-gebral yang akan dijadikan gunungan ini
nantinya akan diberi pewarna makanan agar lebih menarik. Makanya, di
gunungannya, kamu bisa melihat gebral berwarna cokelat, hijau, merah, biru,
atau kuning.

Setelah gunungan gebral jadi, warga biasanya mulai mengaraknya
sejak pukul 08.00 WIB bersamaan dengan agenda jalan sehat. Setelah itu, pada
pukul 11.00 WIB, proses pemotongan gunungan dilakukan. Gebral pun kemudian
diperebutkan oleh warga. Setelah puas mendapatkan gebral, warga masih bisa
mencicipi sejumlah jajanan yang juga disediakan di Pekajangan.

“Tradisi ini penuh dengan nilai kebaikan dan kebersamaan
bagi warga dalam memperingati Syawalan,” ungkap mantan Bupati Pekalongan Asip
Kholbihi saat ikut serta dalam tradisi ini pada 21 Juni 2018.

Seru banget ya tradisi Gunungan Gebral Syawalan di
Pekalongan ini. Kalau kebetulan ada di sana, coba deh menontonnya langsung Siapa tahu bisa mendapatkan gebral yang lezat juga kan?&nbsp;(Arie Widodo/E10)

Inibaru.id – Warga Pekalongan dan sekitarnya pasti akrab
dengan jajanan tradisional dari singkong bernama gebral. Selain mudah ditemukan
di pasar tradisional atau penjual aneka jajanan, gebral juga hadir dalam bentuk
tradisi lebaran benama Gunungan Gebral Syawalan.

Buat kamu yang belum tahu, gebral terbuat dari singkong yang
diberi tambahan parutan kelapa dan gula merah. Kombinasi ketiga bahan ini
membuat gebral memiliki rasa manis dan gurih yang bikin nagih.

Digelar pada H+7 Lebaran, tradisi gunungan gebral syawalan bikin meriah suasana Lebaran Ketupat di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah,

Gunungan Gebral Syawalan Bikin Meriah Lebaran di Pekalongan

Menurut cerita yang beredar, Batu Bleneng telah ada sejak zaman dahulu dan memiliki peran penting dalam keseimbangan alam. Batu ini diyakini digunakan untuk menutup sebuah mata air raksasa yang terus menyembur tanpa henti, mengancam pemukiman di sekitarnya. 

Kepercayaan lain menyebutkan bahwa batu ini menjadi tempat semedi para leluhur, menambah kesan magis yang menyelimutinya.

Konon, setiap usaha untuk memindahkan batu ini selalu gagal dan berujung pada kejadian aneh atau malapetaka. Selain itu, batu Bleneng dipercaya memiliki energi spiritual yang kuat, sehingga banyak orang menganggapnya sebagai tempat yang sakral.&nbsp;

Beberapa orang menghubungkan keberadaan batu ini dengan tingginya angka kecelakaan di tol tersebut, meskipun faktor keselamatan jalan dan kelalaian pengemudi lebih masuk akal sebagai penyebab utama.

Di lain sisi, mitos dan kepercayaan seputar Batu Bleneng memang menarik untuk dikaji. Namun, dari perspektif ilmiah, nggak ada bukti yang secara langsung mengaitkan keberadaan batu ini dengan kecelakaan yang terjadi. Sepertinya, faktor kelelahan pengemudi, kondisi jalan, serta aspek teknis kendaraan lebih berpengaruh terhadap keselamatan berkendara dibanding unsur mistis.

Meski begitu, kepercayaan terhadap Batu Bleneng tetap menjadi bagian dari kearifan lokal yang diwariskan secara turun-temurun. Bagi sebagian orang, mitos ini bukan sekadar cerita, melainkan bagian dari sejarah dan identitas budaya yang perlu dihormati.

Batu Bleneng di Tol Cipali adalah salah satu fenomena unik yang menggabungkan sejarah, mitos, dan kepercayaan masyarakat. Terlepas dari benar atau tidaknya cerita mistis yang menyelimutinya, keberadaan batu ini tetap menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka yang melintasi jalan tol tersebut. 

Apakah Batu Bleneng memang memiliki kekuatan gaib, atau hanya sekadar batu biasa yang dilingkupi legenda? Jawabannya kembali pada kepercayaan masing-masing individu. Kalau kamu percaya nggak, Millens? (Siti Zumrokhatun/E05)

Inibaru.id - Di tengah hiruk-pikuk Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), terdapat sebuah batu besar yang menyimpan berbagai kisah mistis. Batu Bleneng, demikian masyarakat setempat menyebutnya, diyakini memiliki aura gaib dan nggak dapat dipindahkan. Keberadaannya di Kilometer 182 kerap dikaitkan dengan mitos yang berkembang turun-temurun.

Tol Cipali merupakan bagian dari Tol Trans Jawa yang menghubungkan Cikopo, Purwakarta, hingga Palimanan, Cirebon. Meski baru diresmikan pada 2015, tol ini telah menjadi saksi banyak peristiwa, termasuk kecelakaan yang kerap dikaitkan dengan hal-hal mistis. Salah satu cerita yang paling terkenal adalah tentang Batu Bleneng yang berdiri kokoh di tepi jalan tol.

Konon, semua cara yang digunakan untuk memindahkan batu ini berakhir dengan kegagalan

Kisah Batu Bleneng di Tol Cipali yang Misterius

Lalu, apakah kimchi bisa
memberikan manfaat kesehatan bagi kulit? Jawabannya, benar! Karena kaya probiotik, sudah banyak penelitian yang menyebut
kimchi sebagai salah satu makanan yang paling sehat di dunia.

Selain bikin
pencernaan jadi lebih sehat, kandungan di dalam kimchi yang kaya akan vitamin
serta antioksidan juga bisa bikin sistem kekebalan tubuh lebih baik.
Artinya, makan kimchi memang bisa bikin kita jadi nggak mudah jatuh sakit.

Namun, apakah rutin makan kimchi bisa bikin kulit
glowing dan nggak jerawatan? Kalau ini, belum ada penelitian yang membuktikannya.
Meski begitu, ahli kesehatan membenarkan kemungkinan bahwa rutin makan kimchi bisa membantu kulit lebih sehat.

Fakta bahwa rutin makan kimchi bisa membantu kulit lebih sehat sempat diungkapkan ahli kulit dr Ruri Diah Pamela SpKK. Alasannya, kimchi kaya akan nutrisi sehat seperti probiotik
alias bakteri baik layaknya Lactobacilllus yang punya kemampuan unik berupa
menjaga keseimbangan mikrobioma pada usus.

Selama mikrobioma usus terjaga, peradangan pada tubuh bisa dicegah. Perlu kamu tahu, peradangan-peradangan pada tubuh adalah kondisi yang memicu munculnya jerawat pada wajah.

“Kimchi juga kaya antioksidan dan vitamin C yang baik untuk
kulit dan mampu melawan radikal bebas penyebab penuaan dini atau kulit kusam,”
ungkap dr Ruri sebagaimana dikutip dari Detik, Kamis (13/3/2025).

Meski baik untuk kesehatan kulit, bukan berarti hanya dengan
makan kimchi masalah kulit seperti jerawat bakal otomatis kelar. Mencegah kemunculan jerawat hanya bisa dilakukan dengan menerapkan pola makan dan gaya hidup yang lebih sehat
secara keseluruhan demi mendapatkan manfaat tersebut.

Namun begitu, nggak ada salahnya untuk sering-sering mengonsumsi kimchi. Kamu suka
makan kimchi juga, Millens? (Arie Widodo/E10)

Inibaru.id – Kamu gemar mengonsumsi makanan khas
Korea, Millens? Kalau iya, pasti nggak asing dengan kimchi, bukan?
Sayuran fermentasi dengan rasa asam ini memang hampir selalu hadir di setiap menu kuliner di Negeri Gingseng.

Selain rasanya yang unik, banyak orang suka makan kimchi
karena konon bisa bikin kulit glowing. Bahkan, beberapa saat lalu, di media
sosial X, ada warganet yang mengaku kulitnya jadi nggak jerawatan lagi
setelah rutin makan kimchi selama enam bulan.

Di media sosial X, muncul narasi yang menyebut rutin makan kimchi bisa bikin kulit glowing. Beneran nggak, ya?

Benarkah Rutin Makan Kimchi Bikin Kulit Glowing?

Nah, agar semangat tetap terjaga dan nggak kehilangan spirit Ramadan, sebagai umat muslim, kita sejatinya bisa belajar dari sosok inspiratif dalam sejarah Islam, yaitu Umar bin Khattab.

Umar adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW dan khalifah kedua yang menggantikan Abu Bakar As-Siddiq. Khalifah yang berkuasa pada 634-644 ini dikenal karena ketegasan, kedisiplinan, dan komitmennya dalam menjalankan ajaran Islam.

Khalifah Umar bin Khattab hidup sekitar pertengahan abad ke-6. Sosoknya tinggi dan kuat serta piawai menunggang kuda dan bergulat. Semasa muda, dia memang dikenal sebagai pegulat tangguh yang sangat disegani kaumnya.

Kemampuan orasi Umar juga luar biasa, membuatnya acap diminta mewakili sukunya saat menghadapi konflik dengan suku lain di Arab. Kemampuan itu terus diasahnya setelah masuk Islam dan menjabat sebagai khalifah. Umar sangat disegani negara lain dan kepemimpinannya menjadi salah satu kekuatan besar di Timur Tengah.

Sosok yang semasa hidup dikenal dengan kesederhanaannya ini diberi julukan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai Al-Faruq atau orang yang bisa memisahkan antara kebenaran dan kebatilan.

Kematian sosok yang dijanjikan surga kepadanya ini adalah duka bagi umat Islam di seluruh dunia hingga sekarang.

Tiga Cara Menjaga Spirit Ramadan ala Umar

Menjadikan Umar bin Khattab sebagai anutan bukanlah sebuah kesalahan, karena bisa memotivasi kita untuk menjaga konsistensi dalam beribadah. Berikut adalah tiga cara menjaga spirit Ramadan dengan mengambil inspirasi dari kepemimpinan sang Khalifah kedua tersebut.

1. Menjaga konsistensi ibadah seperti kedisiplinan Umar

Salah satu sifat utama Umar bin Khattab adalah disiplinnya dalam beribadah. Dia selalu menjaga salat tepat waktu dan nggak membiarkan dirinya terlena dalam kenyamanan dunia.

Setelah Ramadan, kita bisa meneladani Umar dengan tetap menjaga konsistensi ibadah yang telah terbiasa selama sebulan penuh, seperti:

Ramadan bukan hanya tentang beribadah selama satu bulan, tetapi latihan untuk menjadi lebih baik sepanjang tahun. Seperti Umar yang tetap teguh dalam keimanannya setelah masuk Islam, kita pun harus tetap teguh dalam ibadah meskipun Ramadan telah berlalu.

2. Mengendalikan diri seperti Umar setelah menjadi pemimpin

Umar bin Khattab dikenal sebagai pemimpin yang tegas, tetapi juga mampu mengendalikan emosinya. Ketika seseorang mengkritiknya, dia nggak marah, justru menjadikannya sebagai pelajaran.

Ramadan mengajarkan kita untuk mengendalikan hawa nafsu dan emosi. Maka, setelah Idulfitri, kita harus tetap menjaga sikap ini, dengan cara:

Sebagaimana Umar yang mengendalikan dirinya dalam menghadapi kritik dan ujian, kita pun bisa menerapkan pengendalian diri yang kita latih selama Ramadan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Memperkuat kepedulian seperti kedekatan Umar dengan rakyat

Sebelum mendirikan Baitul Mal, Umar&nbsp;bin Khattab memilih tinggal di rumah lumpur sederhana di dekat kaum marjinal agar lebih mengenal rakyatnya. Untuk memastikan kesejahteraan rakyatnya, selama menjadi khalifah dia&nbsp;juga sering menyamar pada malam hari untuk menyelinap di antara mereka.

Ramadan seharusnya berhasil membentuk kita menjadi sosok yang seperti Umar yang peduli terhadap sesama, bahkan merelakan sebagian besar hartanya untuk rakyat dan menegakkan agama.

Setelah Idulfitri, kita bisa mempertahankan kebiasaan baik ini dengan:

Sebagaimana Umar yang tidak berhenti membantu rakyatnya, kita pun bisa menjadikan Ramadan sebagai titik awal untuk terus berbagi kebaikan pada hari-hari ke depan.

Spirit Ramadan bisa terus hidup dalam keseharian jika kita mau berpikir bahwa bulan suci itu bukanlah semata momen sesaat, tapi bagian dari perjalanan spiritual yang berkelanjutan. Maka, tujuannya bukanlah menjadi bersih, tapi bertahan dalam kebersihan itu. Sepakat, Millens? (Siti Khatijah/E07)

Inibaru.id - Ramadan disebut sebagai Bulan Suci, salah satunya karena pada bulan tersebut kita seperti yang "kotor" pada bulan-bulan sebelumnya direndam, dikucek, lalu dibilas agar menjadi pribadi yang bersih saat merayakan kemenangan Hari Raya Idulfitri.

Setelah bersih, tentunya kita nggak pengin kotor-kotor lagi dong? Kita berharap menjadi pribadi baru yang lebih baik dengan semangat menggebu dalam beribadah, disiplin waktu, dan kebiasaan baik lainnya. Sayangnya, acap kali semangat itu mengendur setelah kita kembali ke rutinitas lama.

Idulfitri bukanlah momen untuk melupakan Ramadan yang telah berlalu, tapi menjadikannya patokan akan seperti apa kita selanjutnya.

3 Cara Menjaga Spirit Ramadan setelah Idulfitri: Belajar dari Umar bin Khattab

Sindrom metabolik adalah kumpulan kondisi yang mencakup tekanan dan gula darah tinggi, kelebihan lemak tubuh di sekitar pinggang, dan kadar kolesterol atau trigliserida yang nggak normal, yang semuanya meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.

Selain itu, kebiasaan makan sendirian juga dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Age and Ageing meneliti sekitar 35.000 pria dan wanita mengenai kebiasaan makan mereka melansir Kumparan (15/11/2021).

Hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang sering makan sendiri, terutama laki-laki, lebih berisiko mengalami depresi. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya interaksi sosial dan perasaan kesepian yang muncul saat makan tanpa ditemani.

Penelitian lain yang dipublikasikan dalam jurnal Menopause&nbsp;mengutip Suara (10/12/2021) menunjukkan bahwa perempuan yang terbiasa makan sendiri memiliki risiko 2,58 kali lebih tinggi mengalami angina, yaitu gejala penyakit arteri koroner yang melibatkan berkurangnya aliran darah ke jantung.

Selain itu, mereka cenderung kurang memperhatikan asupan nutrisi seperti kalori, serat, dan karbohidrat, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung.

Kebiasaan makan sendirian dapat membawa dampak negatif bagi kesehatan fisik dan mental, termasuk peningkatan risiko obesitas, sindrom metabolik, depresi, dan masalah jantung.

Oleh karena itu, disarankan untuk meningkatkan interaksi sosial saat makan, seperti makan bersama keluarga atau teman, untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan. Ternyata hal yang kita anggap sepele punya efek kesehatan yang cukup serius ya?

Kalau kamu suka cari teman nggak waktu makan, Millens? (Siti Zumrokhatun/E10)

Inibaru.id -&nbsp;Siapa sangka jika kebiasaan makan sendirian bukan hanya memengaruhi aspek sosial seseorang, tetapi juga berdampak signifikan pada kesehatan fisik dan mental?

Yap, menurut Klikdokter (26/5/2020) berbagai penelitian menunjukkan bahwa sering makan sendiri dapat meningkatkan risiko sejumlah masalah kesehatan

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Obesity Research and Clinical Practice menemukan bahwa individu yang sering makan sendirian mengalami peningkatan risiko obesitas hingga 45 persen dan sindrom metabolik hingga 64 persen.

Kerap makan sendirian bisa membuatmu terkena gangguan kesehatan.

Sering Makan Sendiri Berpotensi Pengaruhi Kesehatan Fisik dan Mental

Inibaru.id &ndash; Para insinyur mobil dan kerdigantaran Jepang terus melakukan percepatan pengembangan proyek mobil terbang yang sedang digarapnya. Mobil terbang itu ditargetkan dapat mulai beroperasi pada ajang Olimpiade Tokyo 2020.
Mobil yang diberi nama Cartivator Skydrive (CS) ini rencananya bakal ikut memeriahkan upacara pembukaan Olimpiade Tokyo mendatang. Mobil CS akan beraksi dengan beragam mode terbang dan menerangi api olimpiade.
Sekitar 30 orang insinyur terlibat dalam pengembangan CS sejak kali pertama riset pada 2014 silam. Pengembangan mobil ini disokong pabrikan mobil Toyota dan sejumlah pihak seperti dilansir Medcom.id, Senin (24/9/2018). Toyota diketahui mengucurkan dana sebesar 385 ribu dolar AS atau berkisar Rp 5,5 miliar untuk pengembangan mobil tiga tahun ke depan.
Saat dilakukan demonstrasi, mobil CS baru bisa mengudara beberapa saat. Mobil ini juga masih butuh kestabilan yang lebih baik. Mobil CS dirancang menjadi mobil terbang bertenaga listrik paling kecil sehingga bisa digunakan untuk area urban.
Pimpinan Cartivator Skydrive Tsubasa Nakamura mengatakan CS masih terus dikembangkan. Diharapkan, akhir 2018 nanti, mobil ini sudah bisa terbang. Namun, mobil tersebut baru akan dikomersialkan pada 2025 mendatang.
Selain CS, Uber Technologies Inc juga sedang mengembangkan mobil yang bisa terbang dan mendarat secara vertikal. Kedua belah pihak saling berlomba menjadi yang terbaik dalam pengembangan teknologi ini.
Wah, kalau mobil terbang ini sudah beroperasi, lalu lintas udara bakal semakin ramai ya, Millens. Gimana, sudah siap menjajal mobil terbang ini? (MG12/E04)

Jepang kembali menguji coba mobil terbang yang dinamai Cartivator Skydrive (CS). Berdasarkan rencana, mobil ini bakal mengudara pada pembukaan gelaran Olimpiade Tokyo 2020. 

Jepang Kebut Pengembangan Mobil Terbang untuk Olimpiade 2020

Inibaru.id &ndash; Dinilai brilian dan tentunya berdaya guna, penemuan keenam mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang ini mampu mengantongi medali emas Event Japan Design and International Expo (JDIE) 2018. Mereka menamai penemuan ini dengan Mas Jawa T-Netra (Money Android Scanner for Blindess People). 
Aplikasi ini bisa membantu penyandang tunanetra mengetahui nominal mata uang yang mereka pegang. Mengingat mereka memiliki keterbatasan penglihatan, tentunya aplikasi ini sangat bermanfaat. Betul nggak, Millens. Aplikasi ini juga akan meminimalisasi orang-orang yang ingin menipu mereka. Keren kan?
<img src="/nuploads/78/unnamed%20%281%29.jpg" alt="Tampilan aplikasi Mas Jawa T-Netra yang bisa diunduh di play.google.com" width="686" height="335" />
<div style="text-align: justify;"><code>Tampilan aplikasi Mas Jawa T-Netra yang bisa diunduh di Play Google(play.google.com). </code></div>
Dalam menentukan nilai mata uang yang dipegang, penyandang tunanetra bisa mengetahui jenis pola, warna, ukuran, dan orientasi teks.
Tersedia di Play Store
Sesuai yang dituliskan jateng.tribunnews.com (22/8/2018), Wisnu Indrawan selaku ketua tim mengatakan kalau aplikasi berbasis Android yang bisa diunduh di Play Store tersebut dirancang dengan metode neural network. Konsep dari Mas Jawa T-Netra ini cukup sederhana sehingga penyandang tunanetra mudah mengoperasikannya. Nggak hanya mengidentifikasi nominal mata uang, Mas Jawa T-Netra bisa, lo, untuk membaca buku.
&ldquo;Aplikasi ini mampu mengetahui teks dari sebuah gambar, yang ditangkap oleh kamera Android. Teks yang diekstraksi kemudian akan dikenali oleh mesin pengenal karakter optical character recoginition (OCR), sedangkan output-nya adalah media player yang memberi tahu pengguna nilai nominal mata uang,&rdquo; imbuh mahasiswa jurusan Fisika.
Keberhasilan aplikasi ini dalam mendeteksi nilai nominal mata uang mencapai angka 96 persen, dengan rata-rata waktu hanya 5 detik. Sejauh ini, aplikasi ini terus dikembangkan dari nilai mata yang yang bisa terbaca hingga membaca teks buku berbahasa Inggris, lo!
Wisnu berharap kalau aplikasi Mas Jawa T-Netra bisa bermanfaat bagi tunanetra di kehidupan sehari-hari agar proses transaksi berjalan mudah serta membantu mereka saat membaca buku. Sejauh ini sudah 1000 orang mengunduh Mas Jawa T-Netra secara gratis di Play Store. (MG10/E05)

Enam mahasiswa Undip ini menciptakan aplikasi keren yang membantu penyandang tunanetra mengenali nominal mata uang dan membca buku bahasa Inggris. Namanya, Mas Jawa T-Netra. Penasaran?

Mas Jawa T-Netra, Aplikasi  yang Mudahkan Penyandang Tunanetra Kenali Uang

Inibaru.id &ndash; Indonesia merupakan negara dengan pemeluk agama Islam terbesar di dunia. Nggak heran kalau banyak masjid yang bisa kamu temui di sini. Kendati begitu, masih ada beberapa gedung atau fasilitas terbuka yang belum menyediakan fasilitas tempat ibadah itu.
Hal ini kerap menjadi kendala bagi seorang muslim yang berkegiatan di tempat tersebut. Bila waktu salat tiba, mereka harus keluar dan mencari masjid atau musala terdekat. 
Berawal dari permasalahan itu, Yayasan Masjid Nusantara (YMN) berinisiatif membuat Mobile Masjid untuk memfasilitasi umat muslim beribadah di lokasi-lokasi yang jauh dari masjid.
Mobile Masjid kali pertama diluncurkan pada 16 Juni 2015 di Bandung. Mobil ini diinisiasi Muhammad Sobirin dari Yayasan Masjid Nusantara. Dia memanfaatkan mobil Mitshubisi Fuso Colt Diesel FE 71 untuk dimodifikasi menjadi "Masjid Berjalan".
Mobil yang didesain sedemikian rupa ini bisa mengakomodasi sekitar 50 umat Islam sekaligus untuk salat.
"Isinya biasa, ada peralatan salat, karpet, hingga tempat wudu. Satu kali salat bisa menampung 50 orang, kemudian tangki air ada sekitar 500 liter dan bisa untuk ratusan orang berwudhu," ungkap Divisi Program Masjid Nusantara Firman Muhammad seperti dilansir dari Medcom.id, Minggu (12/8/2018).
Hingga saat ini, sudah ada dua Mobile Masjid yang berlokasi di Bandung. Firman menjelaskan Mobile Masjid itu bisa disewa di mana saja dengan donasi seikhlasnya. Khusus untuk wilayah di luar Bandung, penyewa bisa menyesuaikan ongkos transportasinya.
Yap, seperti pada acara Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) 2018 di Indonesia Convention Exhibtion (ICE), BSD City, Tangerang Selatan beberapa waktu lalu, Mobile Masjid hadir dalam acara tersebut.
Wah, asyik nih nggak perlu lagi muter-muter cari masjid atau musala untuk salat. (MG12/E04)

Ketiadaan masjid atau musala di suatu tempat kerap menjadi kendala bagi muslim saat berkunjung ke tempat tertentu. Namun, dengan adanya Mobile Masjid dari Yayasan Masjid Nusantara (YMN), umat Islam di Indonesia nggak perlu khawatir lagi.

Cari Masjid yang Bisa Berpindah-pindah? Ada kok!

Inibaru.id&nbsp;&ndash; Kemangi, tanaman yang daunnya memiliki aroma khas ini ternyata nggak hanya dikonsumsi sebagai lalapan, lo. Di balik aromanya yang sangat kuat itu, daun kemangi mengandung pelbagai senyawa yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Salah satunya adalah senyawa ayuvredik ekspektoran yang bisa meredakan masalah pernapasan, Sobat Millens.
Manfaat yang terkandung dalam daun kemangi itu menginspirasi dua siswi kelas 11 SMA Negeri 3 Cilacap, Syarifa Nurmarwaa dan Efni Fadila untuk melakukan penelitian.
Hasilnya, mereka berdua berhasil memanfaatkan ekstrak daun kemangi yang dikemas dalam bentuk tisu sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit pernapasan seperti asma.
<img src="/nuploads/58/f9578113-db7e-418d-94e2-b5b89b2a0d15_169.jpg" alt="" width="555" height="312" />
<code>Produk tisu dengan ekstrak daun kemangi yang bisa mengurangi masalah pernapasan. (Detik.com)</code>
Syarifa dan Efni menyadari bahwa daerah yang mereka tinggali merupakan daerah industri dan banyak polusi. Keadaan tersebut mengakibatkan banyak warga terkena gangguan pernapasan.
Dari situlah, mereka berdua menemukan inovasi sekaligus solusi pertolongan pertama pada penderita asma dan gangguan pernapasan lain. &ldquo;Kota Cilacap itu kota industri. Ini banyak membuat orang yang tinggal di sekitar pabrik alami masalah pernapasan, seperti asma, ISPA, flek. Kita juga melihat banyak penderita asma suka lupa membawa obat. Makanya, kita bikin penanganan asma yang praktis dalam bentuk tisu,&rdquo; ucap salah satu dari mereka, dikutip dari detik.com (25/10/2017).
Proses Pembuatan Tisu
Tisu kering itu dihasilkan dari menjemur daun kemangi yang dilanjutkan maserasi dengan alkohol 95 persen. Setelah itu, dilanjutkan ke proses filtrasi dan evaporasi yang kemudian dicampur air oksigen dan direndam dalam bahan tisu.
Tisu ekstrak daun kemangi tersebut juga sangat praktis dan mudah digunakan, Millens. Penderita hanya perlu menghirup tisu saat penyakit asma menyerang.
Karya inovatif duo siswi tersebut telah mengantarkan mereka menjadi finalis di ajang National Young Inventors yang digelar di Jakarta pada 2017 lalu.&nbsp;
&ldquo;Cara pakainya, tisunya tinggal didekatkan ke hidung saat asma kambuh. Ini sudah dicoba pada 5 responden penderita asma yang sedang kambuh dan ini efektif untuk pertolongan pertama,&rdquo; jelas mereka.
Wah, inovatif sekali! Sukses terus ya Syarifa dan Efni. (IB12/E05)

Dua siswi SMA asal Cilacap, Jawa Tengah, membuat inovasi dengan memanfaatkan senyawa baik dalam daun kemangi. Tisu ekstrak kemangi yang mereka buat dapat meredakan masalah asma, lo.

Salut! Dua Siswi SMA Ini Buat Tisu Ekstrak Kemangi untuk Redakan Asma

Inibaru.id &ndash;&nbsp;Kebelet ke toilet tapi ragu pakai kloset duduknya? Jangan khawatir Millens, sekarang ini kamu bisa lo memakai sanitizer khusus. Namanya Clozer Sanitizer. Percaya nggak kalau tisu sanitizer ini berbahan cangkang udang? Hmm
Mungkin Millens bertanya-tanya bagaimana bisa cangkang udang yang amis digunakan menjadi pembersih? Di tangan 5 mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang dimentori Dr. Siti Ari Budhuyati ini semuanya mungkin.
Kelima mahasiswa itu adalah Andita Palupi (Perikanan 2015), Muthia Restiningsih (Perikanan 2016), Nafis Endiana Ramadhanti (Perikanan 2016), Nuzulia Izmi (Perikanan 2016), dan Sigit Fitriyanto (Kimia 2015).
Berawal dari Keprihatinan
Mengutip dari&nbsp;youngster.id, Rabu (21/06/2018), Andita mengungkapkan, produk ini tercipta karena prihatin akan kebersihan kloset duduk di toilet umum. Jangan salah, Millens, &nbsp;kloset yang nggak bersih bisa membahayakan kesehatan penggunanya lo.
<img src="/nuploads/72/udamg.jpg" alt="" width="700" height="393" />
<code>Limbah kulit udang. (kedahnews.com)</code>
Dari hasil penelitian, mereka memilih limbah cangkang udang sebagai bahan pembersih. Ternyata, cangkang udang mengandung kitosan yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Wah!
Untuk menyempurnakan produk ini, mereka juga menambah senyawa-senyawa lain dan diproses selama 2 jam. Nah, untuk menghilangkan bau nggak sedap khas udang, beragam aroma ditambahkan.
Tumpas E. Coli dan Salmonella
Nggak main-main, lo. Tisu pembersih ini bisa melenyapkan bakteri E.coli dan Salmonella hingga 80 persen. &ldquo;... tisu ini bisa membunuh hingga 80-90 persen bakteri tanpa penggunaan alkohol,&rdquo; jelas Andita. Hebat kan?
Perlu kamu tahu,&nbsp; Millens, inovasi ini mendapatkan dana hibah penelitian Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti), lo.
<img src="/nuploads/72/sanitizer.jpg" alt="" width="750" height="600" />
<code>Produk Clozer Sanitizer. (instagram)</code>
Berkat penelitian ini, cangkang udang yang tadinya cuma menjadi limbah bisa dimanfaatkan. Selain itu, kamu juga jadi nggak takut kena infeksi kulit gegara dudukan kloset yang nggak steril kan?
Saat ini, produk tersebut telah dipasarkan dalam bentuk kemasan tisu basah dengan empat varian aroma yakni lemon, lavender, apel, dan pine. Cukup dengan Rp. 5000, kamu bisa mendapatkan 1 pak Clozer yang berisi lembar 5 tisu basah.
Wah, inovatif sekali ya Millens. Jika kamu tertarik untuk mendapatkan produk Clozer tersebut, kamu hanya perlu melakukan pemesanan daring lewat&nbsp;Tokopedia,&nbsp;Shopee, atau akun&nbsp;Instagram&nbsp;bernama closetclozer.id serta akun&nbsp;Line&nbsp;di @xek3430w. (IB12/E05)

Kamu sering kebelet saat berada di tempat umum tapi ragu mau pakai toiletnya? Nih, Clozer Sanitizer. Produk pembersih dudukan kloset dari limbah kulit udang. Kok bisa? Yuk simak ceritanya! 

Clozer Sanitizer, Pembersih Dudukan Toilet yang Praktis, Higienis, dan Ekonomis

Inibaru.id -&nbsp;Apakah&nbsp;Sobat Millens&nbsp;pernah ingin mengangkat telepon namun kondisi di sekitar sangat berisik? Kamu bahkan hampir nggak bisa menemui tempat yang cukup sepi padahal itu telepon penting banget?&nbsp;
Nah, sekarang kamu nggak perlu khawatir lagi,&nbsp;Millens. Kini telah ada kotak multifungsi bernama Jabbrrbox. Melansir CNN Travel, Senin (28/5/2018), bisa dikatakan kotak minimalis inilah yang menjadi alternatif bagi siapa pun yang ingin menikmati ruang tunggu seperti&nbsp;lounge&nbsp;eksekutif di sebuah bandara namun nggak memiliki akses ke dalamnya.
Ide untuk membuat kotak multifungsi itu lahir ketika co-founder Jabbrrbox, Brian Hackathorn, berada di tengah Kota Manhattan dan nggak ada tempat yang sepi ketika harus menelpon kantornya. Dari situlah dia menciptakan Jabbrrbox. Menurutnya, Jabbrrbox bisa menjadi alternatif sebuah ruang tunggu yang nyaman di bandara.
&ldquo;Lounge adalah tempat yang bagus untuk fasilitas tertentu, tetapi Anda masih tidak dapat menemukan privasi sejati, tempat untuk melakukan pekerjaan yang harus fokus,&rdquo; kata Hackathorn, dikutip dari&nbsp;detik.com&nbsp;Selasa (29/5/2018).
Bagi yang sering ke bandara, kamu pasti merasakan ruang tunggu bandara penumpang ekonomi yang biasanya sangat berisik. Nah dengan menyewa Jabbrrbox, para pengunjung bandara akan memiliki bilik-bilik pribadi.
Tarif
Untuk menyewa sebuah bilik Jabbrrbox, kamu perlu mengeluarkan kocek sebesar 10 dollar AS untuk penggunaan selama 15 menit, kemudian 15 dollar AS untuk 30 menit, dan 30 dollar AS untuk satu jam penggunaan.
<img src="/nuploads/58/d65e584c-090f-4dd2-afa1-6dd4f6ef024b.jpeg" alt="" width="554" height="312" />
<code>Ruang privasi yang multifungsi. (Detik.com)</code>
Meski begitu, beberapa wisatawan khawatir jika kotak-kotak itu akan menyebabkan claustrophobia (perasaan takut karena terkunci di ruangan kecil dan tidak bisa keluar). &ldquo;Anda jangan panik dan jangan merasa seolah-olah Anda berada di dalam dan tertutup, Anda merasa seolah-olah berada di lingkungan yang sejuk dan nyaman dan tenang,&rdquo; jelas Hackathorn.
Pembuat Jabbrrbox telah menambal berbagai kekurangan agar tetap terjaga privasinya namun tetap terlihat transparan.
Kotak Jabbrrbox yang pertama telah dipasang di Terminal B, Bandara LaGuardia, New York. Bandara yang super sibuk bagi pengunjung eksekutif. Selain itu, Jabbrrboxes juga akan memasang produknya di seluruh bandara dan hotel di Amerika Serikat dan luar negeri.
Wah, kotak Jabbrrbox bisa menjadi solusi yang bagus ya,&nbsp;Millens. Semoga saja kotak Jabbrrbox juga segera dipasang di bandara-bandara di Indonesia. (IB12/E05)
&nbsp;
&nbsp;

Kamu butuh ruang tunggu atau tempat kerja nyaman untuk menjalankan bisnismu? Nih kenalan sama kotak multifungsi Jabbrrbox yang on the go.

Jabbrrbox, Kotak Privasi di Tengah Ruang Berisik

Inibaru.id - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya memang sudah lama dikenal sebagai perguruan tinggi yang mencetak begitu banyak ilmuan muda kreatif dengan berbagai temuan membanggakan. Tak hanya membanggakan bagi almamaternya, tapi juga untuk seluruh masyarakat Indonesia.
Baru-baru ini sekelompok mahasiswa dikabarkan berhasil meraih 14 penghargaan dalam kompetisi Federation of International Robot-Soccer Association Humanoid Robot Cup (FIRA Cup) di Taiwan. Kompetisi yang berlangsung sejak tanggal 23 hingga 27 Agustus lalu ini digelar di salah satu kota di Taiwan, Kaohsiung.
Dilansir dari GNFI, prestasi membanggakan ini dicetak para anak bangsa yang berlaga dalam kompetisi robot internasional FIRA Cup. Tim Robot Ichiro dari ITS berhasil menggondol 14 penghargaan dalam kompetisi tersebut. Pencapaian 14 penghargaan itu sukses menempatkan Tim Ichiro sebagai juara umum dalam ajang ini.
Baca juga:&nbsp;<a href="/teknologi/spion-otomatis-ini-bakal-cegah-curanmor-dan-lakalantas" target="_blank">Spion Otomatis Ini bakal Cegah Curanmor dan Lakalantas</a>
Mengirimkan tiga tim yang terdiri dari Tim Ichiro 1, 2 dan 3, ITS sukses menempati posisi tertinggi dari setiap kategori yang ada. Tim Ichiro 1 menjadi juara 2 United Soccer Kid Size, juara 2 Weightlifting Kid Size, serta juara 2 halang rintang Kid Size yang akhirnya menempatkan mereka sebagai juara umum peringkat 3 kategori Kid Size.
Sementara itu, Juara Umum Peringkat 1 Kid Size juga diraih oleh ITS lewat Tim Ichiro 2 yang menjadi juara 1 Mini DRC Kid Size, juara 1 United Soccer Kid Size, Juara 1 Sprint Kid Size dan Juara 3 Halang Rintang Kid Size.
Tim Ichiro 3 melengkapi rentetan juara dengan meraih juara 2 Mini DRC adult Size, juara 2 Sprint Adult Size, juara 2 Halang Rintang Adult Size dan juara 3 marathon Adult Size yang akhirnya menempatkan Ichiro 3 sebagai juara umum peringkat 3 untuk kategori adult size.
Pencapaian ini merupakan pengulangan dari apa yang diraih tahun lalu. Dalam kontes yang sama di tahun 2016 silam, tim ITS berhasil pulang dengan 10 penghargaan.
Adanya peningkatan jumlah penghargaan yang dicapai pada tahun ini merupakan sebuah prestasi yang patut dibanggakan dari anak-anak bangsa yang berlaga di kancah internasional.
Baca juga:&nbsp;<a href="/teknologi/mahasiswa-uny-temukan-alat-detektor-formalin-lewat-ponsel" target="_blank">Mahasiswa UNY Temukan Alat Detektor Formalin Lewat Ponsel</a>
Direktur Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditjen Belmawa) Didin Waidin dalam siaran persnya menyatakan kebanggaannya akan kemenangan yang diraih oleh Tim Ichiro ITS tersebut.
"Hal Ini semakin memperkuat kepercayaan diri anak-anak bangsa dan optimis bahwa bangsa ini adalah bangsa besar yang siap memenangkan persaingan di masa yang akan datang. Terima kasih ITS. Hidup mahasiswa ITS! Hidup mahasiswa Indonesia!" ungkapnya.
Sementara itu, Pembina UKT Robotika ITS, Muhtadin mengungkapkan harapannya bahwa kemenangan tersebut tetap menjadikan Tim Ichiro rendah hati namun menjadi pemicu semangat besar untuk berkompetisi dan membawa nama baik Indonesia di kancah internasional.
"Kami mengharapkan semangat ini menular ke tim-tim robot yang lain sehingga nama Indonesia menjadi besar dalam bidang Robotika. Kami juga mengharapkan ada sinergi antara tim-tim robot yang dimediasi oleh kementerian sehingga percepatan penguasaan teknologi robot dapat dicapai, dan semakin banyak tim-tim robot yang hebat," tuturnya.&nbsp;(OS/IB)

Pertahankan juara umum, mahasiswa ITS berhasil sabet 14 penghargaan di ajang robotik FIRA CUP di Taiwan. Bikin bangga deh.

Gondol 14 Penghargaan Kompetisi Robotik di Taiwan, Indonesia Pertahankan Predikat Juara Umum

Inibaru.id - Kejadian pencurian sepeda motor (curanmor) kian merajalela. Angka kecelakaan lalu lintas (lakalantas) yang melibatkan kendaraan roda dua juga terus bertambah tiap tahunnya. Namun demikian, hal ini justru menjadi inspirasi bagi sekelompok mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya untuk berinovasi.
Dilansir dari laman resmi ITS, Kamis (24/8), sekelompok mahasiswa Fakultas Teknik ITS dikabarkan berhasil mengkreasikan sebuah kaca spion spesial yang mampu mengunggah gambar sekaligus mengatur posisi pantulan secara otomatis. Mereka adalah M Arifur Rahman (Teknik Instrument), Arymurti Santoso, M Hilman Hakim, Livia Lina Valentina, dan Devin Ahmad (Teknik Fisika).
Ketua tim, Devin, meyakini, keberadaan kaca spion otomatis ini akan mampu mengurangi angka pencurian dan kecelakaan lalu lintas di jalan raya.
"Kaca spion motor ini (kami ciptakan) menggunakan image processing dan kemampuan unggah gambar," terang Devin seperti dikutip dari Okezone, Jumat (25/8).
Baca juga: <a href="/hits/beginilah-giroskop-militer-dari-serat-optik-buatan-anak-indonesia" target="_blank">Beginilah Giroskop Militer Dari Serat Optik Buatan Anak Indonesia</a>
Ia menjelaskan, alat yang dibuatnya bersama tim ini menggunakan teknologi webcam. Kamera ini tersembunyi di belakang cermin spion dan diarahkan menghadap ke muka pengendara.
"Jadi, webcam yang terpasang akan menangkap gambar wajah pengendara sepeda motor," ungkap dia.
Gambar yang ditangkap, imbuhnya, akan diproses lebih lanjut menggunakan teknologi image processing untuk mendapatkan koordinat mata pengendara. Hal tersebut dimaksudkan untuk mendapatkan sudut optimal spion atau posisi tepat.
Dalam hal ini, tim asal ITS tersebut menggunakan kode trigonometri yang telah dibentuk dan dihitung melalui komputer.
Untuk mengunggah gambar, lanjutnya, spion otomatis tersebut juga telah terkoneksi dengan internet yang tertanam di dalamnya. Gambar yang tertangkap kemudian langsung diunggah ke aplikasi penyimpanan virtual dropbox sebagai fungsi monitoring kendaraan.
&ldquo;Untuk proses unggah gambarnya sendiri berlangsung selama empat detik saja," tuturnya.
Teknologi kamera tersembunyi di kaca spion inilah yang ia harapkan bisa mengurangi angka pencurian atau memudahkan penangkapan seandainya sepeda motor ini dicuri.
Baca juga: <a href="/teknologi/mahasiswa-uiciptakan-cardium-alat-ukur-real-time-risiko-diabetes-dan-jantung" target="_blank">Mahasiswa UI Ciptakan &lsquo;Cardium&rsquo;, Alat Ukur Real Time Risiko Diabetes dan Jantung</a>
Bergerak Otomatis
Sementara, untuk meminimalisasi angka kecelakaan, tim ini mengandalkan kemampuan kaca spion yang bisa mengatur posisinya sendiri dengan tepat secara otomatis.
Devin kemudian mencontohkan, jika suatu saat spion otomatis tersebut tersenggol, secara otomatis kaca pemantul yang ada di kanan dan kiri sepeda motor ini akan kembali posisi semula dengan sendirinya. Prosesnya sendiri hanya berlangsung selama 20 detik.
&ldquo;Kemampuan ini mengurangi kecelakaan akibat mengatur posisi spion ketika berkendara," ujarnya.
Bukan hanya baru dan unik, temuan inovasi mahasiswa di Surabaya ini juga berhasil menarik perhatian pemerintah. Untuk itu, kelima mahasiswa ini diundang ke Makassar untuk mengikuti ajang Final Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2017.
"Kami berharap, peneliatian ini bermanfaat bagi masyarakat untuk mengurangi pencurian motor maupun kecelakaan di jalan raya," pungkas Devin. (GIL/IB)

Di tengah merebaknya kejadian kecelakaan lalu lintas dan maraknya kasus pencurian motor, mahasiswa ITS hadirkan teknologi terbaru, Spion Otomatis, yang terkoneksi dengan internet.

Spion Otomatis Ini bakal Cegah Curanmor dan Lakalantas

Inibaru.id - Diabetes adalah penyakit serius yang telah menjadi konsentrasi negara-negara dunia sejak lama, lantaran jumlahnya yang terus meningkat dengan pesat dari tahun ke tahun. Hal serupa juga terjadi di Indonesia.
Penyakit yang disebabkan karena ketidakmampuan tubuh memproses gula ini juga tengah dijajaki dengan serius penanganannya. Indonesia merupakan negara urutan ke-4 dunia dalam prevalensi diabetes, hanya setingkat di bawah India, Tiongkok, dan AS.
Data WHO menyebutkan, jumlah penderita DM tipe 2 di Indonesia diperkirakan akan meningkat signifikan hingga 21,3 juta jiwa pada 2030 mendatang.
&ldquo;Lebih dari 60 persen pengidap diabetes tidak sadar kalau terkena diabetes. Kebanyakan datang ke dokter dalam kondisi sudah komplikasi,&rdquo; sebut Ahli Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran UGM, R Bowo Pramono.
Baca juga: <a href="/teknologi/festival-kreasi-teknologi-terbesar-indonesia-di-festival-habibie-2017" target="_blank">Festival Kreasi Teknologi Terbesar Indonesia di Festival Habibie 2017</a> <a href="/teknologi/wow-canggih-telah-terpasang-kabel-laut-di-sepanjang-indonesia-as" target="_blank">Wow! Canggih! Telah Terpasang Kabel Laut di Sepanjang Indonesia - AS</a>
Sementara itu, jantung koroner atau kardiovaskuler adalah penyakit paling mematikan di dunia. Setidaknya sekitar 380 ribu nyawa melayang tiap tahunnya. 50 persen penderita jantung koroner bahkan tak sempat mencapai rumah sakit ketika terkena serangan jantung.
Menanggapi dua fakta mengerikan terkait dua penyakit tersebut, sekelompok mahasiswa Universitas Indonesia (UI) pun berusaha menciptakan alat pengukur risiko kejadian penyakit itu secara seketika.
Dilansir dari Kompas.com, empat mahasiswa UI telah menciptakan&nbsp;Cardium, yakni seperangkat alat pengukur risiko kejadian penyakit diabetes dan jantung koroner dengan teknologi real time.
"Alat ini merupakan hasil karya empat mahasiswa UI&nbsp;yakni&nbsp;Zackie Alfian Rizaldy (Fakultas Kedokteran 2014), Gradi Adriandi (Fakultas Teknik 2014), Albertus Hendra (FT 2015 ) dan Arief Purnama M (FK 2015)," kata Kepala Humas dan KIP Universitas Indonesia, Rifelly Dewi Astuti di kampus UI Depok, Jumat (4/8).
Perhitungan risiko kejadian penyakit kardio vaskuler dan diabetes merupakan salah satu langkah yang penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan mengoptimalkan layanan kesehatan bagi penderitanya.
Baca juga: <a href="/teknologi/beginilah-giroskop-militer-dari-serat-optik-buatan-anak-indonesia" target="_blank">Beginilah Giroskop Militer Dari Serat Optik Buatan Anak Indonesia </a> <a href="/teknologi/gagas-lem-bedah-kebocoran-jantung-lima-mahasiswa-unair-gunakan-lendir-ini" target="_blank">Gagas Lem Bedah Kebocoran Jantung, Lima Mahasiswa Unair Gunakan Lendir Ini</a>
Penyakit kardiovascular dan diabetes merupakan salah satu penyebab kematian di Indonesia yaitu sebesar 37 persen serta penyakit diabetes sebesar 6 persen. Hal tersebut mendorong para mahasiswa ini untuk menciptakan sebuah alat yang mampu mengukur dan menginterpretasi faktor risiko penyakit diabetes dan kardiovaskular.
Di bawah bimbingan Prof Pradana Soewondo, alat ini dilengkapi dengan pengukur tekanan darah, nilai gula darah dan mikrocontroler arduino yang diharapkan mampu membantu petugas kesehatan di Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) dalam mendiagnosis penderita diabetes dan kardiovaskular.
Dengan adanya alat ini, petugas Posbindu PTM pun dapat segera merujuk penderita kefasilitas kesehatan yang lebih tinggi.
Melalui Inovasi teknologi ini, diharapkan Cardium dapat menjadi salah satu solusi bagi masyarakat Indonesia di dalam memenuhi peralatan kesehatan yang praktis, ergonomis, ekonomis dan dengan metode pengukuran terstandarisasi sehingga sangat berpotensi untuk mendukung program kesehatan nasional.&nbsp;(OS/IB)

Empat mahasiswa berhasil ciptakan Cardium, seperangkat alat pengukur risiko kejadian penyakit diabetes dan jantung koroner. Hebat!