BerandaPasar Kreatif
Selasa, 27 Apr 2020 15:00

Strategi 'Jemput Bola' Angkringan Pak Tung

Memesan makanan via aplikasi daring (online) jasa antar bisa menjadi pilihan selama #DiRumahAja. (Inibaru.id/ Gregorius Manurung)

Minim pembeli yang langsung datang ke angkringan Pak Tung, membuat sang pemilik mengandalkan siasat lain. Kini, orang nggak harus datang ke sana untuk menikmati menu-menu angkringan karena dapat dipesan secara online. <br>

Inibaru.id – Ketika wabah Covid-19 mulai menjadi-jadi di Indonesia, kampus saya, Universitas Diponegoro, langsung meliburkan kegiatan perkuliahan selama seminggu. Setelah itu, semua urusan belajar-mengajar berubah menjadi kuliah daring.

Hal itu nggak hanya berdampak pada kebiasaan mahasiswa seperti saya, Millens. Ilham Satrio Aji, pengelola Angkringan Pak Tung, menyatakan penjualannya berkurang setelah kebijakan itu muncul. Hal ini dirasa wajar karena pelanggan Angkringan Pak Tung yang paling besar adalah kalangan mahasiswa. Ketika libur diumumkan lalu kuliah daring dimulai, mahasiswa perantau berbondong-bondong pulang ke tempat asalnya.

“Waktu itu pas lagi musim hujan ditambah sedang corona,” ucap Ilham ketika saya temui, Selasa (21/4).

Untuk mengatasi itu, Angkringan Pak Tung sempat membuka jasa pesan-antar bernama Pak Tung Delivery. Menurut pengakuan Ilham, membuka jasa pesan-antar memang cukup membantu mengembalikan keuntungan. Menurut Ilham, keuntungannya selama musim hujan dan corona sempat turun sampai 30 persen. Ketika Pak Tung Delivery hadir, sirkulasi penjualan menjadi kembali normal.

Sayang, karena berbagai pertimbangan Angkringan Pak Tung nggak lagi menyediakan jasa delivery mandiri. Sejak 21 April 2020, Angkringan Pak Tung telah hadir di layanan pesan-antar makanan pada salah satu aplikasi jasa pesan antar online. Hal ini diakui Ilham karena awalnya Angkringan Pak Tung memang diniatkan hadir di layanan tersebut. Namun karena terbentur berbagai prosedur, proses kerjasama ini sedikit memakan waktu.

Di satu sisi, kondisi penjualan sudah menurun. Ilham akhirnya mengambil inisiatif untuk membuat Pak Tung Delivery dan mengantar sendiri pesanan. “Jemput bolah lah,” tambah Ilham.

Menu-menu Angkringan Pak Tung kini bisa kamu dapatkan dengan memesan via aplikasi jasa pesan antar online. (Inibaru.id/ Gregorius Manurung)

Setelah bergabung, Ilham merasa bebannya menjadi nggak terlalu banyak seperti ketika masih menjalankan Pak Tung Delivery. Ketika pesanan hadir, Ilham harus menyiapkan dan memasak pesanan, membungkusnya, lalu mengantarkan sendiri ke alamat pemesan.

Hal itu bisa menjadi nggak efektif jika ketika Ilham baru mau mengantar pesanan yang sudah jadi, tiba-tiba muncul pesanan baru dari alamat berbeda. Tentu saja hal ini bisa memakan waktu yang lebih lama dan akan membuat pelanggan yang baru memesan tadi menjadi jengkel sebab menunggu lama.

“Sambil bagi-bagi rezeki lah,” tambah Ilham diikuti sedikit tawa.

Namun, bagi kamu pelanggan setia Angkringan Pak Tung, harga menu-menu Angkringan Pak Tung via aplikasi bakal naik sedikit. Maklum, ada potongan 20 persen dari harga menu yang tertera.

Anggap saja kenaikan itu jadi ongkos kirim, Millens. Hihihi (Gregorius Manurung/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024