BerandaKulinary
Sabtu, 11 Apr 2025 10:06

Sejarah Getuk Goreng Sokaraja; Tercipta karena Nggak Disengaja

Getuk goreng sokaraja. (Wikipedia)

Kepikiran nggak apa sih alasan terciptanya getuk goreng? Ternyata ada sejarahnya, lo! Seperti apa?

Inibaru.id – Meski teman-teman kerjanya nggak ada yang nitip atau bahkan meminta, Dwi Kurniawan yang merupakan ASN di salah satu kementerian pusat di Jakarta itu selalu berpikir untuk membawa oleh-oleh ke kantor tiap habis pulang kampung.

Pada libur lebaran kali ini, dia yang berasal dari Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, pun mempersiapkan oleh-oleh yang merupakan makanan khas di sekitar kampung halamannya. Pilihannya kemudian jatuh kepada Getuk Goreng Sokaraja khas Banyumas, kabupaten di sebelah Purbalingga.

Membawa oleh-oleh memang telah menjadi semacam "aturan nggak tertulis" di kantornya bagi siapa pun yang baru pulang kampung. Nggak perlu membawa banyak-banyak; cukup sewadah saja, lalu ditempatkan di meja, lalu siapa pun bisa mencicipinya.

Di meja itulah biasanya para pegawai berkumpul. Dengan oleh-oleh dari kampung halaman, mereka biasanya akan memulai obrolan dan bercengkerama, sehingga suasana kantor pun jadi lebih menyenangkan.

Dwi bukan tanpa alasan memilih getuk goreng, yang jika dipikir-pikir sebetulnya bukan berasal dari kampung halamannya, tapi kota di sebelahnya. Namun, dia punya maksud tersendiri.

“Lebaran 2024 aku membawa nopia, makanya pengin yang lain. Kalau bawa mendoan asli Banyumas sepertinya nggak cocok buat oleh-oleh,” selorohnya sebelum memutuskan untuk naik kereta di Stasiun Purwokerto pada Senin (7/4/2025) lalu.

Alasan lainnya, kini dia bisa membelinya dengan mudah di sebuah tempat produksi getuk goreng nggak jauh dari objek wisata air Owabong yang berlokasi dekat dengan tempat tinggalnya. Nggak perlu jauh-jauh berkendara sampai ke Sokaraja, deh.

Getuk goreng tercipta pada masa penjajahan Belanda. (Kemendikbud)

“Rasa getuk goreng yang dijual autentik kok. Yang buka usaha orang Sokaraja asli. Dia bahkan fasih bercerita tentang sejarah terciptanya getuk goreng,” tutur Dwi.

Berdasarkan hasil obtolan dengan sang penjual getuk goreng, Dwi bercerita bahwa getuk goreng adalah penganan tradisional yang diciptakan warga lokal Sokaraja bernama Sanpirngad pada 1918. Dia semula dikenal sebagai penjual getuk biasa.

Meski dagangannya laris, getuk termasuk makanan yang mudah basi kalau didiamkan dalam waktu lama. Nah, daripada basi dan dibuang percuma, Sanpirngad kemudian terpikir untuk menggorengnya agar lebih tahan lama dan bisa dijual lagi.

“Konon, getuk yang digoreng itu malah jadi lebih laris dijual daripada getuk biasa. Akhirnya, mereka jadi lebih fokus jualan getuk goreng. Menantunya, Tohirin, lalu diminta untuk mewarisi usaha Sanpirngad. Nah, kalau sekarang kamu beli getuk goreng Sokaraja dengan jenama H. Tohirin, itu dari keturunan pencipta getuk gorengnya,” cerita Dwi penuh semangat.

Getuk goreng sengaja dibentuk kecil-kecil agar bisa dimakan sekali lahap. Lebih dari itu, penganan yang satu ini sengaja ditempatkan di wadah besek tradisional agar lebih mudah dibawa ke mana-mana untuk dijadikan oleh-oleh.

Berkat inovasi inilah, kini getuk goreng Sokaraja pun kerap dijadikan buah tangan siapa saja yang mampir ke kawasan Banyumas dan sekitarnya.

Wah, ternyata seperti itu ya sejarah getuk goreng Sokaraja. Kamu pernah mencobanya belum, Millens? (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: