BerandaPasar Kreatif
Jumat, 1 Sep 2022 20:06

Granita Elsara dan Toko Kelontong Beromzet Ratusan Juta

Granita Elsara di depan toko kelontongnya yang beromzet ratusan juta. (MI/Dok Humas UGM)

Usianya baru 27 tahun, tapi Granita Elsara telah memiliki usaha toko kelontong beromzet ratusan juta.

Inibaru.id – Berjualan sebatang sabun atau rokok mungkin nggak terlihat seperti bisnis yang menggiurkan bagi anak muda. Namun, hal ini agaknya nggak berlaku untuk Granita Elsara. Alumnus FH UGM Yogyakarta itu justru meraih kesuksesan dari berjualan barang-barang tersebut.

Merintis usaha dengan mendirikan toko kelontong sejak masih berstatus mahasiswa pada September 2017, omzetnya kini telah mencapai ratusan juta rupiah dalam sebulan, sebagaimana dikutip dari Media Indonesia, Kamis (1/9/2022).

Elsa, sapaan akrabnya, adalah alumnus Fakultas Hukum (FH) UGM Yogyakarta yang baru saja diwisuda pada 25 Agustus lalu. Dia mengatakan, keputusannya mendirikan usaha toko kelontong didasari oleh rasa prihatin melihat harga-harga barang yang mahal di sebagian besar toko kelontong di sekitar tempat tinggalnya.

"Saya tinggal di Kaliurang , kawasan wisata. Barang kebutuhan pokok dan snack (di daerah kami) dibanderol relatif mahal karena selain lokasi wisata, tempatnya jauh dari kota, sehingga biaya distribusinya tinggi," ungkap dia.

Bungsu dari pasangan Woro Indarti dan Nugroho Kunwardi Antoro pun terbesit untuk mendirikan toko kelontong. Berbekal modal pinjaman dari orang tuanya sebesar Rp 32 juta, Elsa mendirikan Warung Bu Woro, toko kelontong yang dia buka di garasi rumahnya.

Awal mendirikan toko yang berlokasi di bilangan Pakem, Kabupaten Sleman itu, Elsa mengaku sempat mengalami kesulitan. Hari pertama dan kedua, banyak tetangga yang membeli dagangannya sebagai bentuk dukungan. Namun, ini nggak bertahan lama.

“Minggu-minggu awal, berat. Sempat nangis karena omzet stagnan Rp 300-400 ribu per hari. Bingung gimana balikin modal ke ortu,” kenangnya.

Namun, perempuan 27 tahun itu nggak patah arang. Dia mencoba melakukan diversifikasi barang sekaligus menambah kuantitas sehingga konsumen punya lebih banyak opsi. Nggak hanya barang kebutuhan pokok yang dijualnya, tapi juga produk tersier.

Angin sejuk berembus pada Desember 2017. Libur akhir tahun; kunjungan wisatawan di kawasan Kaliurang yang meningkat rupanya juga berimbas pada peningkatan signifikan omzet Warung Bu Woro. Di situlah Elsa melihat peluang pasar yang potensial.

Penggandeng Industri Pariwisata Sekitar

Elsa memiliki ide baru, yakni berusaha menjajaki kerja sama dengan pelaku industri parwisata di sekitar Kaliurang. Caranya, dengan memasukkan proposal ke hotel, rumah makan, dan toko penjual makanan khas setempat. Gayung bersambut, proposal pun direspons dengan baik.

“Mulailah menggandeng industri pariwisata. Saya pun tambah modal,” terang Elsa. “Pinjam ortu lagi, meski yang sebelumnya belum kebayar, sehingga total pinjaman jadi Rp 54 juta."

Saat itu, omzet penjualan Elsa terus naik, bahkan pernah mencapai titik tertinggi Rp 36 juta per hari. Januari 2018 dia mengaku sudah mampu melunasi semua pinjaman ke orang tua. Namun, tokonya kembali menghadapi tantangan saat Gunung Merapi mengalami erupsi pada Mei 2018.

Wisata di Kaliurang lesu, dia pun mencoba mencari pasar lain, salah satunya dengan mencoba menyuplai barang kebutuhan masyarakat di Pasar Pakem, Sleman. Usaha ini membuahkan hasil, membuat Elsa mulai merekrut karyawan untuk membantu operasional usaha.

Dengan empat karyawan, sehari-hari dia mampu meraih omzet sekitar Rp 380 juta per bulan dengan keuntungan bersih Rp 10-12 juta. Keren banget ya, Millens!

Untuk memulai usaha, kita memang harus jeli melihat pasar untuk tahu bisnis apa yang sebaiknya kita buka. Terus, jangan gampang menyerah. Benar begitu kan, Elsa? (Siti Khatijah/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: