Inibaru.id - Kalau kamu sedang mencari oleh-oleh khas Jogja yang beda dari biasanya, coba deh mampir ke Sagon Wiyoro. Berdiri sejak 1955, produsen jajanan tradisional ini sudah eksis selama 70 tahun dan tetap setia mempertahankan rasa khas sagon yang gurih dan legit. Nggak heran kalau banyak pelanggan menyebut sagon ini “ngangenin.”
Berada di Jl. Wonosari KM 7, Wiyoro Lor, Baturetno, Banguntapan, Bantul, toko sagon ini masih dikelola oleh generasi ketiga dari keluarga pendiri, almarhum Wariyanto. Nama "Wiyoro" sendiri diambil dari lokasi usaha saat kali pertama berdiri, dan hingga kini tetap dipertahankan sebagai identitas.
Sagon yang dipercaya sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram memang bukan jajanan baru. Tapi cara pembuatannya yang masih tradisional membuat Sagon Wiyoro punya cita rasa tersendiri. Bahannya sebenarnya sederhana, yaitu tepung ketan, kelapa parut, gula, dan sejumput garam. Tapi proses pembuatannya yang membuat sagon ini istimewa.
Kelapa parut disangrai hingga wangi, lalu dicampur dengan bahan lainnya dan dicetak. Setelah itu, adonan dipanggang di atas arang atau anglo, menciptakan tekstur luar yang krispi tapi tetap lembut di bagian dalam. Perpaduan rasa gurih dan manisnya pas banget disantap bareng teh atau kopi hangat.
“Lebih mirip wingko babat, tapi versi moist,” tulis salah satu pelanggan, Gandung Handoko di review Google pada Juli 2025 terkait rasa sagon legendaris tersebut. Banyak juga yang bilang, sagon ini justru lebih enak dibanding bakpia karena rasa dan aromanya lebih autentik.
Sagon Wiyoro sudah dikemas dalam wadah kotak modern dan bisa bertahan hingga tiga hari di suhu ruangan. Cocok banget buat oleh-oleh! Harganya pun ramah di kantong, sekitar Rp20 ribu saja per kotak. Murah, kan?
Selain sagon, toko ini juga menyediakan aneka kue kering dan camilan tradisional lainnya. Tapi karena tempat parkirnya terbatas, kamu sebaiknya pandai memilih waktu yang nggak terlalu ramai biar nggak kerepotan. O, ya, toko buka setiap hari pukul 07.00–16.00 WIB, dan lokasinya berada di pinggir jalan sehingga cukup mudah ditemukan.
Sagon Wiyoro bukan sekadar jajanan, tapi juga potongan kecil dari sejarah dan budaya kuliner Jogja yang layak untuk terus dijaga. Gimana, tertarik untuk mencicipinya, Gez? (Arie Widodo/E07)
