BerandaKulinary
Senin, 23 Apr 2023 08:53

Sambal Tumpang, Kuliner Beraroma Khas yang Sudah Ada Sejak Ratusan Tahun Lalu

Nasi tumpang biasanya terdiri dari nasi, daun kenikir, kacang panjang, dan sambal tumpang. (masakapahariini/Isna Sutanto)

Jangan buang temepe hampir busuk di dapurmu karena bahan itu bisa diolah menjadi makanan enak beraroma khas yaitu sambal tumpang

Inibaru.id - Masyarakat Indonesia sudah terbiasa makan tempe. Nggak heran pas harga kedelai tinggi sehingga harga tempe melangit, banyak orang mengeluh. Tempe seolah nggak lagi jadi makanan rakyat karena harganya nggak murah meriah lagi.

Kecintaan masyarakat Indonesia pada tempe memang beralasan. Selain karena kandungan gizinya, tempe merupakan bahan makanan yang bisa diolah dengan banyak cara, rasanya pun enak. Bahkan, tempe yang hampir busuk atau semangit, asal cara mengolahnya tepat, akan jadi sajian yang lezat.

Terbukti, di Solo ada makanan khas bernama sambel tumpang. Sajian ini terdiri atas nasi hangat dengan daun kenikir, taoge, dan kacang panjang di atasnya. Nah, sambal tumpang yang terbuat dari tempe semangit itu diguyurkan di atasnya. Ya, sekilas mirip pecel, kan?

Keunikan rasa sambal tumpang terletak pada paduan rempah seperti kencur, daun jeruk, dan bawang putih dengan tempe semangit yang beraroma khas. Rasanya yang berkarakter itulah yang menjadikan sambal tumpang makanan favorit banyak orang.

Makanan Zaman Dahulu

Dahulu, sambal tumpang menjadi salah satu sajian dalam menyambut tamu.(Aksarapers)

Rupanya, sambal tumpang juga menjadi favorit orang zaman dulu. Sejarawan kuliner Jawa, Heri Priyatmoko menyatakan, dalam Serat Centhini yang ditulis pada 1814, sambal tumpang sudah ada di bumi Mataram.

Menurut dosen Jurusan Sejarah Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma Yogyakarta itu, dalam Serat Centhini diceritakan ada banyak tokoh masyarakat yang melakukan perjalanan mengelilingi desa di daerah Jawa untuk mengumpulkan ragam pengetahuan, salah satunya pengetahuan kuliner.

“Dalam perjalanan itu dikatakan si tamu disuguhi oleh tuan rumah berupa sambal tumpang,”katanya.

Tempe semangit adalah tempe yang dibiarkan di suhu ruang selama dua sampa tiga hari. Tempe ini merupakan bahan utama untuk membuat sambal tumpang. (kabartulungagung)

Menurut Heri, adanya kuliner sambal tumpang yang terbuat dari tempe hampir membusuk itu adalah buah kreativitas masyarakat Jawa zaman dahulu. Mereka mampu mengkreasikan bahan makanan yang nyaris nggak bisa dipakai menjadi hidangan yang layak untuk dimakan.

Meski sudah ada sejak abad ke-18, sambal tumpang nggak lantas punah. Kuliner ini tetap eksis dan bisa kamu cicipi sekarang jika berada di Solo. Hal itu menurut Heri karena resep, teknik memasak dan pengetahuan tentang sambal tumpang senantiasa menurun dari satu orang ke orang yang lain.

“Cara membuat sambal tumpang diturunkan dari ibu kepada anaknya, dari penjual di warung kepada anaknya. Itu transfer pengetahuan,” terangnya.

Nggak cuma alasan itu, sambal tumpang masih ada hingga sekarang juga karena bahan baku utamanya tempe sangat mudah kita temukan. Ya, asal bahan selalu tersedia dan ada di sekeliling kita, kontuinitas sebuah makanan nggak akan bermasalah.

Nah, bagaimana ketersediaan tempe di sekitar rumahmu, Millens? Kalau masih melimpah, kemungkinan sambal tumpang yang merupakan kuliner kuno ini akan selalu ada. (Kom/IB20/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Jokowi dalam Jajaran Tokoh Terkorup di Dunia

1 Jan 2025

Menko Pangan Zulhas: 2025, Bulog akan Serap Hasil Pertanian Indonesia

1 Jan 2025

Untuk Perikanan Jateng, Menteri KKP Revitalisasi Tambak di Pantura Jawa

1 Jan 2025

Tahun Baru 2025, Begini Tantangan Berat Pers di Masa Depan Menurut Dewan Pers

1 Jan 2025

Tentang Dua Film 'Last Letter' yang Digarap Seorang Sutradara

1 Jan 2025

Libur Sekolah Selama Ramadan 2025; Mendikdasmen: Belum Jadi Keputusan

1 Jan 2025

AQ, Faktor Penting Penentu Kesuksesan Selain IQ

1 Jan 2025

Pemerintah Revisi Aturan PPN 12 Persen, Apa yang Terjadi?

1 Jan 2025

Kata Guru dan Orang Tua Siswa tentang Rencana UN yang Akan Diadakan Kembali

2 Jan 2025

Ttangkkeut, Tempat Warga Korea Melihat Matahari Terbit Pertama di Awal Tahun

2 Jan 2025

YOLO; Filosofi Hidup Sekali yang Memacu Kebahagiaan Plus Risiko

2 Jan 2025

Ada Sampah di Planet Mars, Arkeolog: Jangan Dibuang tapi Dilestarikan!

2 Jan 2025

Hari Pertama 2025: KAI Daop 4 Semarang Berangkatkan 25 Ribu Penumpang, Paling Banyak di Stasiun Tawang

2 Jan 2025

Memagari Kicau Merdu Burung Pleci di Pegunungan Muria

2 Jan 2025

Waktu Terbaik Mengunjungi Kebun Buah Mangunan Yogyakarta

2 Jan 2025

MK Hapus Presidential Threshold, Apa Dampak bagi Demokrasi Indonesia?

3 Jan 2025

Dampak Perkebunan Kelapa Sawit bagi Air dan Udara, Baik atau Buruk?

3 Jan 2025

Kemalasan Nobita, Antitesis Masyarakat Jepang dengan Tradisi Tahun Baru

3 Jan 2025

Pastikan Resolusi Tahun Barumu Bebas FOMO!

3 Jan 2025

Seperti Apa Mekanisme Tilang dengan Sistem Poin di SIM yang Berlaku Mulai 2025?

3 Jan 2025