BerandaPasar Kreatif
Selasa, 15 Mar 2021 10:14

Hitung-Hitung Cuan Besar Bisnis Obat Kuat

Ilustrasi - Obat kuat punya untung besar. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Bisnis obat kuat semakin menjamur, ya jelas saja, sebab keuntungannya nggak main-main. Mau tahu berapa jumlahnya? <br>

Inibaru.id - “Ini bisnis yang untungnya nggak ngotak,” kata Rofiq (bukan nama sebenarnya) salah seorang pedagang obat kuat saat ditanya tentang keuntungan bisnis itu pada Rabu (17/2/2021).

Untuk harga-harganya Rofiq langsung saja menunjukkan lapak yang dia kelola di salah satu toko belanja daring. Harganya beragam, namun kebanyakan di angka Rp 100 sampai Rp 500 ribu. Pedagang tertentu mungkin ada yang berjualan dalam bentuk eceran namun Rofiq nggak melakukannya.

“Satu pilnya itu harganya Rp 50 ribu,” ujar Rofiq saat dihubungi via pesan pendek.

Kemudian untuk modal yang dikeluarkan, sebagai penyalur barang Rofiq mengungkapkan jika nggak harus keluar duit sepeserpun, dengan catatan kamu punya koneksi ke agen. Tapi kalau mau menyetok barang, modal yang dikeluarkan berkisar Rp 5 juta.

Meskipun tampak sepi tapi cuan banget. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Dalam berdagang, Rofiq menjual obat kuat jenis penambah durasi dan pembesar alat vital lelaki. Beberapa obat penambah durasi antara lain Viagra, Cialis, dan Levitra. Untuk pembesar alat vital, Rofiq menjual Hammer of Thor, Vimax, Titan Gel, dan Herba Mojo.

Rofiq termasuk pedagang kemarin sore, Millens. Namun dia mengaku sudah dapat untung yang lumayan dari usahanya. Kata Rofiq, sehari dia bisa mendapat Rp 150 sampai Rp 800-an ribu.

Pendapatan itu dia raup dari satu toko saja. Bayangkan kalau dia buka toko lagi?

“Ada temanku yang punya ratusan akun, namun hanya dikerjakan oleh 3 orang,” ungkapnya.

Katanya, teman yang dimaksud Rofiq itu kini hidup bagai sultan di desanya.

Buset!

Bahkan, orang inilah yang membuat Rofiq ikut-ikutan menjual obat kuat. Benar saja, Rofiq bisa mengantongi untung yang lumayan dalam waktu nggak lama.

Satu hal yang terus saya ingat adalah, toko offline sepi bukan berarti nggak laku. Mirip gerakan bawah tanah gitu deh! Saya sekarang paham mengapa toko obat kuat semakin banyak saja.

Sebagai penjual daring, Rofiq bisa saja menjajakan barang ilegal yang lebih murah. Tapi, hal ini nggak dilakukan Rofiq. Dia memilih barang legal yang sudah jelas aman meski sedikit mahal.

Keuntungan jualan obat kuat sungguh besar. 9Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)<br>

Pasang Iklan dan Pekerjakan Orang IT

Selain di toko belanja daring, pedagang obat kuat biasanya juga bertarung rating di iklan-iklan "sampah" yang sering kita temui di website. Bahkan, saking totalnya, satu pedagang berani membayar ahli IT sampai jutaan rupiah.

Meski bisa mendongkrak pendapatan, Rofiq memilih nggak mengikuti langkah itu. Maklum, bagi Rofiq, profesi sebagai penjual obat kuat hanya sambilan. Perbulannya paling nggak, dia bisa menyentuh angka Rp 3 juta.

“Sudah untung banget sih. Saya beli obatnya juga nggak mahal. Hanya 80 ribu per botol,” tambahnya.

Bejualan di sosmed juga menguntungkan namun sekarang sudah terbentur regulasi. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)<br>

Kepentok Regulasi

Dari Rofiq, bergeser ke Yanuar, seorang pedagang obat kuat juga. Namun Yanuar ini lapaknya digelar di Facebook. Kalau di kanal itu dia pakai jasa Facebook Ads, menurut dia laku-enggaknya produk tergantung bagaimana internet marketing. Yakni mencakup pemasangan iklan sampai teknis copy writing.

“Di sini akan dikenakan biaya. Tapi statistik data ke dagangan kita lebih jelas. Maksudnya berapa jumlah orang mengecek dagangan kita, biaya konversi sampai analisis gambar produk yang lebih menarik bahkan juga bisa, “ terangnya pada Minggu (7/3).

Dalam menjual obat kuat, keuntungan yang diterima oleh Yanuar nggak beda jauh dari Rofiq. Sehari dia bisa dapat Rp 300 sampai Rp 900 ribu, rata-rata bahkan bisa Rp 500 ribu.

Jenis obat yang dijual oleh Yanuar pun legal dan lolos BPOM. Beberapa produk seperti Madu Serbuk, Lintah Papua dan kondom bergerigi dia tawarkan kepada pembeli. Yanuar juga bercerita kalau dagangannya sempat membuatnya "tajir". Sayangnya, regulasi dari Facebook membuatnya nggak melanjutkan bisnis ini.

“Nggak dilarang oleh negara, tapi dilarang oleh Facebook,” pungkasnya.

Hm, di luar regulasi Facebook yang sekarang ketat, kamu tertarik nggak terjun ke bisnis ini, Millens? (Audrian F/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: