Inibaru.id – Di bulan puasa ini, Rokimun masih disibukkan dengan renovasi rumah bagian belakang. Dia memang nggak ikut bekerja untuk mengurus renovasi karena sudah ada beberapa tukang. Tapi, dia juga nggak hanya bisa mengawasi atau berpangku tangan. Agar proses renovasi bisa segera selesai sebelum Lebaran, dia pun ikut membantu mengurus pemasangan ubin keramik untuk lantainya.
Warga Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang ini memang unik. Mereka nggak memakai lantai kayu yang lebih hangat dan memilih untuk tetap memakai ubin keramik. Padahal, suhu udara sehari-hari di sana cukup dingin untuk wilayah Indonesia. Untuk menyiasatinya, mereka pun akan membeli karpet meteran panjang yang mereka sebut dengan ‘babut’.
“Sudah jadi kebiasaan di sini, kalau lantai ya memakai ubin keramik. Kalau zaman dahulu ya tegel. Soalnya tampilannya bagus untuk rumah. Meski pada akhirnya nanti sebagian ubin juga akan ditutupi dengan babut,” ucap Rokimun pada Jumat (7/3/2025).
Nah, karena ubin keramik yang sudah dia pesan dari toko bangunan terdekat telah sampai. Rokimun pun membantu para tukang di rumahnya dengan cara merendam ubin-ubin tersebut di ember berukuran lebar sebelum ubin-ubin tersebut dipasang. Apa ya alasan dari proses ini?
Usut punya usut, hal ini disebabkan oleh bagian dasar ubin yang punya banyak pori. Artinya, pada pori-pori itu juga banyak udaranya. Nah, agar bisa melekat di dasaran lantai, ubin harus direkatkan dengan semen. Kalau yang direkatkan dengan semen itu adalah ubin kering dengan banyak udara pada bagian dasarnya, maka ubin bakal lebih mudah retak, lepas, atau bahkan rusak di kemudian hari.
“Biasanya saya rendam sampai gelembung-gelembung udaranya hilang. Setelah diangkat dari air, para tukang bisa segera memasangnya,” lanjut Rokimun.
Baca Juga:
Tanda Kamu Harus Mengepel Lantai RumahTapi, ternyata nggak semua ubin keramik yang akan dipasang Rokimun dan tukang bangunan lainnya di rumah tersebut direndam di dalam air, lo. Beberapa dibiarkan saja karena akan dipotong untuk dijadikan potongan ubin yang nantinya ditempatkan mepet dengan tembok.
“Dipotong dulu. Kalau sudah pas ukurannya, baru direndam dan ditempel ke lantai yang mepet dengan tembok. Jadi bisa pas dan awet. Kalau dipotong setelah direndam, bisa-bisa ujung hasil pemotongan jadi bergerigi atau malah pecah,” terangnya.
Hm, ternyata itu ya, Millens alasan mengapa ubin keramik direndam dulu sebelum dipasang di lantai. Kamu pernah melihat proses perendaman ini secara langsung, nggak, nih? (Arie Widodo/E05)