BerandaHits
Minggu, 18 Jan 2025 14:18

Swedia Kembali Gunakan Buku Cetak untuk Pendidikan

Ilustrasi: Siswa sekolah di Swedia kembali belajar dengan buku cetak dan meninggalkan peralatan teknologi. (Trusteducations)

Studi yang dilakukan pemerintah Swedia menghasilkan fakta bahwa siswa bakal belajar lebih maksimal jika memakai peralatan analog seperti buku dan pena, bukannya dengan peralatan teknologi.

Inibaru.id – Di zaman yang serba digital seperti sekarang ini, bukan hal aneh melihat sekolah-sekolah menggunakan peralatan teknologi seperti komputer, laptop, ponsel, tablet, dan lain-lainnya alih-alih buku untuk kegiatan belajar mengajar. Namun, bagi pemerintah Swedia, peralatan tersebut justru dianggap menurunkan kualitas pendidikan sehingga mereka memutuskan untuk kembali memakai buku cetak.

Memang, di Indonesia, penggunaan buku cetak masih wajar untuk kegiatan belajar mengajar. Tapi, di negara-negara maju seperti Swedia, peralatan teknologi dianggap lebih praktis. Sayangnya, setelah diberlakukan beberapa tahun, justru dinas pendidikan Swedia menemukan adanya kekhawatiran bahwa peralatan teknologi ini mempengaruhi siswa dalam proses pembelajaran dan tumbuh kembangnya.

Jadi begini, Swedia memakai peralatan teknologi sejak 2009 lalu. Alasannya tentu saja agar proses pembelajaran jadi lebih praktis. Lebih dari itu, mereka merasa anak-anak juga perlu disiapkan untuk mempelajari teknologi yang kini sudah banyak mempengaruhi berbagai sendi kehidupan sehari-hari.

Sayangnya, setelah menerapkannya selama 15 tahun, anggapan bahwa penggunaan peralatan teknologi bakal memudahkan proses belajar mengajar justru berbalik jadi menimbulkan banyak kekhawatiran. Mereka bahkan menganggap kualitas pendidikan di negara tersebut jadi menurun gara-gara penggunaan peralatan teknologi tersebut.

Siswa sekolah di Swedia bakal diminta untuk lebih banyak membaca buku. (AP Photo/David Keyton)

“Kondisi terbaik bagi anak-anak untuk mengembangkan kemampuan membaca dan menulisnya adalah lingkungan analog dengan peralatan analog. Artinya, lebih baik bagi mereka memakai pena, kertas, dan buku cetak untuk belajar,” terang Menteri Urusan Sekolah Lotta Edholm di situs resmi pemerintah Swedia.

Apa yang diungkap Edholm nggak asal cuap, Millens. Soalnya, pihak pemerintah Swedia menganggap penggunaan gawai terkait dengan penurunan pengetahuan siswa negara tersebut sebagaimana survei PISA terbaru.

Makanya, sejak 3 Maret 2025 nanti, pemerintah Swedia bakal melakukan penelitian untuk mengetahui seperti apa dampak pembelajaran bagi siswa-siswa sekolah baik saat mereka nggak memakai peralatan berteknologi dan dikumpulkan gawainya agar nggak digunakan saat berada di sekolah.

Lebih dari itu, nantinya buku-buku akan semakin banyak disediakan di sekolah. Siswa juga akan diberikan waktu lebih banyak untuk membaca buku-buku tersebut sekaligus diminta untuk mengurangi waktu penggunaan gawainya. Akses untuk memasuki perpustakaan sekolah juga akan dipermudah.

Yap, keputusan Swedia untuk kembali menggunakan buku cetak dan mengurangi penggunaan peralatan teknologi di sekolah-sekolah cukup menarik ya, Millens? Jadi penasaran kalau di Indonesia, apakah ada strategi untuk memperbaiki kegiatan belajar-mengajar di sekolah, ya? (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bongkoroti, Salah Satu Penganan Langka di 'Pasar Kuliner Jadul' di Taman Menara Kudus

15 Jan 2025

Sekilas tentang Prompt Engineer, Profesi Anyar yang Muncul dari Perkembangan AI

15 Jan 2025

Kritik Rakyat adalah Hak, Permintaan Maaf adalah Kewajiban Pejabat yang Kelakuannya Nggak Patut

15 Jan 2025

Si-Manis Mart, Inovasi Stabilitas Harga di Jawa Tengah

15 Jan 2025

Uniknya Asal-usul Penamaan Desa Gamer di Kota Pekalongan, Jawa Tengah

15 Jan 2025

Cegah Bunuh Diri, Kafe di Jepang Sediakan Peti Mati untuk Merenung

15 Jan 2025

Meracik Rujak Mitoni di Batang, Kaya Rasa dengan Buah-buahan Belasan Macam

15 Jan 2025

Ipda Bakti Relakan Tabungan Haji Jadi TPA, Wujud Pengabdian Polisi kepada Masyarakat

15 Jan 2025

Buka Sampai Tengah Malam, Nasi Kuning Mbah Jo Yogyakarta Selalu Dijejali Pelanggan

16 Jan 2025

Sepakat Berdamai setelah Seteru Sengit Antara PP dan GRIB Jaya di Blora

16 Jan 2025

Gambaran Keindahan Kepulauan Canaria di Spanyol pada Film 'Killing Crabs'

16 Jan 2025

Kata Orang Tua Siswa tentang Penjual Jajanan di Sekolah

16 Jan 2025

Mulai 1 Februari, KA Sancaka Utara 'Comeback' dengan Relasi Diperpanjang hingga Cilacap

16 Jan 2025

Menghadapi Dilema Bekal vs Jajanan di Sekolah; Bagaimana Sikap Orang Tua?

16 Jan 2025

Rujak Mitoni dan Tradisi 'Gender Reveal' di Batang

16 Jan 2025

Bakal Diisi Siswa Pintar dan Berprestasi, Apa Itu SMA Unggulan Garuda?

17 Jan 2025

Mencari Tahu Sejarah Nama Kecamatan Kunduran di Blora

17 Jan 2025

204 Pendaftar Pelatihan Keterampilan Gratis di BLK Rembang, Bakery Jadi Kejuruan Favorit

17 Jan 2025

Fenomena 'Sad Beige Mom', Benarkah Warna Netral Bisa Mempengaruhi Perkembangan Anak?

17 Jan 2025

Mulai Hari Ini, Kamu Bisa Wisata Perahu di Kali Pepe di Gelaran Grebeg Sudiro Solo!

17 Jan 2025