BerandaPasar Kreatif
Minggu, 5 Jul 2025 15:06

Memulai Usaha sejak Duduk di Bangku Kuliah, Mungkinkah?

Ilustrasi: Kampus adalah target pasar yang jelas, maka memulai bisnis sejak masih duduk di bangku kuliah sangat penting untuk dilakukan. (Prasetiyamulya)

Ide segar dan tren kekinian adalah makanan sehari-hari mahasiswa. Kampus juga bisa menjadi target pasar yang jelas dengan mitra bisnis yang pastinya berjibun. Maka, mungkinkah bisnis dibangun sejak duduk di bangku kuliah?

Inibaru.id - Namanya Raka Wibisono, mahasiswa semester lima di sebuah kampus negeri di Kota Semarang. Di balik tugas kuliah dan organisasi, dia menjalankan usaha kue bronis dan keik yang dia pasarkan lewat Instagram.

“Awalnya cuma jualan ke teman kos dan kampus, sekarang kirimannya bisa sampai ke luar kota,” tuturnya via pesan singkat, Jumat (4/7/2025).

Raka adalah satu dari banyak anak muda yang memilih membangun usaha bahkan sebelum lulus kuliah. Di balik laptop dan buku-buku kuliah, para mahasiswa ini juga merintis toko online, membuka layanan digital, bahkan memproduksi makanan sendiri dari dapur kosan.

Pertanyaannya, seberapa realistis bisnis bisa berjalan beriringan dengan kuliah?

Kuliah Lulus, Bisnis Mulus

Menjawab pertanyaan apakah bisnis bisa berjalan beriringan dengan kuliah, jawabannya adalah bisa. Namun, jauh lebih berat ketimbang kamu hanya melakoni salah satunya. Kenapa? Karena kita tengah memainkan dua peran penting sekaligus.

Keduanya menuntut waktu, tenaga, dan konsistensi. Namun, jika dikelola dengan tepat, bisnis bisa menjadi sarana belajar langsung tentang manajemen, pemasaran, bahkan kegagalan. Secara garis besar, keduanya juga memiliki kemiripan dari segi alur, managemen, dan tujuan.

Menurut data dari EntrepreneurHub Kementerian Koperasi dan UKM, 43 persen mahasiswa IPB menyatakan ingin menjadi wirausahawan, bukan hanya pekerja setelah lulus. Artinya, minat untuk menjadi pelaku usaha sudah muncul sejak masa kuliah.

Mereka adalah apa yang disebut oleh tim KemenkopUKM sebagai opportunity entrepreneur atau pengusaha yang muncul bukan karena terdesak, tapi justru lantaran mampu melihat peluang. Hm, kuliah lulus, bisnis pun berjalan mulus!

Peran Krusial Kampus

Untuk mendorong semangat ini, program kewirahusahaan bentukan kampus menjadi sangat krusial karena akan memberikan ruang praktik yang suportif untuk para mahasiswa yang pengin berusaha. Hal ini pula yang dirasakan Raka.

"Berawal dari program kewirausahaan di kampus, saya mulai mengembangkan bisnis tersebut dibantu taman-teman. Jaringan di kampus memudahkan saya dalam hal pemasaran. Pihak universitas juga sangat mendukung pengembangan diri semacam ini," terangnya.

Sebagaimana yang dirasakan Raka, program kewirausahaan juga menjadi jalan Annastasia untuk memulai bisnis fesyen preloved yang telah dimulai sejak zaman kuliah. Kampus, dia menyebutkan, sangat membantunya membangun mental bisnis, memahami strategi pemasaran, dan mudah membentuk tim.

"Saya mulai bisnis dengan jual item fesyen bekas dari teman-teman. Sebagai anak marketing, program kewirausahaan menjadi ruang praktik yang pas untuk mengasah teori dan membangun fondasi bisnis," tutur perempuan 35 tahun ini.

Tantangan yang Dihadapi

Ilustrasi: Berjualan baju secara daring bisa menjadi salah satu ide bisnis yang bisa dilakukan sembari kuliah. (Naikreatif)

Meski terlihat menjanjikan, bukan berarti kuliah sembari membangun bisnis nggak memiliki tantangan. Dirangkum dari sejumlah sumber, berikut adalah beberapa tantangan yang biasanya dihadapi:

1. Manajemen waktu

Kuliah tetap jadi prioritas, sementara bisnis butuh perhatian terus-menerus. Solusinya: buat jadwal kerja fleksibel, bikin sistem, dan batasi jam operasional bisnis.

2. Modal terbatas

Banyak yang memulai dari tabungan pribadi, patungan dengan teman, atau mencari program hibah dari kampus. Namun, tentu saja modal yang terkumpul mungkin nggak banyak. Maka, mulailah dengan usaha mikro, yang penting perputaran uang berlangsung cepat.

3. Kurang pengalaman

Karena merintis usaha sendiri, tentunya kita belum punya sistem. Padahal, dalam bisnis, sistem adalah kunci utama. Di sinilah komunitas, mentor, dan program pelatihan berperan penting.

4. Tekanan sosial dan ekspektasi

Tak sedikit yang ragu untuk memulai karena takut dinilai “belagu” atau “sok usaha”. Padahal, semua wirausahawan hebat juga pernah mulai dari nol.

5. Menyerah karena tampak stagnan

Menurut Aidil Amin Effendy dari Universitas Pamulang, dua faktor terpenting dalam keberhasilan bisnis mahasiswa adalah ketersediaan modal dan komitmen pribadi. Untuk faktor terakhir, komitmen untuk nggak menyerah di tengah jalan sangat diperlukan.

"Faktor lain seperti lokasi usaha, pengalaman, kemampuan berbisnis, motivasi, dan promosi digital juga berperan besar," terangnya, belum lama ini.

Persiapkan Mental dan Strategi

Jangan terlalu percaya dengan buku atau motivator yang mengatakan bahwa bisnis bisa berjalan dalam enam bulan atau balik modal dalam setahun, karena konon, pengusaha memerlukan konsistensi sekurangnya 10 tahun untuk melihat hasil dari usaha yang dijalankannya.

Maka, persiapkanlah mental dan strategi terbaikmu. Founder Titi Food, Minarty Buo, menegaskan bahwa mentalitas adalah modal pertama karena tantangan dan risiko pasti datang. Hanya dengan mental pantang menyerah, pengusaha kuliner berupa oleh-oleh khas Gorontalo itu mengatakan, rintangan akan bisa dilalui.

"Jadi, modal pertama itu bukan uang, tapi mental!" kata dia saat mengisi sebuah seminar kewirausahaan belum lama ini. "Setelah mental, persiapkan visi dan misi yang jelas biar usaha nggak melenceng dari tujuan awal."

Jadi, apakah kuliah sambil berbisnis bisa dilakukan? Tentu saja! Kampus adalah target pasar yang jelas dengan mitra bisnis yang pastinya berjibun. Ide segar dengan tren kekinian juga mudah ditemukan. Semesta mendukung, bukan?

Ehm, kalaupun gagal dalam berbisnis saat kuliah, seenggaknya kamu masih punya status yang melekat, yakni mahasiswa. Ha-ha. Semoga jangan, ding! (Siti Khatijah/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: