BerandaHits
Selasa, 13 Mei 2024 17:36

Menala Konsep Cinta ala 'Filsuf' UIN Sunan Kalijaga Fahruddin Faiz

Dr Fahruddin Faiz, ahli filsafat dari Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. (Kumparan/Fanny Kusumawardhani)

Konsep cinta terhadap sesama ala 'filsuf' UIN Sunan Kalijaga Fahruddin Faiz terdiri atas empat hakikat, yakni fitrah, amanah, majalul khoir, dan torikul Islam. Bagaimana penjelasannya?

Inibaru.id - Cinta telah diinterpretasikan orang dalam berbagai hal. Ekspresi cinta juga bermacam-macam, yang diwujudkan dalam pelbagai situasi dan keadaan. Ada yang melakukannya dengan penuh kesadaran, tapi banyak pula yang sebaliknya.

Lantas, bagaimana seorang filsuf memaknai konsep cinta di kepalanya? Dr Fahruddin Faiz, ahli filsafat dari Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, menerjemahkan cinta sebagai anugerah sekaligus amanah dari Tuhan.

Menurutnya, cinta nggak bisa ditolak, tapi harus dikelola dengan baik, terutama yang berada dalam wilayah kekuasaannya. Hal ini diungkapkan sosok karismatik itu pada acara Ngaji Kebangsaan yang digelar di Masjid Kampus Institut Pesantren Mathaliul Falah (IPMAFA) Pati, belum lama ini.

"Dalam bahasa Yunani, ada tiga tingkatan cinta yang dikenal, yakni eros, philia, dan agape," ungkap Faiz kala membedah konsep cinta, bukan hanya sebagai perasaan tapi juga praktik kehidupan, dengan gaya penyampaiannya yang hangat.

Cinta pada Sesama

Acara diskusi Ngaji Kebangsaan ini berlangsung hangat dengan banyak <i>insight </i>baru tentang makna cinta pada tingkat sosial. (Inibaru.id/ Rizki Arganingsih)

Melalui acara bertajuk "Membumikan Cinta, Merajut Persaudaraan dalam Perbedaan" ini, Faiz pun membedah ketiga tingkatan cinta tersebut. Menurutnya, eros adalah cinta yang berpusat pada diri sendiri dengan hasrat untuk memiliki.

"Philia mengutamakan pengorbanan untuk orang yang dicintai, sedangkan agape merupakan cinta tanpa pamrih yang luas dan mendalam," terangnya di hadapan para peserta yang didominasi anak muda.

Dari ketiganya, Faiz kemudian memfokuskan diskusi pada philia, yang dalam bahasa Arab dikenal sebagai mahabah. Menurutnya, mahabah adalah cinta pada sesama yang berhubungan dengan kehidupan bersama.

"Jadi, ini bukan soal cinta romantis kepada lawan jenis, tapi lebih luas mencakup cinta pada sesama manusia dan alam sekitar kita,” terangnya.

Empat Hakikat Cinta

Peserta peserta diskusi "Membumikan Cinta, Merajut Persaudaraan dalam Perbedaan" yang didominasi anak muda. (Inibaru.id/ Rizki Arganingsih)

Acara yang diselenggarakan oleh Pojok Diskusi IPMAFA yang berkolaborasi dengan Duta Damai Santri Jawa Tengah ini berlangsung menarik. Dengan metode dialog, Faiz berhasil menyihir audiens begitu mulai membahas cinta dalam upaya untuk memperkuat tali persaudaraan dan toleransi keberagaman.

Menurut pendapatnya, hakikat cinta pada sesama terdiri atas empat hal. Yang pertama, cinta adalah fitrah atau dorongan jiwa yang alami. Di sini, lanjutnya, secara alamiah orang memang cenderung senang dengan yang satu frekuensi atau punya latar belakang yang sama dengan dirinya.

"Hakikat cinta kedua adalah amanah; yakni kita bertanggung jawab merawat cinta dalam kehidupan kita; sama dengan Allah yang memberi kita tugas untuk menciptakan kerukunan meski kita hidup dalam berbagai perbedaan," jelasnya.

Dia pun melanjutkan, hakikat cinta yang ketiga adalah majalul khoir, yang artinya orang lain adalah arena kebaikan bagi kita. Dalam hal ini, Faiz mengungkapkan, ada banyak kebaikan yang membutuhkan keberadaan orang lain agar kebaikan tersebut bisa terlaksana.

"Hakikat yang terakhir adalah torikul Islam, yakni cinta sebagai jalan untuk memperbaiki diri," papar lelaki kelahiran Mojokerto, 16 Agustus 1975 tersebut. "Kehadiran orang lain dapat melengkapi kekurangan kita, karena pada dasarnya tiap orang memang memerlukan orang lain dalam hidupnya.”

Begitulah kata Dr Faiz. Hm, jika keempat hakikat cinta tersebut bisa diresapi setiap manusia di muka bumi ini, pertikaian yang dipicu oleh perbedaan keyakinan atau pandangan kayaknya bakal banyak berkurang, ya? (Rizki Arganingsih/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: