BerandaOtomodif
Senin, 31 Mei 2020 17:10

Sering Dilakukan, Kebiasaan Ini Bisa Bikin Sepeda Motor Matic Rusak

Ilustrasi sepeda motor matic. (Flickr/Syarafuddin Photo)

Dibandingkan dengan jenis sepeda motor lainnya, sepeda motor matic semakin diminati. Sayangnya, banyak orang yang nggak mampu merawatnya dengan baik. Dampaknya, sepeda motor pun mudah rusak. Berikut adalah berbagai kebiasaan yang bisa membuat sepeda motor matic cepat rusak. Yuk, simak!

Inibaru.id – Sepeda motor matic kini semakin digandrungi masyarakat. Jumlahnya di jalanan pun semakin banyak. Nggak hanya nyaman digunakan, sepeda motor matic dianggap bisa membantu berbagai macam aktivitas. Anda bahkan bisa membawa banyak barang sambil mengendarai sepeda motor ini.

Sayangnya, segala kemudahan ini membuat pengendara motor matic jadi terlena. Beberapa aturan justru dilanggar sehingga menyebabkan sepeda motor jadi cepat rusak. Berikut adalah kesalahan yang sering dilakukan pengendara motor jenis ini.

Menarik Gas dengan Dalam di Awal Mengemudi

Jangan langsung gas saat diawal. (Kumparan/Bangkit Jaya Putra)<br>

Perilaku yang sering dilanggar oleh pengendara sepeda motor matic adalah langsung membetot gas dalam-dalam di awal berkendara. Hal ini sering dilakukan jika pengendara tengah buru-buru dan dikejar waktu.

Padahal, kebiasaan menarik gas dengan dalam di awal berkendara ini nggak dibenarkan lo. Kamu memang bisa mendapatkan akselerasi maksimal. Tapi, jika hal itu sering kamu lakukan, akan membuat v-belt jadi cepat aus. Belum lagi bensin kamu jadi juga cepat habis alias boros.

Menahan Tuas Rem Ketika Jalan dan Menahan Gas Saat Berhenti

Hindara menahan ruas rem saat motor matik jalan. (Kumparan/Iqbal Firdaus)<br>

Pengendara sepeda motor matic ternyata banyak yang nggak menyadari ini. Banyak yang melajukan motor sembari menarik sedikit tuas remnya. Ini membuat lampu rem cepat rusak karena menyala terus. Akibatnya motor lampu belakang jadi nggak hidup.

Selain itu, ada pula yang menahan gas saat berhenti. Bisa jadi situasinya sedang macet dan pengendara nggak ingin mesin kendaraannya mati. Ini membuat kampas kopling sepeda motor matic jadi cepat aus. Seharusnya, kampas kopling bisa bertahan hingga 30 ribu km. Sayangnya, kebiasaan ini bisa membuat kampas harus diganti setelah melewati 18 ribu km saja.

Lupa Mengganti Oli Gardan

Ganti oli gardan rutin. (Kumparan/Aditya Pratama)<br>

Perawatan sepeda motor matic harus kamu perhatikan agar kendaraanmu bisa tetap awet. Sayangnya, banyak pengendara sepeda motor matic yang lupa mengganti oli gardan secara rutin. Padahal, seharusnya oli gardan diganti setiap 8 ribu km sekali lo.

Kalau kamu abai menggantinya, ini bisa menyebabkan bunyi bising, khususnya di area gardan. Nggak jarang pula bagian ini akan dipenuhi dengan kotoran sehingga membuat komponen penggerak motor ambrol.

Rumah CVT Jarang Dibersihkan

Bersihkan pula CVT dengan rutin. (Kumparan/Aditya Pratama)<br>

Nggak hanya oli gardan yang mesti diperhatikan, sepeda motor matic yang menggunakan penggerak v-belt dan pulley juga harus diberi perawatan secara rutin. Paling nggak, CVT dibersihkan setiap 8 ribu km sekali. Ini penting untuk kamu lakukan agar nggak ada gredek atau getar ketika kamu menarik gas untuk akselerasi awal.

Di samping itu, membersihkan rumah CVT penting pula untuk menjaga kualitas kampas kopling agar tetap optimal. Sehingga, bunyi decitan yang diakibatkan karena gesekan kotoran pada rumah kopling jadi nggak ada lagi deh.

Hindari Mematikan Mesin Menggunakan Standar Samping

Matikan motor matik melalui kontak, bukan standar samping. (Kumparan/Gesit Prayogi)<br>

Hati-hati ketika mematikan sepeda motor matic juga, ya. Hindarilah mematikan sepeda motor menggunakan standar samping untuk keawetan motormu. Standar samping ini bukan piranti mematikan mesin. Meski suaranya sudah mati, bisa jadi sistem kelistrikan di dalam sepeda motor belum. Hal ini membuat aki bisa menjadi boros dan akhirnya mudah rusak.

Melihat fakta ini, sebaiknya kamu mematikan sepeda motor matic dengan menggunakan kunci kontak saja.

Gimana Millens? Apakah kamu sering melakukan kesalahan-kesalahan ini? Jangan lagi diulangi, ya? (Kum/MG26/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: