BerandaPasar Kreatif
Minggu, 10 Sep 2022 16:30

Imbas Kenaikan BBM, Pengunjung Hotel di Yogyakarta Turun

Ilustras: Rata-rata tingkat hunian kamar hotel di provinsi mengalami penurunan menyusul kenaikan BBM. (Shutterstock)

Pengunjung hotel di Yogyakarta, terutama jenis bintang dua ke bawah, mengalami penurunan. Para pengusaha hotel dilema menaikkan tarif layanan di tengah kemampuan finansial masyarakat yang berkurang.

Inibaru.id - Setiap hari selalu ada kabar kenaikan harga barang atau jasa akibat kenaikan BBM ya, Millens? Kali ini yang juga ikut terkena imbasnya adalah hotel. Mengaku belum berani menaikkan tarif inap, para pengusaha hotel sudah dihadapkan pada berkurangnya pengunjung yang datang menginap.

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebutkan rata-rata tingkat hunian kamar hotel di provinsi tersebut mengalami penurunan menyusul kenaikan BBM beberapa waktu silam.

"Yang biasanya tingkat hunian 60-70 persen, sekarang baru mencapai 50 persen setelah harga BBM naik," kata Ketua PHRI DIY Deddy P Eryana pada Kamis (8/9/2022).

Menurutnya, penurunan tingkat hunian hotel paling parah dirasakan hotel bintang dua ke bawah. Meski nggak signifikan, hotel bintang tiga sampai lima masih tertolong oleh penyewaan fasilitas meeting, incentive, convention, exhibition (MICE) dari instansi pemerintah maupun swasta.

Menunda Agenda ke Yogyakarta

Ilustrasi: Penurunan tingkat hunian hotel paling parah dirasakan hotel bintang dua ke bawah. (Pegipegi)

Dia menuturkan, penurunan tingkat hunian itu disebabkan oleh penundaan maupun pembatalan pemesanan kamar hotel dengan persentase mencapai 30 persen. Menurutnya, kemungkinan kenaikan biaya transportasi memicu para pengunjung menunda atau membatalkan agenda ke Yogyakarta.

"Pembatalan 30 persen itu banyak ya, meskipun lebih rendah dibandingkan saat pandemi," kata dia. "Biaya transportasi yang naik otomatis bikin yang pakai bus, rombongan kecil maupun besar, menunda atau membatalkan kunjungan."

Tarif layanan hotel akan naik jika ke depannya terasa berat bagi pengusaha hotel. (Freepik)

Kondisi itu, membuat para pelaku usaha perhotelan gamang untuk menaikkan tarif layanan di tengah daya beli masyarakat yang sedang menurun. Menurut keterangan Deddy, kini para pelaku usaha hotel anggota PHRI DIY tengah merumuskan langkah yang tepat untuk meringankan beban operasional.

"Daya beli masyarakat turun, sementara biaya operasional kami naik. Menaikkan tarif begitu dilematis bagi kami. Namun, mau nggak mau, kalau nanti kami keberatan, ya kami sepakat naik dengan konsekuensi menggaet wisatawan dengan pangsa pasar yang selektif," jelasnya.

Nah, kamu yang gemar travelling dengan dana terbatas, bersiaplah melihat tarif menginap mungkin nggak sama seperti sebelumnya. Mendengar kabar ini, kamu akan tetap jalan-jalan atau menunggu keuanganmu stabil, Millens? (Siti Khatijah/E03)

Artikel ini telah terbit di Media Indonesia dengan judul Tingkat Hunian Hotel Bintang Dua ke Bawah di Yogyakarta Menurun.

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024