BerandaTradisinesia
Rabu, 14 Mei 2024 15:04

Perjalanan Biksu Thudong Tahun Ini akan Start dari Kota Semarang

Momen perjalanan Biksu Thudong 2023 saat melewati Vihara Buddha Jayanti. (Inibaru.id/ Fitroh Nuriksan)

Menyambut Hari Raya Waisak pada 23 Mei 2024, 'biksu thudong' akan melakukan perjalanan spritual yang start dari Kota Semarang.

Inibaru.id - Perjalanan "Biksu Thudong" asal Thailand menyambut Waisak yang tahun lalu dimulai dari Jakarta, kali ini bakal mengambil start dari Kota Semarang. Seperti tahun lalu, mereka akan merayakan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur dan Candi Muaro Jambi.

Koordinator Biksu Thudong 2024 Kota Semarang Wahyudi Saptihala menuturkan, alasan para biksu thudong memulai di Kota Lunpia adalah untuk menghemat energi lantaran setelah menunaikan ibadah Waisak di Candi Borobudur, mereka akan langsung bertolak ke Jambi untuk memenuhi undangan gubernur setempat.

Wahyudi mengungkapkan, Vihara Sima 2500 Buddha Jayanti di Wungkal Kasap, Kelurahan Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik, akan menjadi titik pertama perjalanan biksu thudong. Alasannya, karena tempat ini sarat dengan unsur sejarah.

"Vihara inilah tempat kali pertama berdiri Sima pada 1959," terangnya kepada Inibaru.id, Minggu (12/5/2024). "Selain itu terdapat peran dan jasa besar Jenderal Gatot Subroto dalam mendukung Bhikkhu Ashin Jinarakkhita untuk mendirikan Vihara Sima 2500 Buddha Jayanti di Bukit Kassapa."

Diikuti 40 Biksu

Selama menjalani perjalanan spritual, para biksu thudong akan jarang melewati lembah dan hutan. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Sebanyak 40 biksu tercatat akan mengikuti perjalanan biksu thudong tahun ini, yang terdiri atas 30 biksu dari Thailand dan 10 biksu lokal. Rencananya, upacara pelepasan para biksu tersebut akan dihadiri pelbagai tokoh, mulai dari wali kota, tokoh lintas agama, mahasiswa, dan lain-lain.

"Cucu Jenderal Gatot Subroto juga akan hadir menyaksikan langsung peristiwa bersejarah di Bukit Kassapa; tempat kakek beliau mendukung Bhikkhu Ashin Jinarakkhita menorehkan jejak karya menabur benih Dharma di Nusantara pada masa awal," tutur Wahyudi.

Menurut Wahyudi, selepas menyambutan singkat di Vihara Buddha Dippa, Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunungpati, para akan melewati jalur sakal di Hutan Bukit Kassapa dan Hutan Pakintelan yang memiliki luasan wilayah sekitar 200 hektare.

"Para biksu juga akan menembus kedalaman hutan kota dan menyebrangi sungai Kaligarang yang berbatasan dengan Kelurahan Pundakpayung," jelasnya.

Dimeriahkan Pesta Rakyat

Pada 2023, sambutan masyarakat Indonesia terhadap biksu thudong dari Thailand cukup meriah. (Radarslawi/Yeri Noveli)

Sama halnya dengan tahun lalu, kehadiran para biksu thudong di Kota Semarang juga akan disambut meriah dengan adanya pesta rakyat. Dalam pergelaran tersebut, para siswa dari sejumlah sekolah di Semarang bakal menampilkan pentas seni budaya lintas agama.

Wahyudi berharap, kehadiran Biksu Thudong Internasional 2024 di Kota Semarang ini bisa menjadi ajang keakraban bagi seluruh lapisan masyarakat, salah satunya dengan keberadaan pesta rakyat yang akan diikuti oleh berbagai pihak.

"Mari jadikan ini sebagai ajang keakraban, salah satunya dengan bergotong royong untu nyengkuyung biksu thudong sesuai minat dan kemampuan masing-masing," tandasnya.

Selamat datang di Kota Semarang, para biksu yang akan melakukan perjalanan ke Candi Borobudur! Semoga lancar dan nggak ada hambatan selama dalam perjalanan, ya! (Fitroh Nurikhsan/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Cantiknya Deburan Ombak Berpadu Sunset di Pantai Midodaren Gunungkidul

8 Nov 2024

Mengapa Nggak Ada Bagian Bendera Wales di Bendera Union Jack Inggris Raya?

8 Nov 2024

Jadi Kabupaten dengan Angka Kemiskinan Terendah, Berapa Jumlah Orang Miskin di Jepara?

8 Nov 2024

Banyak Pasangan Sulit Mengakhiri Hubungan yang Nggak Sehat, Mengapa?

8 Nov 2024

Tanpa Gajih, Kesegaran Luar Biasa di Setiap Suapan Sop Sapi Bu Murah Kudus Hanya Rp10 Ribu!

8 Nov 2024

Kenakan Toga, Puluhan Lansia di Jepara Diwisuda

8 Nov 2024

Keseruan Pati Playon Ikuti 'The Big Tour'; Pemanasan sebelum Borobudur Marathon 2024

8 Nov 2024

Sarapan Lima Ribu, Cara Unik Warga Bulustalan Semarang Berbagi dengan Sesama

8 Nov 2024

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024