BerandaPasar
Sabtu, 27 Okt 2017 22:42

Ekspor Batu Bara Indonesia ke Tiongkok Naik 63 Persen

Tambang batu bara Indonesia. (klikbontang.com)

Sektor komoditas batu bara Tanah Air kembali menunjukkan kenaikan signifikan seiring banyaknya permintaan

Inibaru.id – Ekspor batu bara Indonesia ke Tiongkok mengalami kenaikan yang signifikan tahun ini. Dilansir Antara, Kamis (26/10/2017), sepanjang Januari-Agustus 2017, nilai ekspor naik 63 persen dibandingkan nilai ekspor komoditas itu pada periode yang sama tahun lalu.

Menurut data Atase Perdagangan Kedutaan Besar RI di Beijing, nilai transaksi selama Januari-Agustus 2017 tercatat sebanyak US$ 1,68 miliar. Sementara pada periode yang sama sebelumnya hanya membukukan US$ 1,03 miliar.

Namun, kendati naik signifikan, angka ekspor batu bara Indonesia ke Tiongkok selama Januari-Agustus tahun ini masih di bawah Australia yang telah mencapai US$ 6,51 miliar.

"Kami berada di urutan kedua mitra impor batu bara Tiongkok dengan pangsa 17,87 persen," kata Atase Perdagangan KBRI Beijing Dandy Satria Iswara di sela-sela presentasi mengenai potensi batu bara Indonesia di ajang Pameran Batu Bara dan Mineral (CCME) 2017 di Beijing.

Posisi Indonesia berada di atas Rusia dan Mongolia yang masing-masing nilai ekspor batu baranya 1,51 miliar dolar AS dan 1,46 miliar dolar AS.

Sementara untuk jenis batu bara ringan, nilai ekspor Indonesia ke Tiongkok selama Januari-Agustus 2017 telah mencapai US$ 2,12 miliar atau naik 88,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya US$ 1,12 miliar.

Nilai ekspor batu bara ringan dari Indonesia ke Tiongkok tercatat paling tinggi, disusul Filipina, Rusia, Mongolia, dan Malaysia.

Potensi batu bara di Indonesia diperkirakan mencapai 105,187 juta ton dengan jumlah cadangan 21,131 juta ton yang tersebar di sejumlah wilayah kepulauan NKRI.

Di ajang CCME, anjungan Indonesia banyak didatangi pengunjung pameran, baik dari daratan Tiongkok mau pun mancanegara, yang ingin melihat langsung contoh batu bara dari Indonesia yang ditambang oleh PT Borneo Pasifik Global di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. (GIL/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024