BerandaHits
Minggu, 11 Mei 2024 19:01

Jokowi Resmikan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan program pendidikan dokter spesialis berbasis rumah sakit. (dok. Kemenkes)

Keberadaan dokter sangat vital untuk memberi pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Sayangnya, rasio jumlah dokter dengan penduduk di Indonesia masih sangat kurang.

Inibaru.id - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) secara resmi meluncurkan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Berbasis Rumah Sakit Pendidikan pada Senin (6/5). Acara peluncuran tersebut digelar di RSAB Harapan Kita, Jakarta.

Program ini sangat penting mengingat Indonesia memiliki rasio dokter yang rendah, yaitu hanya 0,47 dokter per 1.000 penduduk. Hal ini menempatkan Indonesia pada peringkat ke-147 di dunia.

Saat ini, jumlah dokter umum di Indonesia hanya sebanyak 156.310 orang. Namun, untuk mencapai target rasio 1 dokter umum per 1.000 penduduk, Indonesia masih kekurangan sebanyak 124.294 dokter umum. Setiap tahunnya, rata-rata terdapat sekitar 12.000 lulusan dari 117 fakultas kedokteran di Indonesia.

Di sisi lain, jumlah dokter spesialis di Indonesia mencapai 49.670 orang. Namun, menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), rasio ideal dokter spesialis adalah 0,28 per 1.000 penduduk.

Artinya, Indonesia masih kekurangan sebanyak 29.179 dokter spesialis. Setiap tahunnya, rata-rata terdapat sekitar 2.700 lulusan dari 24 fakultas kedokteran yang menyelenggarakan pendidikan dokter spesialis.

Selain itu, distribusi dokter spesialis di Indonesia juga nggak merata, dengan sekitar 59% di antaranya terkonsentrasi di Pulau Jawa.

Selama ini, dokter spesialis hanya terkonsentrasi di Pulau Jawa. (Shutterstock)

“Oleh sebab itu, saat ini harus ada terobosan, kita harus membuat terobosan, kita harus berani memulai. Dengan 24 fakultas kedokteran yang dapat menyelenggarakan pendidikan dokter spesialis dan 420 rumah sakit dari 3.000 RS di Indonesia berpotensi menjadi Rumah Sakit Pendidikan, ini harus dijalankan bersama-sama agar segera menghasilkan dokter spesialis yang sebanyak-banyaknya dengan standar Internasional,” tutur Jokowi.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bertekad mengatasi masalah distribusi dokter yang tidak merata, masalah yang belum terselesaikan selama 79 tahun.

Kemenkes merumuskan kebijakan rencana untuk 15 tahun ke depan, salah satunya adalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan.

Saat ini, dengan hanya 2.700 lulusan per tahun, diperlukan lebih dari 10 tahun untuk memenuhi kebutuhan akan dokter spesialis. Namun, dengan pendekatan berbasis rumah sakit, pemenuhan dokter spesialis dapat dipercepat dari 10 tahun menjadi sekitar 5 tahun.

“Kita perlu mendistribusikan sekitar 29.000 dokter spesialis sampai ke level kabupaten/kota dan ini akan secara dinamis kita lakukan,” ujar Menkes Budi.

Dari segi kualitas, dokter spesialis yang lulus dari program berbasis rumah sakit ini setara dengan dokter spesialis lulusan program pendidikan di luar negeri.

Kemenkes melibatkan seluruh kolegium di Indonesia dan dari luar negeri serta Accreditation Council for Graduate Medical Education (ACGME) sebagai organisasi akreditasi yang menetapkan standar pendidikan rumah sakit dari rumah sakit pendidikan terkemuka seperti Mayo Clinic dan Johns Hopkins Hospital.

“ACGME untuk bantu memastikan semua standar lulusan rumah sakit pendidikan di Indonesia sama dengan standar dari John Hopkins dan Mayo Clinic,” kata Menkes Budi.

Semoga program ini bisa menghasilkan lulusan dokter berkualitas sehingga masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan yang memadai ya, Millens! (Siti Zumrokhatun/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: