BerandaKulinary
Sabtu, 12 Apr 2019 17:19

Jinakkan Malam Kota Pekalongan dengan Kopi Kaya Rempah, Kopi Tahlil!

Kopi tahlil. (Discoverpekalongan)

Sebagai penyuka kopi, belum lengkap rasanya kalau belum mencicipi kopi tahlil kalau berkunjung ke Pekalongan. Denga campuran rempah-rempah, rasa dan aromanya kian menggoda, lo. Namun, kenapa disebut kopi tahlil?

Inibaru.id – Tahlilan menjadi ritual yang dilakukan sebagian pemeluk Islam. Tujuan dari ritual ini adalah mendoakan roh orang yang sudah meninggal. Sebagai ungkapan terima kasih, tuan rumah lantas menyuguhkan pelbagai makanan dan minuman pada warga yang bersedia hadir.

Di Kabupaten Pekalongan, salah satu minuman yang kerap disuguhkan dalam ritual ini adalah Kopi Tahlil. Berbeda dengan kopi-kopi lain, kopi tahlil menggunakan rempah-rempah sebagai bahan campurannya.

Cara bikinnya cukup mudah kok. Rempah-rempah dihaluskan lebih dulu, lalu direbus selama dua jam. Jika sudah mendidih, masukkan gula merah dan aduk hingga merata. Nah, air rempah-rempah inilah yang digunakan untuk membuat kopi.

Rasanya? Hm, bikin badan lebih hangat! Wanginya juga menggoda, lo.

https://i1.wp.com/www.cintapekalongan.com/wp-content/uploads/2018/11/Kopi-Tahlil-Pekalongan-by-Discoverpekalongan.jpg?ssl=1

Malam yang dingin bisa "dilawan" dengan kopi tahlil. (Cintapekalongan)

Pala, pandan, serai, jahe, kapulaga, cengkeh, dan kayu manis, menghasilkan rasa yang khas pada kopi tahlil. Kalau pengin makin nikmat, kamu bisa menambahkan susu ke dalamnya.

Penasaran dengan rasanya? Kamu bisa mencicipi kopi tahlil di Warung Kopi Pak Usman. Warung kopi ini berlokasi di Jalan Pati Unus Nomor 3, Sugihwaras, Pekalongan Timur.

Untuk segelas kopi tahlil, kamu perlu merogoh kocek sebesar Rp 3.500–Rp 4.500. Kalau pengin beli versi bubuknya, kamu bisa mendapatkannya via daring dengan harga sekitar Rp 25 ribu, lo. Relatif terjangkau, kan?

Hm, untuk melawan malam yang dingin, memang asyik menyeruput kop tahlil. Sembari ditemani suasana jalanan Kota Pekalongan, menyeruput kopi ini makin asyik bersama teman-teman atau pasangan. Kapan kamu mencicipi kopi tahlil? (IB15/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024