BerandaHits
Senin, 12 Mei 2024 15:25

Asal Nama Kelurahan Kalicacing di Kota Salatiga

Kantor kelurahan Kalicacing di Kota Salatiga. (Google Street View)

Di pusat kota Salatiga, ada satu nama kelurahan yang sangat unik, yaitu Kelurahan Kalicacing. Kepikiran nggak seperti apa ya sejarah penamaan dari kelurahan ini?

Inibaru.id – Jika membahas tentang kota yang dianggap paling cocok untuk dijadikan tempat tinggal karena masih asri, tenang, namun sudah menyediakan berbagai macam fasilitas lengkap, Kota Salatiga seringkali disebut. Realitanya, kota yang ada di Jawa Tengah tersebut memang senyaman itu untuk ditinggali.

Bayangkan saja, kota yang ada di jalur utama antara Semarang dan Solo ini memiliki perguruan tinggi, banyak tempat wisata, hingga layanan kesehatan yang lengkap. Bisa dikatakan, di Salatiga, kamu sudah bisa mendapatkan semuanya.

Nah, jika kamu cermat, di Salatiga, ada banyak sekali nama wilayah yang menarik. Salah satu di antaranya adalah Kelurahan Kalicacing yang ada di pusat kota ini. Asal kamu tahu saja, Alun-alun Pancasila masuk dalam wilayah kelurahan yang masuk dalam Kecamatan Sidomukti ini.

Tapi, pernah nggak sih kamu kepikiran tentang nama dari kelurahan ini. Baik itu dalam Bahasa Jawa ataupun Bahasa Indonesia, Kalicacing bermakna sungai yang banyak cacingnya. Tapi, jika dicek, nggak banyak sungai di wilayah kelurahan ini. Yang paling kelihatan adalah sungai kecil yang ada di sebelah Jalan Kenongo. Lantas, apakah asal namanya berasal dari situ?

Ternyata bukan. Jika kita menilik situs resmi dari kelurahan ini, yaitu kalicacing.salatiga.go.id, ternyata namanya berasal dari sebuah tokoh legenda dari Boyolali bernama Joko Genthong, yaitu seorang pemuda yang dikutuk menjadi cacing oleh seorang gadis yang putus asa karena nggak mau meminangnya menjadi istri. Seperti apa ya cerita lengkapnya?

Alun-Alun Pancasila di Kota Salatiga berada di wilayah Kelurahan Kalicacing. (Google Street View)

Jadi begini, dulu, Joko Genthong tinggal di sebuah desa. Selain rajin dan ulet, Joko Genthong dikenal sebagai pemuda sakti mandraguna. Ditambah dengan kepribadiannya yang baik dan santun, dia pun menjadi idaman bagi banyak orang tua ataupun gadis-gadis di desa tempat tinggalnya.

Banyak perempuan yang kemudian memberanikan datang ke rumah orang tua Joko Genthong untuk dijadikan istri oleh sang peuda. Sayangnya, nggak ada satu pun perempuan yang menarik hatinya. Orang tuanya pun sampai kebingungan dengan hal ini.

Ada seorang perempuan yang nekat akan membunuh Joko Genthong kalau nggak mau menerima cintanya. Bukannya menerima pinangan perempuan tersebut, Joko Genthong memilih untuk pergi dari desa tersebut untuk bertapa selama berhari-hari tanpa makan dan minum

Perempuan itu bersama dengan pengawalnya kemudian mencari Joko Genthong. Ketika berhasil ditemukan, dia terkejut dengan kondisi Joko Genthong yang kurus kering dan hanya bisa menggerak-gerakkan tangan dan kakinya seperti cacing. Meski begitu, sang perempuan kembali menanyakan perihal pinangannya dulu.

Kondisi Joko Genthong sangat lemah sehingga nggak bisa menjawab pertanyaan tersebut, sang perempuan pun marah dan kemudian meminta pengawalnya untuk memaksa Joko Genthong menerima pinangan tersebut. Kalau nggak menerima, sang pengawal bisa membunuhnya saja.

Nah, tatkala sang pengawal menggerutu sambil berkata “wong kok koyo cacing” (orang kok seperti cacing), tiba-tiba tubuh Joko Genthong terus menyusut hingga menjadi cacing. Dengan cepat, cacing tersebut masuk ke mata air dan menghilang. Sejak saat itulah, wilayah itu dikenal dengan sebutan Kalicacing, Millens. (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: