BerandaKulinary
Sabtu, 10 Nov 2023 18:16

Nasi Langgi Bu Mirah Klaten, Melegenda Sejak 1960-an

Nasi Langgi Bu Mirah yang cocok jadi menu sarapan. (Googlestreetview/Hendro HP)

Bingung mencari sarapan enak dan murah di Klaten? Datang saja ke Nasi Langgi Bu Mirah yang lokasinya nggak jauh dari pusat kota. Seperti apa sih kenikmatan dari penganan yang satu ini?

Inibaru.id – Kuliner khas Klaten nggak hanya sop ayam saja, ya, Millens. Di sana, ada banyak penganan yang bisa kamu coba. Salah satunya adalah Nasi Langgi Bu Mirah yang sudah eksis sejak 1960-an.

Kalau kamu belum pernah mencoba nasi langgi sebelumnya, penganan ini sudah eksis sejak zaman penjajahan Belanda. Berasal dari Jember, dulu penganan yang sebenarnya hanya terdiri atas nasi biasa yang dilengkapi dengan lauk pauk seperti irisan terik daging sapi, serundeng, kering tempe, irisan telur dadar, telur pindang, sambal, dan kering tempe ini adalah penganan bagi kaum bangsawan keraton.

Tapi, semenjak awal abad ke-20, nasi langgi mulai bisa dikonsumsi oleh rakyat jelata. Sejak saat itu pula, bukan hal aneh jika penganan ini dijual di tempat-tempat makan di pinggir jalan.

Nah, salah satu dari sekian banyak tempat makan yang menjual hidangan ini adalah Nasi Langgi Bu Mirah yang bisa kamu temui di Kampung Sekalekan, Kelurahan Klaten, Kecamatan Klaten Tengah. Yang unik, dari warung ini adalah, meski sangat populer, nggak ada satu pun penanda warung yang bisa kamu temui di depannya.

Hal ini wajar karena warung ini nggak buka di tempat khusus, melainkan buka di depan rumah warga. Selain itu, warung ini sebenarnya nggak khusus menjual nasi langgi. Kamu juga bisa memesan nasi gudeg, nasi rames, atau lontong opor. Tapi, karena sudah populer sebagai penjual nasi langgi legendaris, menu itu jelas jadi yang paling dicari di sana.

Warung Nasi Langgi Bu Mirah di Klaten, Jawa Tengah. (Google/Y&A NgelingRaun2Dolan)

“Yang jualan kali pertama pada 1960-an itu nenek saya, Bu Mirah. Dari dulu jualnya di Kampung Sekalekan. Lalu pada 1972, ibu saya, Sri Supraptini meneruskan usaha ini. Per 2019, istri saya, Ida Rafida yang mengelola warung ini,” ungkap pengelola warung Nasi Langgi Bu Mirah, Yudi Irwanto sebagaimana dilansir dari Radarsolo, Sabtu (28/10/2023).

Menurut laki-laki yang kini berusia 60 tahun tersebut, dia dan istrinya menjual penganan untuk sarapan. Oleh karena itulah, dia membuka warungnya sejak pukul 05.00 WIB sampai pukul 11.00 WIB.

“Pelanggan saya nggak hanya dari Klaten. Ada yang dari Jogja, Solo, Jakarta, Kudus, atau Jakarta. Mungkin dulu pernah makan di sini lalu menyempatkan lagi sarapan di sini. Apalagi kan nasi langgi nggak banyak yang jual,” lanjut Yudi.

Selain karena jarang yang jual, ada alasan lain yang membuat Nasi Langgi Bu Mirah selalu dijejali pembeli, yaitu harganya yang cukup terjangkau. Per porsinya, kamu hanya perlu membayar Rp13 ribu. Sudah enak, murah meriah pula.

Jadi, sudah tahu kan harus ke mana kalau pengin mencicipi sarapan nikmat di tempat makan legendaris di Klaten? Datang saja ke Nasi Langgi Bu Mirah, Millens. (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024