BerandaHits
Kamis, 3 Des 2025 15:01

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

Truk muatan minyak saat mengalami insiden kecelakaan di tanjakan Silayur Semarang, Sabtu (29/11/2025) (Inibaru.id/ Sundara)

Kecelakaan yang terus berulang di Silayur Semarang kembali menjadi sorotan, terutama terkait penanganan dan solusi untuk mengurangi angka kecelakaan di jalur tengkorak tersebut.

Inibaru.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menggulirkan rencana pelandaian Tanjakan Silayur yang terletak di Kecamatan Ngaliyan. Kawasan ini sejak lama dikenal sebagai jalur tengkorak atau titik rawan kecelakaan di Ibu Kota Jawa Tengah (Jateng).

Sedikit informasi, kecelakaan terbaru terjadi pada akhir November lalu ketika sebuah truk bermuatan minyak gagal menanjak dan terguling di Jalan Silayur, tepat di depan SMPN 16 Semarang. Kejadian pada akhir pekan itu sempat membuat jalur Silayur tersebut tersendat.

Wali Kota (Walkot) Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti seakan kehabisan opsi dalam menangani masalah kecelakaan di Silayur. Pelandaian jalan pun dianggap sebagai satu-satunya solusi untuk menekan angka kecelakaan.

"(Kecelakaan) truk di Silayur itu, gimana ngomongnya, ya? Itu memang struktur jalannya yang sulit, elevasinya tidak sesuai," kata Agustina, merespons kecelakaan truk yang kembali terjadi di Silayur, Rabu (3/12/2025).

Disebutkan Agustina, Pemkot Semarang telah melakukan kajian dan perhitungan untuk melandaikan tanjakan tersebut. Hasilnya, kebutuhan anggaran untuk pelandaian Silayur mencapai sekitar Rp60 miliar. Namun, ini sulit direalisasikan dalam waktu dekat karena kemampuan APBD Semarang belum memadai.

"Dalam posisi APBD belum dipotong saja waktu itu kekuatan fiskalnya tidak memungkinkan. Apalagi sekarang (di tengah kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah pusat)," ungkapnya.

Pelandaian Silayur Mungkin Bukan Solusi

Pakar transportasi sekaligus akademisi Unika Soegijapranata Semarang, Djoko Setijowarno, mengingatkan bahwa pelandaian Silayur bukanlah solusi. Alternatif tersebut justru berpotensi menimbulkan masalah baru.

Pemkot Semarang memang pernah punya pengalaman melakukan pelandaian di Tanjakan Hanoman. Namun, kawasan tersebut nggak memiliki hunian warga sehingga dampaknya jauh lebih terbatas dibandingkan Silayur.

"Dari dulu saya sudah bilang, melandaikan jalan di Silayur itu tidak memungkinkan. Nanti akses warganya bagaimana? Kondisi Silayur berbeda dengan Jalan Hanoman yang tidak memiliki hunian di sekitarnya," ujar Djoko.

Menurut dia, solusi konkret untuk menekan angka kecelakaan di kawasan Silayur adalah dengan memperketat pembangunan industri di daerah BSB dan Mijen. Pengawasan terhadap truk-truk besar, lanjutnya, perlu ditegakkan agar nggak melintas di luar jam operasional.

"Pembangunan kawasan industri di Mijen itu kurang tepat karena tidak memiliki akses langsung ke jalan nasional maupun jalan tol. Truk pengangkut barang akhirnya terpaksa melewati jalur lingkungan dengan kontur jalan yang tidak sesuai. Ini menjadi masalah yang terus berulang," kritik Djoko.

Jadi, menurut kalian bagaimana, Gez? Lebih setuju dengan pandangan pengamat transportasi atau dengan langkah yang ditempuh Pemkot Semarang? (Sundara/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: