BerandaPasar
Kamis, 1 Nov 2017 15:24

OJK Tepis Sektor Ritel Terganggu

Aktivitas di sebuah gerai ritel (keuangan.blogekstra.com/pixabay)

Bisnis ritel masih ada. Kata OJK, outlet-nya yang kemungkinan berbeda.

Inibaru.id – Pemberitaan gencar dalam banyak media mengenai kelesuan bisnis ritel ditepis Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal tersebut dibuktikan dari pertumbuhan kredit ritel maupun angka kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL).

Dilansir Liputan6 (31/10/2017), Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengantongi data pertumbuhan kredit perbankan. Meskipun tidak menyebut secara rinci, Wimboh mengatakan, pertumbuhan kredit sektor ritel meningkat.

"Kalau kita lihat pertumbuhannya, kebetulan kami punya angka individual bank maupun total. Itu bank-bank besar justru kredit ritel meningkat dan NPL-nya paling kecil," kata dia di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta, Selasa (31/10/2017).

Baca juga: Penjualan Online Melambung, Bisnis Ritel Tenggelam

Dia menuturkan, pertumbuhan kredit ritel salah satu bank BUMN lebih besar dibanding kredit korporasi.

"Kalau kita lihat pertumbuhan kredit ritel salah satu bank BUMN besar lebih besar dari kredit corporate-nya 7,6 persen," sambung dia.

Tak hanya itu, bank spesialis ritel juga mencatat kenaikan kredit ritel cukup tinggi. Meski, pihaknya juga tak menyebut secara rinci.

"Salah satu bank memang spesialis di ritel naiknya cukup tinggi bahkan juga NPL relatif-nya rendah. Jadi sebenarnya untuk aktivitas ritel ini kok kayaknya tidak terganggu. Dilihat dari segi kredit dan NPL-nya," kata dia.

Atas kondisi ini, Wimboh menyebut, transaksi ritel masih ada, hanya wadah transaksinya berbeda. "Ini kemungkinan memang sebenarnya transaksi itu ada. Namun outlet-nya yang berbeda," tutur Wimboh.

Perlu Diwaspadai

Sebelumnya Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) mewaspadai sentimen negatif dari penurunan daya beli masyarakat terhadap stabilitas sistem keuangan nasional. Penurunan pertumbuhan konsumsi masyarakat kelas menengah hingga perubahan bisnis dari konvensional ke era digital menjadi fokus perhatian KSSK.

Hal itu disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati sebagai salah satu anggota KSSK saat Konferensi Pers di kantor pusat Ditjen Pajak, Jakarta, Selasa 31 Oktober 2017.

"Kami mencermati berkembangnya sentimen negatif penurunan daya beli. Persepsi penurunan daya beli ini terus menerus menjadi perhatian kami. Kami di KSSK, melihat apakah ini persepsi atau riil," kata Sri Mulyani.

Baca juga: E-commerce Menggeliat, Ritel Konvensional Merana

Dia menjelaskan, penerimaan negara dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari seluruh sektor ekonomi tercatat positif dan cukup kuat dengan pertumbuhan dua digit. Dia menuturkan, ini menggambarkan adanya aktivitas ekonomi dalam pembayaran pajak tersebut.

"Ini yang membuat kami melakukan penelitian mengenai persepsi daya beli," Sri Mulyani mengatakan. (EBC/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: