BerandaHits
Minggu, 11 Mei 2024 11:30

Demi Kesehatan, Peralatan Dapur Ini Harus Dibuang karena Terlalu Usang

Ada beberapa peralatan memasak yang sebaiknya nggak digunakan lagi karena sudah terlalu usang. (Nagakomodo)

Ada peralatan dapur yang bisa menjadi sumber penyakit jika digunakan. Itu adalah peralatan yang sudah usang dan menjadi tempat tumbuhnya bakteri. Apa saja peralatan dapur itu?

Inibaru.id - Kita tentu ingin menyajikan makanan yang sehat dan baik bagi anggota keluarga. Tapi, nggak hanya bahan makanan berkualitas saja yang mesti kita perhatikan. Di dapur, kita juga harus mengecek peralatan-peralatan, apakah masih layak digunakan atau nggak.

Peralatan dapur umumnya terbuat dari bahan-bahan seperti plastik, stainless , logam, silikon, hingga kayu. Beberapa di antaranya bisa saja sudah terlalu usang dan justru akan menimbulkan masalah kesehatan jika tetap kita gunakan.

Dilansir dari Mashed, peralatan dapur berikut ini sebaiknya kamu "pensiunkan" untuk mencegah hal buruk terjadi. Apa saja itu?

1. Spon Cuci Piring

Spons cuci piring digunakan untuk membersihkan permukaan alat makan yang kotor. Penting mengganti spons secara berkala agar peralatan makan tetap higienis.

Spons yang nggak diganti bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri. Lingkungan spons yang lembab ini bisa menjadikannya tempat yang sempurna bagi bakteri, seperti E. coli dan Salmonella.

Cara terbaik adalah mengganti spons seminggu sekali untuk memastikan kebersihan dapur yang optimal. Alternatifnya, pertimbangkan untuk beralih ke kain lap atau scrubber yang dapat digunakan kembali, yang lebih mudah dibersihkan dan nggak rentan terhadap pertumbuhan bakteri.

2. Wajan Antilengket

Wajan antilengket memiliki lapisan agar dapat memasak dengan mudah tanpa minyak atau butter. Lapisan itu berasal dari senyawa bernama polytetrafluoroethylene (PTFE).

Proses memasak akan tetap baik jika wajan yang digunakan nggak memiliki goresan. Jika wajan yang kamu miliki itu sudah tergores permukaannya, sebaiknya jangan gunakan lagi, karena bisa menciptakan celah-celah kecil tempat bakteri berkembang baik.

Celah tersebut bisa meningkatkan risiko penyakit bawaan berkembang di makanan. Selain itu, goresan ini dapat mengganggu integritas lapisan antilengket, sehingga menyebabkan makanan gosong dan terlepasnya bahan kimia berbahaya.

3. Peralatan Plastik

Peralataan masak yang terbuat dari plastikn bisa menyebabkan kanker. (Jackmall)

Dari sekian banyak material untuk peralatan memasak, sebaiknya kamu hindari pemakaian alat memasak plastik.

Saat peralaatan masak plastik terkena suhu di atas 70 derajat Celsius, maka racun yaang disebut oligomer bisa mudah berpindah ke dalam makanan yang dimasak. Konsumsi oligomer tersebut telah dikaitkan dengan masalah hati dan tiroid, serta peningkatan risiko kanker.

4. Cangkir Retak

Cangkir digunakan untuk menikmati minuman yang hangat. Jika terlalu sering menggunakannya memang bisa menyebabkan retakan kecil. Sebaiknya jangan digunakan lagi kalau memang cangkir sudah retak.

Barang pecah belah yang terkelupas menimbulkan tepian yang bergerigi. Ini bisa menjadi tempat bakteri bersembunyi, sehingga meningkatkan risiko kontaminasi selama persiapan dan penyajian makanan.

5. Bumbu yang Sudah Lama

Bumbu kering kerap disimpan dalam waktu yang lama. Meski tetap bisa dipakai untuk membumbui makanan, sebaiknya buang saja dan menggantinya yang baru.

Jika sudah melewati batas waktu yang telah ditentukan, bumbu itu bisa menjadi nggak enak rasanya dan aromanya hilang. Apalagi jika kelembapan masuk ke dalam stoples, bisa menyebabkan bumbu bubuk menjadi keras atau menggumpal.

Nah, ayo mulai perhatikan kesehatan anggota keluargamu dengan mensortir peralatan dapur, ya! Jika sudah banyak yang harus dibuang, mungkin sekaranglah saatnya kamu harus belanja perabotan. (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: