Inibaru.id - Konser NCT 127 di Jakarta awal November 2022 lalu harusnya jadi momen spesial bagi Amaliyah. Sudah lama dia berharap bisa ketemu langsung dengan boy group Korsel yang jadi pujaan hatinya tersebut. Sayang, mimpi itu terpaksa ditepis lantaran dia jatuh sakit dua hari menjelang show.
Malu-malu, ibu satu anak itu mengatakan sempat menangis beberapa hari hingga membuat seisi rumah heboh.
"Aku tuh sudah crush banget sama mereka (NCT) bertahun-tahun. Kecewa dong pastinya!" seru Lia, sapaan akrabnya, kepada Inibaru.id belum lama ini.
"Drama" semacam ini mungkin nggak cuma dialami Lia, tapi juga para pencinta K-pop lain di Tanah Air. Sejak demam Korea melanda Indonesia sekitar 2006, para penggemar musik dan film asal Negeri Gingseng memang meningkat signifikan.
Nggak hanya menggemari, sebagian dari mereka bahkan memuja para penyanyi dan artis Korea tersebut. Bahkan, nggak jarang para penggemar ini mau merogoh kocek dalam-dalam untuk membeli poster, pernak-pernik, bahkan tiket konser yang harganya sampai jutaan rupiah.
"Sudahlah, jangan ngomongin logika kalau behadapan dengan penggemar garis keras kayak aku," kelakar perempuan berjilbab tersebut. "Selama kami nggak ganggu orang lain, biarin deh!"
Alasan yang Berbeda-beda
Lia mengaku nggak terlalu fanatik dengan K-Pop. Dia menyukai musik pop Korea yang easy listening dan enak buat nge-dance serta penyanyinya yang ganteng-ganteng. Kecintaan itu, lanjutnya, nggak sampai membuatnya mati-matian membela pujaan hatinya tersebut.
"Tiap orang punya alasan berbeda untuk nge-fan. Kalau aku, wujud kecintaanku palingan lebih ke beli koleksi album atau nonton konsernya kalau memungkinkan," jelas perempuan yang mengaku rutin menyisihkan sedikit gaji bulanannya untuk nonton konser musik itu.
Sedikit berbeda dengan Lia, Nissa Putri justru mengaku nggak keberatan mengeluarkan uang cukup besar untuk membeli pernak-pernik seperti photo card atau aksesori resmi yang dikeluarkan para idol (sebutan untuk bintang Korea) pujaannya, yakni BTS.
"Kalau ditotal mungkin sampai jutaan rupiah, tapi itu nggak sekali beli, ya!" terang mahasiswa Sastra Inggris di sebuah kampus negeri di Kota Semarang ini.
Nissa bersedia merogoh kocek dalam-dalam untuk memuaskan kecintaannya pada BTS karena menurutnya boy group yang beranggotakan tujuh personel itu telah menjadi mood booster-nya dalam situasi apa pun.
"Lagu-lagu BTS itu relate banget sama kehidupan saya. Bikin semangat dalam tiap kondisi," celetuknya, lalu tertawa.
Memberi Pengaruh Positif
Pengaruh positif juga dirasakan Feraldinda. Perempuan yang nggak punya kecintaan khusus pada salah satu idol atau grup tertentu itu mengaku mendapatkan banyak insight berkat kegemarannya pada K-pop, terutama jogetnya.
"Waktu SD aku sempat diminta nge-dance untuk acara perpisahan. Nah, pelatih dance-ku kala itu kasih materi K-pop. Dari situlah aku jadi suka K-pop, sampe sekarang,” kata dia.
Bagi dia, selain idolnya yang cantik dan cakep, hal yang membuatnya selalu tertarik pada K-pop adalah tariannya yang energetik dan enak dilihat. Hal tersebut, lanjutnya, membuat dirinya jadi suka nge-dance juga.
"Dari K-pop jadi suka nge-dance. Sekarang malah jadi dancer," terang perempuan murah senyum tersebut.
Sebelas dua belas dengan Feraldinda, pengaruh positif pun dirasakan Ikha, mahasiswa di sebuah universitas di Semarang yang mengaku "terjerumus" dengan K-pop karena diracuni sahabatnya. Menurutnya, perkenalan dengan K-pop membuat mentalnya lebih sehat.
"K-pop itu menjadi semacam pelampiasan; healing dari masalah-masalah yang saya hadapi," ujarnya. "Tapi, aku nggak beli aksesori atau merchandise para idol yang harganya sampai jutaan rupiah itu. Nggak suka."
Ikha mengaku lebih menjadikan para idol sebagai motivator sekaligus role model untuk meraih cita-citanya. Selain itu, kegemaran pada K-pop juga dia jadikan sebagai sarana untuk mempunyai lebih banyak teman di dunia maya.
“Para idol ini pendidikannya tinggi. Saya jadi lebih semangat ngejar cita-cita. Termotivasi. Terus, makin percaya diri juga," tandas perempuan riang tersebut.
Untuk alasan-alasan positif yang membuat seseorang bahagia atau berumur panjang, membeli album, nonton konser, atau berburu pernak-pernik para idol K-pop tentu saja nggak bisa disalahkan. Eits, tapi jangan sampai bujetnya diambil dari uang yang seharusnya untuk kebutuhan sehari-hari ya, Millens! (Galih Octav Pradana/E03)