BerandaPasar Kreatif
Kamis, 11 Apr 2018 06:15

Stardivarious Indonesia, Biola Bambu dari Kudus

Karya unik biola bambu dari tangan kreatif Ngatmin, orang muda asal Kudus, Jawa Tengah. (tribunnews.com)

Di Kudus, Jawa Tengah, terdapat hasil kreasi tangan dengan mengolah bambu menjadi biola, lo. Nah, hasil kreasi unik tersebut laris di pasaran hingga ke luar kota. Bagaimana tampilannya ya?

Inibaru.id – Terkenal dengan sebutan Kota Kretek, di Kudus ada hasil kerajinan yang unik nih, Sobat Millens. Biola bambu.

Hasil kreasi bambu tersebut tercipta dari tangan Ngatmin, pemuda asal Desa Japan RT 4/RW 3, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Nggak seperti kebanyakan biola yang terbuat dari bahan kayu spruce atau cemara, Ngatmin menciptakan sebuah biola yang nggak kalah estetik dengan bahan dasar bambu.

Lantaran bambu sangat mudah dicari, Ngatmin mempunyai ide cemerlang untuk memanfaatkan bambu tersebut untuk bahan pembuatan biola. Meski nggak semua bagian biola terbuat dari bambu, keunikan alat musik tersebut tetap melekat erat.

Baca juga:
Di Kursi Bakpao Kamu Bakal Betah Berlama-lama Duduk
Motif-Motif Cantik Batik Pekalongan

Mengutip detik.com, (30/3/2018), untuk bambu yang dipakai bukanlah bambu yang baru di tebang melainkan yang telah dijemur di bawah sinar matahari sekitar enam bulan pascapenerbangan. Tujuannya biar kualitas biola jadi lebih kuat.

Oya, pembuatan biola bambu ini menggunakan jenis bambu petung dan wulung. Dari jenis petung, Ngatmin menghasilkan biola bersuara bas dan tenor. Sementara dari jenis wulung, biola tersebut bersuara alto dan sopran.

Dalam pembuatan alat musik tersebut, memang tak semua bagian biola dibuat dari bambu. Seperti ditulis tribunnews.com, ada kombinasi bahan kayu yang digunakan di bagian leher atau empat jari. Nah, untuk mempercantk tampilan pada biola, Ngatmin sengaja membuat ukiran replika berbentuk kepala manusia dan kepala naga, lo. Dari sanalah, Ngatmin memberi nama karyanya dengan sebutan Stardivarious Indonesia.

Eits, untuk menciptakan sebuah karya yang unik dan inovatif juga ada syaratnya lo, yakni pembuat harus tahu dasar pertukangan kayu, pandai mengukir, dan mengerti musik. Hal tersebut yang membuat Ngatmin yakin atas karya ciptaannya itu.

Kendati biola bukan alat musik yang populer di Kudus, Ngatmin memulai usahanya dengan aktif mengikuti pameran. Hingga kini, biola bambu buatannya laris di pasaran, bahkan ke luar kota. Ngatmin meyakini bahwa hasil karya biolanya nggak kalah dari biola buatan luar negeri.

Baca juga:
Menggalang Dana untuk Aksi Sosial lewat "Lindungi Hutan"
Pot-Pot Semen Unik ala Ridwan

Untuk biola berkualitas koleksi, Pria kelahiran 30 Oktober 1977 ini mematok harga Rp 2 juta yang berbahan kayu dan Rp 3 juta untuk biola bambu. Selain biola, Ngatmin juga membuat handcase atau tempat menyimpan biola. Pembuatan handcase tersebut sengaja diberi sentuhan Jawa berupa balutan batik kain khas Kudus. Wah semakin ciamik saja karyanya itu.

 Berkarya memang tiada batasnya, Millens. Nah, jika kamu berada di Kudus, sempatkan mampir ke Desa Japan untuk menengok karya unik Ngatmin tersebut. (IB11/E02)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: