BerandaPasar Kreatif
Rabu, 10 Apr 2018 19:16

Kerajinan Tangan Hasil Kreativitas Para Penyandang Disabilitas Kota Semarang

Stan kerajinan tangan Komunitas Sahabat Difabel Semarang di Pasar Semarangan Hutan Tinjomoyo. (Inibaru.id/Verawati Meidiana)

Keterbatasan bukanlah sebuah halangan untuk berkarya. Para penyandang disabilitas asal Kota Semarang ini buktinya. Bersama-sama, mereka telah banyak memproduksi berbagai kreasi kerajinan tangan.

Inibaru.id – Wisata Pasar Semarangan di Hutan Tinjomoyo, Kota Semarang, Jawa Tengah sudah mulai berjalan sejak Sabtu (7/4/2018). Sejumlah stan mulai berjualan dan memenuhi pasar yang bertema Semarangan itu. Nah, di antara stan tersebut, ada satu yang mengundang perhatian pengunjung karena memamerkan dan menjual kerajinan tangan yang unik dan kreatif.

Kerajinan tangan tersebut merupakan hasil buah tangan para penyandang disabilitas yang merupakan anggota Komunitas Sahabat Difabel (KSD) Kota Semarang, Jawa Tengah.

Komunitas yang terbentuk sejak 1 April 2015 ini memang semangat melakukan misi sosial untuk  memberdayakan para penyandang disabilitas. Salah satu upayanya adalah dengan mengajak mereka untuk berkarya melalui pembuatan kerajinan tangan.

Kerajinan tangan karya KSD (Inibaru.id/Verawati Meidiana)

Ada berbagai macam kerajinan tangan yang dihasilkan komunitas beranggotakan 45 orang itu, di antaranya kreasi sulam pita, kerajinan rajut, rotan, bambu, hingga yang berbahan dasar sampah plastik.

Baca juga:
Tas Makrame dari Kampung Tematik Hasta Karya Semarang
Bonggol Jagung pun Jadi Candi Borobudur

Hasilnya pun cukup memuaskan. Melalui berbagai kreasi tersebut, mereka bisa membuat tas, sarung bantal, taplak meja, hiasan dan pernak-pernik, miniatur kapal laut, bahkan alat musik bambu seperti angklung. Wah, membanggakan sekali, ya?

Salah seorang relawan KSD, Taufik Hidayat, mengatakan, beberapa kerajinan tersebut ada yang dikerjakan di rumah masing-masing dan ada pula yang dikerjakan bersama di sekretariat KSD yang berlokasi di Jalan MT Haryono No 266 Semarang.

Selain untuk mengasah minat dan bakat, hasil karya mereka juga bisa dijual. Mereka memasarkan produknya melalui media sosial dan kerap mengikuti beberapa pameran.

“Dijual lewat medsos, terus kalau ada yang beli kita kirimkan. Ada yang (dikirimkan) ke luar negeri. Kami juga ikut pameran seperti di Sri Ratu dan DP Mall Semarang,” terang Taufik, "Saat di DP Mall stan produk kami menang juara ketiga."

Hasil kraetivitas para penyandang disabilitas Kota Semarang (Inibaru.id/Verawati Meidiana)

Harga hasil kreasi para penyandang disabilitas itu dipatok mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 350 ribu, tergantung tingkat kesulitan dan bahan produksinya. Keuntungan hasil penjualan itu nantinya akan dibagikan kepada para pembuat serta untuk keperluan komunitas.

“Sekitar 15 persen dari hasil penjualan disisihkan untuk keperluan komunitas, selebihnya dikembalikan pada pembuat kerajinan tangan ini. Namun, itu pun tanpa ada paksaan,” jelas Taufik.

Baca juga:
Menatah Wayang di Kampung Wayang
Kurcaci Bonggol Bambu Unik dari Blora

Sebesar 15 persen keuntungan yang disumbangkan kepada komunitas itu kemudian digunakan untuk pelatihan para penyandang disabilitas itu. Bentuk pelatihannya macam-macam, di antaranya pengajaran bahasa Inggris, menjahit, fotografi, sulam pita, jurnalistik, komputer, hingga seni musik. 

Taufik menambahkan, semua pelatihan itu diberikan secara gratis setiap hari, kecuali Minggu. (Verawati Meidiana/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

WNI hendak Jual Ginjal; Risiko Kesehatan Apa yang Bisa Terjadi?

13 Nov 2024

Nggak Bikin Mabuk, Kok Namanya Es Teler?

13 Nov 2024

Kompetisi Mirip Nicholas Saputra akan Digelar di GBK

13 Nov 2024

Duh, Orang Indonesia Ketergantungan Bansos

13 Nov 2024

Mengapa Aparat Hukum yang Paham Aturan Justru Melanggar dan Main Hakim Sendiri?

13 Nov 2024

Lindungi Anak dari Judol, Meutya Hafid: Pengawasan Ibu Sangat Diperlukan

13 Nov 2024

Diusulkan Jadi Menu Makan Sehat Gratis, Bagaimana Nutrisi Ikan Sarden?

14 Nov 2024

Mencicipi Tahu Kupat Bu Endang Pluneng yang Melegenda Sejak 1985

14 Nov 2024

PP Penghapusan Utang: Beban Utang Nelayan Rp4,1 Miliar di Batang Dihapus

14 Nov 2024

Tanda Kiamat Semakin Bertambah; Sungai Eufrat Mengering!

14 Nov 2024

Sah! Nggak Boleh Ada Pembagian Bansos dari APBD Jelang Coblosan Pilkada

14 Nov 2024

Pesan Sekda Jateng saat Lantik 262 Pejabat Fungsional: Jangan Anti-Kritik!

14 Nov 2024

Memahami Stigma Terhadap Perempuan yang Memilih Menikah Lagi Setelah Perceraian

14 Nov 2024

Lakukan Misi Kemanusiaan di Filipina, 10 Kru Heli Dapat Penghargaan Khusus

15 Nov 2024

Dapatkan Promo Pilkada 10 Persen Tiket Kereta Api untuk Keberangkatan 26-28 November 2024!

15 Nov 2024

Suruh Siswa Sujud dan Menggonggong, Ivan Dijerat Pasal Perlindungan Anak

15 Nov 2024

Soto Rem-Bang Gang Kuwera, Andalan Mahasiswa UNY Memadamkan Kelaparan

15 Nov 2024

Berbahaya, Jangan Googling Kata-kata Ini di Internet!

15 Nov 2024

Peluang Timnas Indonesia Melawan Jepang; Masih Ada Asa untuk Mencuri Poin

15 Nov 2024

JOMO, Menemukan Kebahagiaan dengan Melewatkan Hal-Hal yang Nggak Perlu

15 Nov 2024