BerandaPasar Kreatif
Kamis, 15 Jun 2022 14:00

Meraup Rezeki dari WC Umum Pasar Peterongan ala Endang

Ilustrasi: WC umum di pasar. (Solopos/Rudi Hartono)

Seorang perempuan bernama Endang Triningsih sudah bertahun-tahun menjadi pengelola WC umum di Pasar Peterongan, Kota Semarang. Seperti apa ya suka dukanya menjalani profesi yang sangat nggak biasa ini?

Inibaru.id – Kamu pasti dengan mudah menemukan WC umum di tempat-tempat yang ramai dikunjungi masyarakat. SPBU, pasar, terminal, dan tempat lain merupakan tempat yang memiliki fasilitas ini. Biasanya, di tempat-tempat itu, ada penjaga atau orang yang ditugaskan untuk membersihkannya secara rutin.

Selain itu, ada juga kotak yang jadi tempat orang memberikan uang sebagai tanda terima kasih karena sudah memakai WC umum tersebut.

Salah satu orang yang mengurus WC umum tersebut adalah Endang Triningsih. Dia mengelola WC umum di Pasar Peterongan, salah satu bangunan cagar budaya di Kota Semarang. Lokasi WC umum yang dia kelola ada di dekat zona konveksi serta kuliner, Millens.

“Saya hanya meneruskan usaha bapak saya dulu, sekitar 46 tahun lalu,” cerita Endang, Senin (13/6/2022).

Sebelum Pasar Peterongan mengalami revitalisasi, Endang sebenarnya punya lahan WC umum yang sudah dikelola oleh orang tuanya. Lahan ini nggak jauh dari bangunan pasar. Meski punya lahan sendiri, dia tetap membayar retribusi ke Dinas Perdagangan sebesar Rp 1,2 juta per bulan dan mengurus hal-hal lain seperti kebutuhan air dan listrik.

Memang, saat direvitalisasi, bisnis WC umum Endang berhenti sejenak. Untungnya, pada 2018, usahanya kembali berjalan. Bahkan, rezeki yang dia dapat semakin berlipat karena dia justru mendapatkan lahan di dalam pasar.

“Sejak pindah (ke dalam pasar), saya yang jadi pengelolanya (menggantikan orang tua). Sistemnya lelang. Namun kebetulan saya ditawari duluan. Apalagi usaha ini dulunya kan punya orang tua saya,” cerita Endang.

Ilustrasi: WC umum di pasar harus dibersihkan berkala. (Tribunjakarta/Muhammad Rizky Hidayat)

Sebenarnya, WC umum yang dikelola Endang tidak memiliki banyak bilik. Untuk laki-laki saja, hanya ada dua kamar mandi serta WC. Bilik untuk perempuan lebih banyak, yaitu ada empat. Selain karena keterbatasan lahan, Endang mengakui hal ini membuat WC umum tersebut lebih mudah dirawat kebersihannya, khususnya dari bau nggak sedap atau pesing yang biasanya cukup mengganggu.

Endang nggak mengelolanya sendiri. Ada dua orang yang dia pekerjakan bergantian pagi serta siang. Mereka nggak cuma diminta untuk menjaga kotak iuran, melainkan juga memastikan kebersihan WC umum yang kebanyakan dipakai oleh pedagang serta pelanggan Pasar Peterongan.

“Setiap hari ada dua yang jaga, mulai pukul 01.30 dini hari sampai pukul 08.00, kemudian ganti orang sampai pasar tutup,” lanjut Endang.

Sayangnya, dia menolak membuka berapa banyak penghasilan per bulan dari bisnis WC umum ini. Endang hanya mau membuka tarif WC umumnya, yaitu Rp 2 ribu bagi pengunjung pasar yang buang air besar atau kecil dan Rp 3 ribu jika ingin mandi. Kalau pedagang pasar, tarifnya dipukul rata Rp 1.000. Satu hal yang pasti, dia nggak merasa kekurangan rezeki dari bisnis yang nggak biasa ini.

Kamu pernah kepikiran nggak untuk menggeluti bisnis seperti Endang, Millens? (Rad/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: