BerandaPasar Kreatif
Jumat, 30 Apr 2020 16:04

Nasib 'Renyah' Bisnis Kue Kering Rumahan di Tengah Pandemi

Meski mengalami penurunan pesanan kue kering, Nisa tetap bersemangat membuat kue kering pesanan pelanggan. (Inibaru.id/ Rafida Azzundhani)

Bisnis kue kering rumahan biasanya menjadi bisnis potensial menjelang lebaran. Tapi, tampaknya tahun ini bakalan beda. Pandemi corona sukses menggoyang para pengusaha kue kering rumahan.

Inibaru.id – Para pelaku bisnis kue kering rumahan mengaku mengalami penurunan omzet hingga 50 persen. Beberapa pelaku usaha kue kering rumahan di Kabupaten Kudus juga merasakan hal yang sama.

Penurunan omzet yang begitu drastis turut dialami oleh Nonami Kitchen. Ahsanul Fathiyyatun Nisa, pemilik Nonami Kitchen mengaku jika mengalami penurunan omzet hingga 50 persen.

Ketika saya temui pada Selasa (28/4), Nisa bercerita jika tahun lalu pesanan kue kering Nonami Kitchen sudah mencapai 200 toples. Hebatnya, perempuan 27 tahun ini sudah menutup order sejak awal puasa. Tapi, kesuksesan itu nggak lagi dialaminya Ramadan tahun ini. Baru 100 toples kue kering yang masuk daftarnya.

Akibat pandemi, harga bahan baku naik hingga 10 sampai 20 persen. Tentu hal ini membuatnya pusing.

Tapi, Nisa nggak kehabisan akal. Sebagai langkah mengatasi penurunan pesanan akibat corona, Nisa memberikan promo kepada pelanggan. Bagi pelanggan yang membeli minimal 3 toples kue kering, akan mendapat potongan harga Rp 5 ribu setiap toplesnya.

Berbagai jenis produk kue kering Nonami Kitchen. (Inibaru.id/Rafida Azzundhani)

Layanan pengantaran gratis juga diberikan Nisa kepada pelanggan di wilayah Kudus. Syaratnya, minimal pesanan 3 toples kue kering. Langkah ini juga diambilnya demi mendukung anjuran pemerintah untuk di rumah saja.

Untuk mengantisipasi lebaran yang mungkin nggak semeriah tahun lalu, Nisa membuat brownis. Siapa sangka produk ini laris manis. “Apa karena orang-orang pada di rumah, jadi bawaannya pada pengen nyemil,” ungkap Nisa.

Awal Ramadan ini, sudah ada sekitar 20 orang yang memesan brownis buatannya. Satu orang bisa pesan 4 sampai 8 loyang brownis, lo. Pelanggannya kebanyakan dari Jakarta. FYI, Nisa menjamin kue buatannya ini tahan lebih dari seminggu.

Penurunan pesanan kue kering juga dirasakan Vira, pemilik usaha kue kering Zie’s Delight. Omzet usaha kue kering miliknya pun mengalami penurunan sebesar 20 persen.

Zie's Delight tetap produksi di tengah pandemi. (Inibaru.id/Rafida Azzundhani)

Menurutnya, hal itu terjadi lantaran adanya anjuran physical distancing. “Mungkin nanti lebaran kan orang nggak banyak silaturahmi,” kata Vira.

Bahan baku pembuatan kue kering juga mulai susah dicari. Demi menjaga kualitas produk, Vira nggak sembarangan menggunakan bahan baku Millens. Mengingat situasi sedang seperti ini, tadinya Vira berencana hanya akan menjual kue ready stock. Tapi rupanya, minat pelanggan akan kue kering masih lumayan tinggi. “Tapi banyak yang WA saya, minta pesen kue kering. Ya sudah lah, akhirnya kita buka juga sistem pre order,” ungkapnya.

Promo menarik juga menjadi strategi yang dipilih Vira untuk menghadapi penurunan pelanggan akibat corona. Meski baru rencana, Vira berujar jika akan memberikan potongan harga untuk pembelian minimal.

Jangan khawatir tentang kebersihan, Vira sangat mengutamakan kebersihan dalam proses produksi kue kering Zie’s Delight. “Kalau asisten rumah tangga saya bantuin buat kue kering, mereka harus bermasker, terus tangannya harus bersih,” kata Vira.

Kamu sudah nyetok kue kering belum, Millens? (Rafida Azzundhani/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: