BerandaKulinary
Minggu, 4 Apr 2020 12:42

Warung Makan Bu Sujud, Melegenda di Krapyak Sejak 1979

Mbak Mi di depan Warung Makan Bu Sujud di daerah Krapyak, Semarang Barat. (Inibaru.id/Isma Swastiningrum)

Warung Makan Bu Sujud merupakan salah satu tempat makan legendaris di Semarang yang dirintis sejak 1979. Sebelum sukses seperti sekarang, perjuangan berat dialami oleh pemiliknya. Kini, warung itu memiliki banyak pelanggan setia, termasuk Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.

Inibaru.id – Namanya Surahmi, panggilannya Mbak Mi. Dia merupakan anak pertama dari pasangan Sujud dan Tuminem. Orangtuanya merupakan pendiri tempat kuliner legendaris Semarang bernama “Warung Makan Bu Sujud”. Ketika saya datang, Mbak Mi menyambut dengan ramah, mempersilahkan saya duduk, dan langsung siap ketika saya hendak mewawancarainya.

Pertemuan ini sebenarnya sudah saya nanti-nantikan. Sempat tertunda beberapa kali dalam dua pekan, baru pada Rabu (18/3/2020) kami bisa bertemu. Dengan penuh semangat, Mbak Mi menceritakan sejarah dan perkembangan warung yang saat ini dikelolanya itu.

“Yang mendirikan bapakku dulu sama mbah uti (ibu) ketika aku masih sekolah. Biyen tahun 79 mbak, aku diajak jualan tapi nyunggi keliling. Terus jualan di pinggir jalan, terus akhirnya ada tempat di Krapyak sini tahun 84,” cerita Mbak Mi.

Nasi welut salah satu menu andalan di Warung Makan Bu Sujud. (Inibaru.id/Isma Swastiningrum)

Meski sudah dikenal luas, bangunan warung saat ini ternyata masih menyewa tempat milik orang lain.

Saat bercerita tentang pertama kali ikut membantu mengurus warung ini, Mbak Mi mengaku sudah melakukannya sejak kecil. Dia bahkan memutuskan putus sekolah agar bisa total mengurus warung.

Pengorbanannya nggak sia-sia, kini warung tersebut sangat laris dan sering menjadi tempat rujukan makan para pejabat kantoran, pegawai rumah sakit, warga keturunan Tionghoa, hingga Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.

“Kalau Pak Hendi sukanya sambal terasi pakai ikan belanak. Ini kemarin kesini sudah habis semua, tinggal sambal terasi sama ikan ini, tak penyet, sama ajudannya sama sopirnya,” ucapnya sembari memperlihatkan foto-foto koleksinya di gawai ketika Hendi berkunjung.

Nggak hanya Hendi, istrinya ternyata juga suka makan di warung Bu Sujud.

“Ini dulu sudah lama sekali sama istrinya, dia dari rumah jam setengah sembilan. Ke sini, istrinya pengin makan pecel sama Pak Hendi. Komentar Pak Hendi makanannya enak, ‘Mbak aku kangen sama sambele’ kata dia,” lanjut perempuan kelahiran 1974 tersebut.

Rasa pedas yang khas dan bumbu yang kental menjadi resep rahasia menu yang dihasilkan. (Inibaru.id/Isma Swastiningrum)

Saat ditanya tentang regenerasi warung yang saat ini tengah dipegangnya, Mbak Mi mengaku perjuangannya lebih mudah daripada orang tuanya dulu.

“Tinggal meneruskan saja ya enak to Mbak, sing belanja Mbah Uti aku sing jualin. Tantangan dulu rekoso Mbak, nyunggi. Nunut-nunut tempat ning pinggir lek entuk. Lek ora entuk yo dibongkar. Biyen aku golek wong-wong, saiki wong-wong golek aku (Dulu saya cari orang-orang, sekarang orang-orang yang cari saya),” komentar Mbak Mi sambil mengenang ulang perjuangannya dulu.

Warung Makan Bu Sujud menyajikan berbagai macam menu seperti pecel, nasi mangut, belut, manyung, ikan belanak, lele penyet, gorengan, es kolak, dan es campur. Biasanya, warung sangat ramai saat jam makan siang atau sekitar pukul 12.00.

Meski dikenal sebagai warung legendaris, harga makanan di warung Bu Sujud nggak jauh beda dengan warung-warung pada umumnya. Sebagai contoh, menu mangut bisa didapatkan hanya dengan Rp 11 ribu. Sementara itu, harga minuman juga hanya Rp 5 ribu.

Warung Bu Sujud buka dari hari Senin sampai Jumat pukul 10 pagi hingga 15.00 sore. Lokasinya di Jalan Subali Raya, Krapyak, Semarang Barat. Kalau mau wisata kuliner ke sana, jangan sampai kehabisan ya, Millens! (Isma Swastiningrum/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: