Inibaru.id – Pasti ada yang spesial dari sebuah warung yang sama sekali nggak mengubah resepnya selama 65 tahun dan tetap laris diburu pembeli. Hal inilah yang benar-benar tejadi pada Warung Kupat Tahu Pak budi. Sejak 1957, pembeli terus berdatangan ke warung tersebut dari berbagai generasi.
Warung Kupat Pak Budi bisa kamu temui di Jalan Veteran, Muja-Muju, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Warung dengan nama dominan hijau tersebut nggak sulit untuk dicari karena ada di selatan lampu lalu lintas Pabrik Sarihusada Generasi Mahardika atau SGM.
Menurut mendiang Pak Budi saat masih hidup, warung tersebut nggak pernah berpindah ke tempat lain sejak kali pertama didirikan.
“Sejak dulu saya berjualan kupat tahu ya di sini,” ungkapnya sebagaimana dilansir dari Jogja Tribunnews, (25/9/2015).
Banyak orang yang mengira jika kupat tahu racikan Pak Budi adalah kupat tahu khas Magelang. Tapi, dia memastikan bahwa kupat tahu buatannya adalah khas Jogja dan memiliki perbedaan dengan kupat tahu Magelang. Soalnya, kupat tahu khas Jogja nggak memakai bahan kacang tanah goreng.
Selain itu, bahan-bahan makanan yang diracik menjadi kupat tahu nggak jauh beda. Di dalam seporsi kupat tahu yang dibuat Pak Budi, kamu bakal menemukan tahu putih goreng, ketupat, irisan dari sayur seperti kubis, tauge, seledri, serta irisan tempe bacem.
Ada satu hal yang membuat kupat tahu Pak Budi bisa begitu spesial, yaitu kuahnya. Semua bermula dari ide Pak Budi mengubah kuah bumbu kacang menjadi kuah yang diolah dari kecap serta gula jawa puluhan tahun silam. Kuah yang nggak biasa inilah yang jadi daya tarik utama kuliner tersebut.
Kini Dikelola Oleh Istri Pak Budi
Sepeninggal Pak Budi yang tutup usia pada 2019, pengelolaan warung tersebut diambil alih oleh istrinya, Bu Wasini. Meski dirundung duka karena ditinggal teman hidupnya, Bu Wasini yang sudah diberi warisan resep sekaligus diajari cara membuat kupat tahu yang khas pun menyanggupi permintaan pak Budi yang nggak pengin warungnya tutup.
“Jangan sampai dihentikan karena makan dan rezeki sehari-hari berasal dari usaha ini,” ucap perempuan yang kini berusia 63 tahun tersebut sebagaimana dilansir dari Mojok, (11/6/2022).
Nggak hanya Bu Wasini yang sudah mengetahui resep rahasia Pak Budi, kedua anaknya, serta para pekerja yang sudah mengabdi di warung tersebut selama lebih dari satu dekade juga sudah tahu tentang resep tersebut. Alasan mengapa harus banyak orang mengetahuinya sederhana, yaitu agar kualitas dan rasa kupat tahu yang dijajakan tetap sama sebagaimana yang biasanya diracik oleh Pak Budi.
Usaha untuk mempertahankan resep ini berbuah manis. Kini, setiap harinya, Warung Kupat Tahu Pak Budi masih mampu menjual setidaknya 250 porsi. Padahal, waktu buka warung ini sebenarnya nggak begitu lama, yaitu hanya dari pukul 08.00 WIB – 15.00 WIB.
Kalau kamu tertarik untuk mencicipi uniknya kupat tahu Pak Budi, nggak perlu khawatir harus membayar mahal. Soalnya, harga per porsinya cukup terjangkau. Kalau memesan kupat tahu biasa, hanya perlu merogoh kocek Rp13 ribu, kalau yang spesial, Rp20 ribu.
Tertarik untuk wisata kuliner di sana, Millens? (Arie Widodo/E05)