BerandaPasar Kreatif
Senin, 27 Mei 2018 13:04

Cerita di Balik Kesuksesan Pudding Puyo

Cerita di Balik Kesuksesan Pudding Puyo

Pudding Puyo (premixsilkypuddingmoiaa.com)

Berawal dari menyantap pudding enak buatan sang ayah, kakak beradik Eugenie Patricia dan Adrian Christopher Agus memiliki ide untuk berbisnis pudding. Nggak disangka dalam kurun waktu sebentar saja bisnis mereka berkembang dengan pesat dan sukses. Mau tau cerita lengkapnya?

Inibaru.id – Hasil memang nggak pernah mengkhianati usaha, itulah yang dirasakan kakak beradik Eugenie Patricia dan Adrian Christopher Agus. Berkat ketekunan mereka dalam mengembangkan usaha, bisnis pudding mereka telah mencapai puncaknya.

Pernahkah kamu mendengar tentang pudding Puyo? Yap, pudding ini sering kita jumpai di mal-mal Jakarta. Teksturnya yang lembut dan memiliki banyak varian rasa merupakan keunggulan produk yang dibuat oleh sepasang bersaudara ini.

Eugenie Patricia (kanan) dan Adrian Christopher Agus (kiri) (indonesiatatler.com)

Melansir laman Wovgo.com (13/11/2015), ide awal bisnis mereka berasal dari sang ayah yang saat itu tengah membuat pudding dan rasanya enak. Dari situ, mereka berpikir untuk menjual pudding. Selama tiga bulan lamanya mereka fokus mengembangkan resep pudding supaya berbeda dari pudding yang lainnya.

Akhirnya pada Juli 2013 dengan modal Rp 5 juta yang mereka pinjam dari orang tua, mereka pun resmi memulai bisnis ini. Mereka mulai melakukan promosi lewat media sosial. Siapa sangka, ternyata permintaan dari konsumen cukup tinggi.

Setelah tiga bulan berjalan, pada Oktober 2013 mereka pun membuka booth pertama Puyo di Mall Living World Alam Sutra. Hingga saat ini tercatat sudah ada 38 booth Puyo yang tersebar di Jabodetabek, Cibubur, Karawang, dan Bandung. Wah, banyak sekali ya , Millens.

Salah satu booth Puyo (travellumy.com)

Selalu Lakukan Inovasi

Hingga sukses seperti sekarang tentu bukan perkara mudah. Pengembangan selalu dilakukan oleh Adrian dan adiknya. Sekarang sudah ada 12 varian rasa pudding Puyo yaitu rasa bubblegum, chocolate, green tea, taro, orange, cookies & cream, cotton candy, silky hazelnut, lychee, mango, strawberry, dan milo.

Selain pudding, mereka juga menjual minuman Puyo dengan 9 varian rasa. Kesembilan varian rasa itu antara lain banana milk, blue citrus yakult, green tea yakult, iced caramel latte, iced latte, blue citrus, milky green tea, milky strawberry, dan strawberry yakult.

Harga yang ditawarkan pun sesuai dengan kualitas produk yang dijual. Untuk satu buah pudding Puyo dihargai Rp. 13.500, sedangkan untuk minuman Puyo dihargai Rp 23 ribu per gelas. Harga tersebut sudah disesuaikan dengan target pasar yaitu kalangan menengah dan menengah ke atas untuk usia 15-25 tahun. Menurut mereka di usia tersebut, orang-orang selalu pengin mencoba makanan baru dan nggak mempersoalkan isu kesehatan. Hmm.

Tapi tenang saja, pudding ini sehat lo. Bahkan orang tua juga tetap bisa mengonsumsinya kok. Bahan dasar pudding Puyo ini menggunakan susu nabati bukan susu hewani jadi bisa dipastikan lebih sehat, Millens. Orang dengan alergi susu sapi bisa menikmatinya dengan tenang. Satu lagi keunikan dari pudding Puyo yaitu teksturnya cair seperti air namun nggak akan tumpah kalau dibalik. Kelembutan teksturnya inilah yang membuat pudding Puyo disebut silky dessert.

Selain di booth Puyo yang ada di mall-mall itu, kamu juga bisa pesan lewat aplikasi Go-Jek, lo. Simpel dan praktis ya, Millens. Nah, itulah kisah di balik suksesnya pudding Puyo. Kunci sukses mereka adalah ketekunan dalam berusaha serta giat dalam melakukan pengembangan-pengembangan. Semoga pudding Puyo laris terus ya. (IB13/E05)

 

 

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Iri dan Dengki, Perasaan Manusiawi yang Harus Dikendalikan

27 Mar 2025

Respons Perubahan Iklim, Ilmuwan Berhasil Hitung Jumlah Pohon di Tiongkok

27 Mar 2025

Memahami Perasaan Robot yang Dikhianati Manusia dalam Film 'Companion'

27 Mar 2025

Roti Jala: Warisan Kuliner yang Mencerminkan Kehidupan Nelayan Melayu

27 Mar 2025

Jelang Lebaran 2025 Harga Mawar Belum Seharum Tahun Lalu, Petani Sumowono: Tetap Alhamdulillah

27 Mar 2025

Lestari Moerdijat: Literasi Masyarakat Meningkat, tapi Masih Perlu Dorongan Lebih

27 Mar 2025

Hitung-Hitung 'Angpao' Lebaran, Berapa Banyak THR Anak dan Keponakan?

28 Mar 2025

Setengah Abad Tahu Campur Pak Min Manjakan Lidah Warga Salatiga

28 Mar 2025

Asal Usul Dewi Sri, Putri Raja Kahyangan yang Diturunkan ke Bumi Menjadi Benih Padi

28 Mar 2025

Cara Menghentikan Notifikasi Pesan WhatsApp dari Nomor Nggak Dikenal

28 Mar 2025

Hindari Ketagihan Gula dengan Tips Berikut Ini!

28 Mar 2025

Cerita Gudang Seng, Lokasi Populer di Wonogiri yang Nggak Masuk Peta Administrasi

28 Mar 2025

Tren Busana Lebaran 2025: Kombinasi Elegan dan Nyaman

29 Mar 2025

AMSI Kecam Ekskalasi Kekerasan terhadap Media dan Jurnalis

29 Mar 2025

Berhubungan dengan Kentongan, Sejarah Nama Kecamatan Tuntang di Semarang

29 Mar 2025

Mengajari Anak Etika Bertamu; Bekal Penting Menjelang Lebaran

29 Mar 2025

Ramadan Tetap Puasa Penuh meski Harus Lakoni Mudik Lebaran

29 Mar 2025

Lebih dari Harum, Aroma Kopi Juga Bermanfaat untuk Kesehatan

29 Mar 2025

Disuguhi Keindahan Sakura, Berikut Jadwal Festival Musim Semi Korea

29 Mar 2025

Fix! Lebaran Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025

29 Mar 2025