Inibaru.id - Masakan Indonesia umumnya lebih banyak menggunakan lada putih ketimbang lada hitam. Rasa yang jauh lebih pedas menjadi alasan utama. Ini berbeda dengan western food yang memakai lada hitam. Kalaupun membubuhkan lada putih, mereka hanya menggunakannya untuk masakan atau saus berwarna cerah.
Untuk masakan di Tanah Air yang biasanya kaya rempah, lada putih memang lebih pas karena nggak terlalu kuat dalam aroma, sehingga rasa pun tak banyak berubah. Secara estetika, bentuk lada putih yang lebih halus juga membuatnya tak terlihat.
Namun, untuk masakan barat yang kerap mengandalkan lada sebagai aroma utama, memakai lada hitam sudahlah benar. Biji lada hitam memang lebih kaya rasa. Selain itu, aroma yang diciptakan juga lebih tajam, khas lada, lebih kuat dibanding lada putih.
Lebih Mahal Lada Putih
Produksi lada putih yang lebih rumit mengakibatkan harganya lebih tinggi di pasaran ketimbang lada hitam. Harga ini jauh lebih mahal di Indonesia karena kita lebih menyukai karakter rasa lada putih, membuat permintaan lada putih terus meningkat, berbeda dengan lada hitam yang kurang diminati.
Lada putih sangat cocok untuk masakan berwarna terang seperti saus dan olahan daging. Sementara, karakter lada hitam yang agak kasar dan berwarna gelap membuatnya lebih cocok untuk dressing atau campuran masakan dan saus yang berwarna.
(Baca Juga: Lada Hitam VS Lada Putih: Proses Pemetikan dan Produksi adalah Kunci!)
Kedua jenis lada banyak tersedia di pasaran. Namun, berhati-hatilah memilih lada, terutama yang berbentuk bubuk. Lada putih yang baik memiliki rasa yang begitu khas. Sementara, lada hitam yang jempolan berwarna hitam mengkilat dan seragam.
Hm, siap masak dengan lada hari ini? Mau yang mana, si hitam yang kaya rasa dan aroma, atau si putih yang punya tingkat kepasan maksimal? (IB20/E03)