BerandaHits
Jumat, 4 Des 2025 13:01

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

Suasana diskusi percepatan untuk mendorong industri di Jawa Tengah beralih ke energi yang lebih ramah lingkungan. (Inibaru.id/ Sundara)

Industri di Jateng didorong untuk bertransformasi ke energi terbarukan sebagai langkah penting menjaga keberlanjutan lingkungan.

Inibaru.id - Sektor industri di Jawa Tengah (Jateng) telah didorong untuk beralih ke energi terbarukan. Saran ini merupakan bagian dari upaya untuk menurunkan emisi karbon dan mendukung keberlanjutan lingkungan.

Sayangnya, di tengah banyaknya industri di Jateng, baru sekitar 17 perusahaan yang benar-benar menerapkan energi ramah lingkungan dan telah mengantongi Sertifikasi Industri Hijau (SIH) dari pemerintah.

Menurut Ketua Kelompok Kerja Pengawasan dan Pengendalian Industri Nonagro Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jateng, Iwan Indrawan, ada sejumlah faktor yang membuat banyak perusahaan belum beralih ke energi ramah lingkungan.

"Sebetulnya sudah cukup banyak industri yang mulai bertransformasi, tapi mereka belum bisa mengajukan sertifikasi karena tidak tersedia SIH seperti di sektor industri furnitur dan kayu. Kami akan sampaikan masalah ini kepada pemerintah pusat," ujar Iwan di Semarang, Selasa (2/12/2025).

Berbicara dalam diskusi Inisiatif Dekarbonasi Wujudkan Industri Hijau, dia menyebut, ketiadaan kewajiban bagi industri untuk beralih ke energi terbarukan membuat kesadaran pelaku usaha menetapkan sumber energi ramah lingkungan juga masih rendah.

Disperindag sudah berusaha mengimbau serta melakukan sosialisasi agar industri mau bertransformasi menggunakan energi ramah lingkungan. Namun, Iwan mengatakan, ada dua hal utama yang harus diperhatikan industri ketika ingin beralih ke energi terbarukan.

"Kesiapan internal perusahaan dan manajemen pengawasan yang berjalan efektif penting. Nah, untuk mengurus sertifikasi industri hijau, ada persyaratan manajemen dan teknis; yang mencakup rencana pemanfaatan industri hijau, penganggarannya, hingga perencanaan strategis dan inovasinya," kata Iwan.

Penyedia Layanan Sudah Siap

SUN Energy selaku salah satu penyedia layanan keberlanjutan bagi industri menyatakan siap menjadi mitra bagi perusahaan yang ingin melakukan transisi energi. Perusahaan itu juga menawarkan skema investasi yang lebih efisien untuk mendorong penggunaan energi bersih di sektor industri.

Chief Sales Officer SUN Energy, Oky Gunawan mengatakan, saat ini perusahaannya telah melayani lebih dari 30 perusahaan di Jateng dengan kapasitas terpasang 22 MW.Implementasi tersebut telah menghasilkan lebih dari 26 juta kWh energi bersih dan menurunkan lebih dari 20 juta kilogram emisi CO₂ atau setara dengan 330 ribu pohon yang ditanam.

"Beberapa sektor industri seperti FMCG, tembakau, tekstil, furnitur, dan manufaktur elektronik telah beralih ke energi terbarukan," ujar Oky.

Dia mengatakan, investasi awal untuk beralih ke energi terbarukan memang nggak murah. Namun begitu, dia menjanjikan manfaat jangka panjang jauh lebih besar. Panel surya menjadi salah satu contohnya. Dengan garansi 25 tahun dan usia pakai yang dapat mencapai 30 tahun, ini jauh melampaui masa balik modal.

"Biaya transisi energi memang tinggi di awal. Untuk satu megawatt, anggarannya sekitar delapan hingga sepuluh miliar rupiah. Terlihat mahal, tetapi dalam lima sampai enam tahun sudah balik modal," tukasnya.

Bumi semakin berat menopang emisi industri. Maka, meski butuh modal awal yang nggak kecil, beralih ke energi ramah lingkungan mungkin bisa dipertimbangkan. Menurutmu gimana, Gez? (Sundara/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: